Pilpres 2019
Komentari Haedar Nashir yang Netral di Pilpres, Amien Rais: Pimpinan Mengarahkan Bukan Membebaskan
Muhammad Amien Rais, menanggapi sikap Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, yang memilih untuk netral dalam Pilpres 2019.
TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Muhammad Amien Rais, menanggapi sikap Ketum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, yang memilih untuk netral dalam Pilpres 2019.
Amien menegaskan bahwa seharusnya seorang pimpinan memberikan arahan bukan sebaliknya.
Melalui unggahan di akun Instagram resminya disebutkan seharusnya Haedar sebagai Ketum PP Muhammadiyah saat ini tidak membebaskan terkait kesuksesan Pilpres 2019 ini.
Pada unggahan yang dituliskan Senin (1/4/2019), Amien menegaskan dukungannya untuk paslon nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Dukungannya ini juga diperkuat oleh mantan Ketum PP Muhammadiyah periode 2010-2015, Din Syamsuddin.
Amien membeberkan tiga pemikiran terkait Pilpres 2019.
Pertama, pemikirannya dan Din Syamsuddin yang mantap memberi dukungan kepada Prabowo-Sandi.
Kedua, pemikiran mantan Ketum PP Muhammadiyah periode 2000-2005, Ahmad Syafi'i Ma'arif, yang menyatakan dukungan untuk paslon nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.
Terakhir yakni, Haedar Nashir yang menyatakan sikap untuk netral pada Pilpres 2019.
"Pengajian Aisyah di kantor Muhammadiyah Menteng. Fatwa MAR: pilihlah pasangan nomor 02, Prabowo-Sandi.
Ada 3 macam pemikiran di muhammadiyah:
1. ala Syafi'i Maarif; mendukung ahok, sekarang jokowi secara total.
2. ala Haedar, tidak jelas; Muhammadiyah netral.
Padahal pimpinan harusnya memberi arahan, bukan membebaskan.
3. ikut MAR dan Din, Muhammadiyah tidak boleh netral.
Nomor 1 dan 2, akan panjang urusannya di akherat," tulis akun Amien Rais.
Dikutip TribunSolo.com dari Surya, Haedar Nashir sebelumnya menegaskan bahwa institusi yang ia pimpin, Muhammadiyah, akan bersikap netral dalam kontestasi Pilpres 2019.
"Aktif ini untuk menjaga dan merawat bangsa agar kontestasi politik ini menjadi pertandingan yang keras, melibatkan isu-isu keagamaan, suku, ras dan golongan," kata Haedar, Kamis (7/2/2019).
Ia mengungkapkan Muhammadiyah berupaya menghadirkan diskursus politik dan keagamaan yang sehat, damai, penuh toleransi dan menyebarkan benih persaudaraan.
Selama masa Pilpres berlangsung kata Haedar, kondisi masyarakat makin mengkhawatirkan karena terjadi dua fragmentasi kuat antara pendukung kedua paslon.
"Pertarungan ini cukup menguras energi kita dan kita kehilangan ritme dan peluang untuk kerja-kerja produktif," ucap dia.
Namun kata dia, dukungan tersebut bersifat personal dan dilarang mengatasnamakan organisasi.
"Bergeraklah sebagai kelompok-kelompok relawan atau juga kelompok-kelompok kepentingan yang sifatnya tidak membawa nama muhammadiyah," pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Haedar Nashir Pilih Netral di Pilpres, Amien Rais: Pimpinan Harusnya Mengarahkan Bukan Membebaskan