Polisi Tangkap Geng Motor Sadis Gabores di Jakarta Barat, Tompel Sang Ketua Ditembak Mati

Tompel terpaksa ditembak mati karena berusaha menyerang petugas dengan celurit sewaktu hendak ditangkap di kawasan Kembangan, Jakarta Barat

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Erik Sinaga
TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Para pelaku geng Gabores saat dihadirkan di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (18/3/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pelarian dua pelaku geng motor gabungan bocah rese (Gabores) yakni AI (20) dan MM alias Tompel (27) terhenti usai dibekuk Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat.

Bahkan, Tompel harus meregang nyawa akibat terkena timah panas polisi lantaran berusaha menyerang petugas menggunakan senjata tajam saat hendak ditangkap.‎

Keduanya adalah DPO dari anggota geng motor Gabores yang merampas barang hingga menewaskan pejalan kaki Ivan Saputra (22) ‎di Jalan Daan Mogot, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (4/3/2019) dini hari.

Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi menjelaskan kedua pelaku dibekuk di lokasi berbeda.

Pertama, pihaknya mengamankan AI di tempat persembunyiannya di Jalan Gunung Galunggung 12, Cengkareng, Jakarta Barat pada Kamis (14/3/2019).

Berbekal keterangan dari AI, pihaknya kemudian berhasil mengetahui keberadaan Tompel di kawasan CNI, Kembangan, Jakarta Barat malam tadi.

Hengki menuturkan pihaknya terpaksa mengambil tindakan tegas terukur kepada Tompel karena pelaku membahayakan nyawa petugas.

"Pelaku melawan petugas menggunakan celurit yang disimpan pelaku dibalik tasnya sehingga kami melakukan tindakan tegas terukur kepada pelaku hingga akhirnya pelaku meninggal saat dibawa ke rumah sakit," kata Hengki kepada wartawan, Senin (18/3/2019).

Otak Pembunuhan Ivan Saputra ‎

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta ‎Barat, AKBP Edy Suranta Sitepu menjelaskan Tompel adalah otak dibalik pembunuhan yang menewaskan Ivan.

‎"Tompel merupakan otak pembunuhan terhadap korban, dimana dirinya merupakan orang yang membentuk karakter dari ke 4 pelaku geng gabores yang telah kami amankan sebelumnya," kata Edy.

Terkait kronologi lengkap mengenai peran dan penangkapan dua pentolan geng gabores itu, Edy akan m‎enyampaikan secara detail siang nanti.

Sebelumnya, Satreskrim Polres Metro Jakarta telah menangkap tiga pelaku anggota geng motor Gabores yang masih dibawah umur yakni DO (17), AD (16), dan RO (17).

Mereka bertiga beraksi merampas barang dan membacok korban hingga tewas‎ atas instruksi dari AI dan Tompel yang merupakan pentolan geng tersebut.

Tak Segan Bacok Korbannya
Setelah menewaskan Ivan Saputra (22) di Jalan Daan Mogot, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, rupanya geng motor gabungan bocah rese (gabores) masih membacok pengendara lain beberapa saat kemudian.

Mereka membacok pengendara di Jalan Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat sembari hendak pulang menuju markasnya di kawasan Kalideres.

"‎Kelompok ini juga menusuk orang di Kalideres dan kemudian handphonenya diambil," ujar ‎Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edy Suranta Sitepu, Senin (18/3/2019).

‎Dalam pengungkapan kasus tewasnya Ivan ini, polisi telah meringkus kelima anggota geng gabores.

Dari lima pelaku tersebut, satu diantaranya yang merupakan otak kejahatan geng motor ini berinisial MM alias Tompel (27) tewas ditembak mati polisi.

Tompel terpaksa ditembak mati karena berusaha menyerang petugas dengan celurit sewaktu hendak ditangkap di kawasan Kembangan, Jakarta Barat dini hari tadi.‎

"TL ini adalah otaknya, dia yang merekrut anak-anak yang masih dibawah umur ini untuk berbuat kejahatan," kata Edy.

Sekedar informasi, pejalan kaki bernama Ivan Saputra (22) tewas dibacok kelompok geng motor sewaktu hendak pulang ke rumahnya usai menonton konser dangdut di kawasan Daan Mogot pada Senin (4/3/2019).

Saat itu korban yang sedang berjalan kaki bersama kedua rekannya tiba-tiba dipepet oleh para pelaku yang mengaku sebagai polisi.

Pelaku kemudian menuduh korban adalah pelaku tawuran dan melakukan penggeledahan badan.

Namun korban yang melawan akhirnya dibacok hingga tewas oleh salah satu pelaku menggunakan celurit.

Awalnya, ‎Satreskrim Polres Metro Jakarta telah menangkap tiga pelaku anggota geng motor Gabores yang masih dibawah umur yakni DO (17), AD (16), dan RO (17).

Dari penangkapan itu, polisi kemudian menangkap AI (20) di tempat persembunyiannya di Jalan Gunung Galunggung 12, Cengkareng, Jakarta Barat pada Kamis (14/3/2019).

Kemudian, polisi mengetahui keberadaan Tompel di kawasan CNI, Kembangan, Jakarta Barat malam tadi.

"Saat ini untuk jenazah TL telah berada di RS Polri," kata Edy.

Ketua Geng Ditembak Mati
Sepak terjang ‎MM alias Tompel (27)‎ sebagai otak kejahatan di geng motor gabungan bocah rese (Gabores) terhenti usai ditembak mati polisi dini hari tadi.

Sebab, ia ‎berusaha menyerang petugas dengan celurit sewaktu hendak ditangkap di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.‎

Tompel adalah DPO dari tewasnya pejalan kaki bernama Ivan Saputra (22) di Jalan Daan Mogot, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Senin (4/3/2019).‎

‎Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edy Suranta Sitepu mengatakan, Tompel adalah orang yang merekrut anak dibawah umur untuk masuk ke geng motor Gabores.

Namun syaratnya anak-anak tersebut harus berbuat kejahatan sebagai cara mereka mencari jati diri dan eksistensi sebagai geng motor sadis.‎

Diketahui, dari lima pelaku pembegalan yang menewaskan Ivan Saputra (22) tiga diantaranya yakni DO (17), AD (16), dan RO (17) masih berstatus anak dibawah umur.

Sedangkan satu pelaku lain yakni AI (20) yang ditembak di bagian betis kanannya ‎saat hendak ditangkap pada Kamis (14/3/2019).

"TL (Tompel) ini adalah otak dari kejahatan ini, dia yang merekrut anak-anak yang membentuk kejahatan anak-anak ini," kata Edy di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (18/3/2019).

Edy menuturkan, Tompel selalu mencekoki anak-anak geng Gabores itu dengan ganja dan tramadol sebelum mereka beraksi.‎

Karenanya, para pelaku tak segan berbuat sadis terhadap para korbannya lantaran dibawah pengaruh narkoba dan obat terlarang.‎

"TL ini yang mengajak berkumpul untuk dikasih arahan agar bisa berlaku sadis. Sebelumnya mereka juga menghisap ganja, tramadol dan benzo agar berhalusinasi saat berbuat kejahatan agar mereka berani dan sadis," ujar Edy.

Bahkan, lanjut Edy, Tompel juga tak segan berlaku kasar kepada para anggota geng Gabores bila mereka menolak untuk diajak berbuat kejahatan.

"Kalau ada yang enggak mau ikut maka si TL ini tidak segan-segan untuk memukuli anggota geng motor ini. Jadi ini semacam syarat bila ingin dianggap dari mereka," kata Edy.

Konsumsi Narkoba Sebelum Beraksi
Geng motor gabungan bocah reseh (gabores) dikenal sadis dan kerap melakukan kejahatan jalanan di kawasan Jakarta Barat.

Selain menewaskan Ivan Saputra (22) di ‎Jalan Daan Mogot, Kebon Jeruk, Jakarta Barat pada (4/3/2019) masih terdapat beberapa kejahatan lain yang dilakukan geng motor ini.

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Edy Suranta Sitepu mengatakan selama tahun 2019, tercatat ada enam laporan yang masuk ke pihaknya terkait kejahatan yang dilakukan geng Gabores ‎

‎Dari enam kasus itu, mereka telah menewaskan dua orang yakni Ivan dan Aditya di kawasan Kembangan, Jakarta Barat pada (15/1/2019).

Sedangkan empat korban lainnya mengalami luka parah akibat ditusuk oleh anggota Geng Gabores sebelum mereka merampas harta benda korbannya.

"Ternyata ada banyak TKP kejahatan yang dilakukan kelompok Gabores ini," kata Edy di Mapolres Metro Jakarta Barat, Senin (18/3/2019).

Edy memaparkan geng Gabores ini selalu berkeliling menyusuri kawasan Jakarta Barat menggunakan beberapa sepeda motor pada tengah malam hingga dini hari.

Apabila melihat celah untuk beraksi, mereka tak segan melukai korbannya dengan senjata tajam.

Bahkan, dalam semalam mereka bisa beraksi lebih dari satu kali.

Seperti pada (4/3/2019) lalu, seusai menewaskan Ivan, mereka kembali membacok pengendara di kawasan Kalideres, Jakarta Barat.

Sedangkan pada 15 Januari 2019 lalu, mereka juga beraksi dua kali di kawasan Kembangan dimana satu korbannya tewas.

"Di Kembangan ada dua kejadian hanya berselang beberapa menit saja. Korbannya pengendara mobil sedang berhenti di lampu merah kemudian dibacok mengenai tangan. Dan sekitar 500 meter mereka menusuk warga yang sedang membeli makan dengan celurit," ujar Edy.

Edy menuturkan para anggota geng Gabores tega berbuat sadis karena dibawah pengaruh narkoba dan obat terlarang.

Narkoba itu dicekoki oleh MM alias Tompel (27), otak dari geng motor ini yang ditembak mati polisi di kawasan Kembangan, dini hari tadi.

Ironisnya, tiga dari pelaku geng motor ini masih berstatus anak di bawah umur. ‎

"Mereka ini pakai narkoba, kemudian tenggak tramadol dan benzo sehingga menimbulkan halusinasi dan berani melukai korbannya," kata Edy.

Bentuk Eksistensi

Edy mengatakan kejahatan sadis yang dilakukan geng Gabores bertujuan untuk mencari eksistensi akan keberadaan mereka.

Kejahatan tersebut merupakan syarat yang dilakukan Tompel kepada anak-anak yang ingin masuk ke dalam geng motor tersebut.

"Kalau enggak mau ikut, itu dipukuli sama TL (Tompel) sehinggga TL ini yang membentuk karakter mereka untuk berbuat kejahatan," kata Edy.

Wapada! Beredar Video Modus Baru Penipuan yang Dapat Kuras Saldo Ovo, Simak Cara Mengatasinya

Minum Es Saat Menyantap Makanan Memang Enak, Namun Ini 11 Bahaya yang Mengintai

Modus Kerabat Jauh Prabowo Bobol ATM Diungkap Polisi: Pakai Kerudung dan Masker Mirip Perempuan

Anies Baswedan Sumbang Rp 100 Juta untuk Korban Kebakaran di Krukut

‎Sementara itu, pemerhati anak Erlinda menegaskan kejadian yang dilakukan ketiga anak yang terlibat dalam geng Gabores ini bukanlah kenakalan remaja.

Ia menilai tindakan tersebut merupakan aksi kriminalitas yang harus diproses hukum.

"Walaupun usia anak tapi ini bukan kenakalan remaja karena sudah ada tindak kriminal," kata Erlinda.

Lebih jauh, Erlinda menyebut saat ini Indonesia memang sudah sangat darurat narkoba. Hal itu terlihat dari seluruh pelaku, baik yang masih berstatus anak‎ telah menjadi pengguna narkoba.

"Ini butuh peran serta semua stake holder untuk menangani kasus semacam ini agar tidak terus terulang," ujarnya. (*) (Elga Hikari Putra)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved