Hari Terakhir! Pemprov DKI Jakarta Bakal Beri Seperangkat Rak Hidroponik Gratis, Ini Syaratnya
Seperangkat rak hidroponik tersebut dikhususkan bagi mereka penggiat komunitas pemuda atau karang taruna RW.
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Ilusi Insiroh
"Panen hidroponik terbilang 25-30 hari, dari Sudin KPKP yang memberikan ilmu ke kita kemudian kita yang lanjutkan yang mengelola," katanya di lokasi, Jumat (22/3/2019).
"Di antaranya cara menanamnya, cara panennya, saat ini dari Sudin KPKP paling hanya meninjau bagaimana perkembangannya dan lainnya," lanjut dia.

Saat panen, Mario menyebut hasilnya tidak diperjual belikan, karena hasilnya yang tidak banyak.
"Saat panen hanya pengelola dan pengurus saja palingnya, tidak dijualkan. Kalau pun ada warga yang mau kita perbolehkan saja, tapi memang sengaja kita tidak tawarkan karena hasilnya yang tidak banyak," jelas dia.
Ahmad Fanani, buat urban farming dan kembangkan hidroponik
Sebelum konsep 'Urban Farming' populer di telinga masyarakat, Ahmad Fanani telah membuat sebuah kebun yang cukup rimbun di atap rumahnya.
Berbagai tanaman berada di atas atap rumahnya baik tanaman hias maupun sayur mayur.
Menurut Ahmad, ia memulai berkebun di atas atap lantaran kegiatan itu merupakan hobinya yang dilakoni sejak dulu.
"Sebenarnya sebelum Urban Farming booming saya sudah membuka kebun di atas atap ini. Saya memang hobi menanam tumbuhan," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Kamis (24/1/2019) di kediamannya RT 09 RW 07, Kelurahan Cipete Utara, Jakarta Selatan.
Di atap kebunnya, ia menanam berbagai macam tumbuhan di antaranya bawang, sawi, cabai rawit, selada, pare hingga terong.
Hasilnya, terkadang diberikan kepada warga sekitar. Seringnya, dikonsumsi untuk mereka sendiri.
"Saya rawat tanaman yang ada kebun di atas atap saya. Yang sudah berbuah terkadang dikasih ke ibu-ibu pkk. Tapi buat kita juga. Ada kepuasan menuai hasil dari kebun sendiri ketimbang beli di pasar," tuturnya.
Ia menuturkan telah 2 tahun lamanya membangun kebun ini.
Selain itu, Ahmad memiliki tanaman hidroponik yang sebenarnya bisa terus dikembangkan.

"Hidroponik itu kan tumbuhan medianya air, dan diterapkan sudah dimana mana. Bagus untuk tumbuhan. Di perkotaan konsep ini sudah cukup pesat. Kalau di wilayah Jakarta Selatan masih minim ya," lanjutnya.