Pilpres 2019

OK OCE Diklaim Sandi Berhasil, Pengamat Sebut Program Tak Jelas dan Tunjukkan Kelemahannya

Sandi membanggakan program OK OCE yang sudah berjalan di DKI Jakarta, pengamat tunjukkan kelemahannya.

Editor: Y Gustaman
TribunJakarta/Satrio Sarwo Trengginas
Bekas gerai OK OCE Mart di Jalan Warung Jati Barat, Pancoran, Jakarta Selatan, Senin (17/9/2018), disewa perusahaan lain. 

Sejumlah permasalahan antara lain masyarakat belum sempurna menggunakan teknologi, padahal OK OCE mengandalkan teknologi dalam penerapannya.

Peserta tak sedikit yang masih gagap teknologi. Sementara semua calon peserta harus register via email dan di tahap ini saja sudah banyak kendala.

Banyak dari mereka yang tidak bisa melakukan registrasi, belum lagi dari segi persyaratan lain, banyak yang belum bisa memenuhi.

"Harusnya ada evaluasi dulu di level DKI, sebelum program ini dinaikkan ke level pusat," ujar Ahmad Heri Firdaus.

Selama ini dalam mengembangkan ritel OKE OCE, Pemprov DKI Jakarta justru meminta bantuan kepada peritel lain yang sudah mapan, seperti Alfamart, untuk membantu mengurusi program itu.

Menurut Firdaus, jika ingin membangun ekonomi masyarakat, Sandiaga harus memiliki program lain yang lebih baik dan realistis, ketimbang hanya mengusung OK OCE.‎

Sandi membantah OK OCE gagal dan sejumlah getahnya tutup karena bangkrut, padahal faktanya pindah tempat.

"Ada di lima wilayah di Selatan ada di Cikajang. Di sini Jakarta Timur (Cakung), Jakarta Barat yang di Pejaten yang banyak diisukan tutup itu sebenarnya pindah tempat karena sistemnya adalah kontainer," jelas Sandi, Rabu (20/3/2019).

Ia mengklaim program OK OCE setengahnya sudah tercapai. Pemprov DKI menargetkan 200 ribu pengusaha baru tapi belum dua tahun sudah hampir 100 ribu.

"Jadi hampir setengah tercapai dan Insya Allah ini kita angkat ke level nasional," lanjut dia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved