Pileg 2019

Maju Caleg DPR RI di 'Dapil Neraka', Suhandi Sang Pengemudi Ojol Janji Perhatikan Nasib Kawannya

Ditemani segelas kopi dan cemilan ala warung kelontong, Suhandi memaparkan dirinya yang akan maju sebagai caleg DPR RI.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA
Suhandi, pengendara ojek online yang jadi Caleg DPR RI saat mempromosikan dirinya ke komunitas ojek online. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KALIDERES - Warung pinggir jalan dan basecamp ojek online jadi sasaran Suhandi (40) untuk mempromosikan dirinya.

Menggunakan stiker yang menjabarkan visi misinya, Suhandi berharap rekan seprofesinya sesama ojek online mau membantunya untuk menggapai kursi parlemen.

Suhandi adalah pengendara ojek online yang dalam pesta demokrasi tahun ini mencalonkan diri sebagai calon legislatif DPR RI.

Maju melalui Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Suhandi merupakan Caleg DPR RI nomor urut 7 dari daerah Pemilihan Jakarta III yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara dan Kepulauan Seribu.

Gaya kampanyenya pun terlihat sangat santai. Tak ada pengumpulan massa  pengeras suara apalagi hingar bingar musik dangdut yang kerap dilakukan para caleg untuk menggaet massa.

Ia sadar, penghasilannya sebagai ojek online tak seberapa. Karenanya, gaya kampanye pun dibuat sangat sederhana, asalkan mengena dan bisa diterima.

Ditemani segelas kopi dan cemilan ala warung kelontong, Suhandi memaparkan dirinya yang akan maju sebagai caleg DPR RI.

Ia berjanji akan menjembatani aspirasi rekan-rekan ojek online demi kesejahteraan mereka.

The Power Ojek Online, begitulah ia memperkenalkan dirinya melalui stiker yang memuat wajahnya.

Salam Satu Aspal yang menjadi motto para ojek online tak lupa ia selipkan untuk menjalin keakraban.

"Saya kampanyenya melalui pendekatan ke sesama rekan ojol. Enggak hanya yang di Jakarta Barat dan Utara aja, tapi di wilayah lain yang bukan dapil saya, saya juga tetap minta bantuan mereka untuk promosikan saya. Insya allah ojol itu solidaritasnya sangat kuat," kata Suhandi saat berbincang dengan TribunJakarta.com di Kalideres, Jakarta Barat, Kamis (4/4/2019).

Awal kisah maju jadi caleg

Bisa maju sebagai caleg dikatakan Suhandi berawal dari sebuah ketidaksengajaan.

Kala itu, Januari 2018, layaknya tukang ojek online pada umumnya, ia mendapat orderan ke kawasan Cikini, Jakarta Pusat.

Sepulangnya mengantar penumpang, ia pun melewati Kantor DPP PKB di kawasan Cikini.

Disana, ia melihat ada pamflet tentang pendaftaran caleg untuk Pemilu 2019.

Tergerak oleh rasa penasaran, Suhandi pun berjalan ke kantor DPP PKB dan menanyakan bagaimana prosedurnya untuk bisa menjadi caleg.

Saat itu, Suhandi sempat menanyakan apakah pendaftaran caleg dipungut biaya atau tidak lantaran ia sadar tak memiliki banyak uang.

"Saya bilang saya enggak punya uang, tapi katanya gratis dan akhirnya saya ambil formulir itu dan saya isi dirumah," kata Suhandi.

Beberapa hari setelah mengambil dan mengisi formulir itu, Suhandi kembali ke Kantor DPP PKB untuk menyerahkan formulir tersebut.

Semua persyaratan telah ia lengkapi, termasuk pendidikannya yang hanya lulusan SMA. 

"Kemudian saya serahkan formulirnya dan sama sekali enggak ada pemikiran untuk lolos, lilahilatallah aja pokoknya," kata Suhandi yang telah empat tahun jadi driver ojek online.

Karena berawal dari ketidaksengajaan itulah, Suhandi mengaku tak ada alasan khusus kenapa akhirnya maju melalui PKB.

"Saya enggak milih mau partai apa. Tapi saya merasa PKB ini partai modern dan bisa diterima masyarakat. Sama seperti ojol yang juga bisa diterima seluruh masyarakat dan menghargai perbedaan," kata Suhandi ditanyakan alasannya memilih PKB.

Bertemu Cak Imin

Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar
Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar (Ist/Tribunnews.com)

Tak lama setelah menyerahkan formulir pendaftaran, Suhandi mendapat telepon dari politisi PKB Dita Indah Sari.

Ia diundang datang ke kantor DPP PKB dengan alasan untuk bersilaturahmi.

Mendapat undangan itu, Suhandi pun mendatangi kantor tersebut mengendarai Yamaha Mio Putih yang setiap hari menemaninya mengais rezeki sebagai ojek online.

Tak disangka, ia ternyata ditemui oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Cak Imin yang tertarik sekaligus salit dengan latar belakang Suhandi sebagai ojek online memberinya semangat dan motivasi untuk berjuang melalui jalur politik.

"Saya enggak nyangka bertemu dan dimotivasi oleh Cak Imin. Beliau menguatkan saya bahwa ojek online juga bisa jadi anggota DPR dan memperjuangkan aspirasi rakyat," kata Suhandi yang mengaku telah beberapa kali bertemu dengan Cak Imin dan petinggi PKB lainnya.

Karenanya, tak heran jika kisah Suhandi selaku pengendara ojek online yang maju sebagai caleg sempat diposting Cak Imin di akun media sosial pribadinya.

"Alhamdulilah saya bersykur ada orang-orang yang mau mempopulerkan saya dalam pencalegan ini, baik dari rekan ojol dan termasuk juga Cak Imin," kata Suhandi.

Sempat minder 

Juni 2018 menjadi pengalaman tak terlupakan dalam hidup Suhandi. Namanya lolos di Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk maju sebagai Caleg DPR RI.

Seluruh keluarga dan rekan ojek online pun menyambut baik kabar tersebut dan berjanji siap mendukungnya.

Namun, perasaan berbeda dialami Suhandi kala itu. Ia sempat minder karena bukanlah siapa-siapa.

Bayangan dalam benaknya bahwa ongkos politik itu sangat besar sempat bersemayam dalam pikirannya.

Suhandi, pengendara ojek online yang jadi Caleg DPR RI saat mempromosikan dirinya ke komunitas ojek online.
Suhandi, pengendara ojek online yang jadi Caleg DPR RI saat mempromosikan dirinya ke komunitas ojek online. (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA)

Beruntung, ia memiliki rekan ojek online yang sangat solid dan siap membantunya untuk mempromosikan dirinya.

"Tadinya saya diem. Tapi saya ketemu teman-teman mereka bilang "Kalau Bang Suhandi enggak semangat gimana kami mau mendukung. Saya bilang saya gapunya uang tapi mereka menguatkan dan membantu". Dukungan dari teman- itu besar banget ke saya," kata Suhandi.

Selain itu dibantu rekan ojol, Suhandi juga merasa bersyukur PKB mau membantunya untuk kampanye.

"Dibantunya bukan dalam bentuk uang, tapi barang untuk alat kampanye seperti pulpen dan stiker yang saya bagikan kepada teman-teman," kata Suhandi.

Selain berkampanye ke basecamp ojol, Suhandi juga gencar memperkenalkan dirinya ke para penumpang yang diantarnya.

Tak jarang, para penumpangnya itu pun kaget dan terkejut bahwa driver yang membawanya adalah seorang caleg.

Untuk lebih memperkalkan diri kepada masyarakat, jaket Suhandi juga dibuat berbeda. Hal itu karena mayoritas waktu Suhandi dihabiskan di jalan raya.

Di bagian belakang jaketnya, ia memasang bordir bergambar wajah dan nomor urutnya sebagai caleg DPR RI.

"Ini jaket saya memang beda dengan yang lain karena pihak aplikator tidak memperbolehkan saya menggunakan nama aplikator untuk kampanye," ungkapnya.

Janji perjuangan kesejahteraan ojek online

Menyejahterakan ojek online dan para keluarganya menjadi visi misi utama Suhandi untuk maju dalam pesta demokrasi tahun ini.

Karenanya, bila terpilih sebagai anggota DPR, ia ingin masuk di Komisi V terkait infrastruktur dan perhubungan.

"Saya berjuang untuk kesejahteraan ojek online karena saya berasal dari ojek online. Bagaimana tak hanya untuk drivernya namun untuk keluarganya dan saya ingin menjadi bapak asuh bagi para para anak ojek online yang yatim piatu," kata Suhandi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved