Kisah Pandra Arsyad, Eks Abang Jakarta Jadi Polisi, Pencipta Lorong Penebus Dosa di Polres Meranti
Sekilas kisah AKBP Pandra Arsyad dari mantan abang Jakarta menjadi seorang polisi, sempat membuat lorong penembus dosa.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
"Dahulu enggak ada sisi penerapan humanis tetapi kini telah diterapkan polisi harus menjadi sipil yang humanis," imbuh Pandra Arsyad.
Awal menjadi anggota Polri, Pandra Arsyad ini ditempatkan di bagian Reserse dan Intelijen Mabes Polri.
Saat ini ia menjabat di Divisi Humas Polri, Pandra Arsyad mengatakan, dirinya mendapatkan sejumlah bekal ketika menjadi abang none Jakarta.
"Jadi passion saya berkomunikasi dengan orang yang belum dikenal itu belajar saat menjadi abang none Jakarta," tutur Pandra Arsyad.
Bahkan, berkat passion komunikasinya itu, Pandra Arsyad membuat lorong tempat menembus dosa di Sel Polres Meranti, Riau.
Pandra Arsyad membuat lorong menembus dosa ketika dirinya menjabat sebagai Kapolres Meranti pertama di Kabupaten Meranti pecahan dari Kabupaten Bengkalis sebagai induknya.
• Kamu Gagal SNMPTN 2019? Ini Cara Daftar UTBK SBMPTN, Jadwal Pelaksanaan dan Besaran Biayanya
• Pengumuman Hasil SNMPTN Dimajukan 22 Maret, Berikut Daftar PTN di SNMPTN 2019
• Lowongan Kerja PLN Dibuka 11 Posisi, Pendaftaran Sampai 22 Maret 2019, Catat Persyaratannya!
Lorong penebus dosa itu lebarnya hanya satu meter menuju ke dua sel yang berjeruji besi.
Di lorong itulah, para tahanan dari pelaku kriminal mencoba 'mencari' setitik pengampunan dosa atas perilaku mereka selama ini.
Meski lorong itu sempit, tahanan tetap menjadikan lorong sebagai tempat salat berjamaah dan tempat untuk membaca kitab suci Alquran.
Pandra Arsyad mengaku tiap kali berkumpul di lorong penebus dosa tersebut dan melakukan serangkaian kegiataan ibadah bersama dengan tahanan.
Tak hanya untuk umat muslim saja, Pandra Arsyad menuturkan, ia kerap kali memanggil pendeta untuk melaksanakan ibadah bagi tahanan yang beragama nasrani.