Viral Pengendara Motor Nekat Terjang Banjir Lalu Terperosok di Selokan, Penumpang Tewas

Nekat melawan banjir saat hujan deras berbuah petaka. Pengendara motor mengalami luka-luka. Sementara penumpang sepeda motor meninggal dunia

Editor: ade mayasanto
TribunJakarta/Gerald Leonardo Agustino
ILUSTRASI - Banjir menggenangi Jalan Raya Cakung Cilincing, Cilincing, Jakarta Utara, Selasa (5/3/2019) pagi 

Dul (50), warga Kelurahan Gedong lainnya menyebut banjir terakhir yang dialami warga terjadi tahun 2007, dengan ketinggian air sekitar perut orang dewasa dan baru surut setelah tiga hari berlalu.

RW 12, RW 03, dan sebagian permukiman warga RW 01 merupakan yang terdampak paling parah dibuat kelabakan karena wilayahnya berada di dataran rendah atau sama dengan ketinggian air Waduk Surilang.

"Ini wilayah rawan banjir, dataran rendah soalnya. Sebelum pengerukan tahun 2012 setiap hujan pasti banjir, kalau sekarang bukan enggak banjir tapi belum tahu, karena belum hujan lagi. Makannya ini waduk penting banget," tutur Dul.

Dul mengaku heran dengan sikap pemerintah yang tak kunjung melakukan pengerukan meski tahu wilayah tempatnya bermukim merupakan satu wilayah langganan banjir.

Dia membenarkan bila ada masalah kepemilikan tanah Waduk Surilang, namun merujuk kegiatan yang dilakukan tahun 2012 Dul optimis masalah sudah beres sehingga pemerintah dapat melakukan pengerukan.

"Memang ada masalah kepemilikan tanah Waduk, dulunya ini kan sawah. Saya enggak tahu sudah beres atau belum, tapi kalau belum beres kenapa tahun 2012 bisa ada pengerukan? Kalau belum beres harusnya kan yang punya marah," ucap dia.

Pantauan TribunJakarta.com, sedimentasi di Waduk Surilang tampak jelas, terutama di bagian tengah yang menurut warga kedalamannya tak sampai sebetis orang dewasa.

Ketika mencoba menancapkan batang kayu panjang, ucapan warga terbukti karena batang kayu seketika menyentuh lumpur dan berbagai sampah yang bercokol selama bertahan-tahun.

"Idealnya kan dikeruk setiap lima tahun sekali, ini sudah lebih dari lima tapi enggak dikeruk juga. Entah karena pemerintah yang enggak tahu atau enggak ada dana, yang jelas ini harus segera dikeruk," sambung Andri.

Sumber: Tribunnews
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved