Pilpres 2019

Video Beri Amplop kepada Kiai Zubair Muntasor Viral, Luhut Panjaitan: Bisyaroh Bantu Pengobatan

"saya hanya dapat membalas dengan memberi bisyaroh sekadarnya untuk membantu pengobatan beliau," papar Luhut

Editor: Erik Sinaga
TRIBUNSOLO.COM/ASEP ABDULLAH ROWI
Luhut Binsar Pandjaitan melayani wawancara dengan wartawan usai deklarasi dan pelantikan pengurus Bravo 5 Solo Raya di gedung Bathari, Jalan Slamet Riyadi, Solo, Senin (25/2/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM- MENTERI Koordinator Bidang Kemaritiman (Menko Maritim) Luhut Binsar Pandjaitan mengklarifikasi videonya yang viral saat memberikan amplop kepada Kiai Zubair Muntasor di Pondok Pesantren Nurul Cholil, Bangkalan, Madura.

Menurut Luhut Binsar Pandjaitan, kunjungannya ke Pondok Pesantren Nurul Cholil Bangkalan pada Sabtu (30/3/2019) lalu, merupakan bentuk silaturahmi.

Silaturahmi ke pondok pesantren, katanya, sudah biasa ia lakukan sejak menjadi Komandan Korem 081/Dhirotsaha Jaya di Madiun, Jawa Timur, pada 1995 silam.

Baginya, keberadaan pesantren menjadi pilar penting untuk menjaga kekokohan NKRI.

"Dari kebiasaan itulah saya mulai mengenal almarhum Gus Dur yang kemudian banyak mengajari saya tentang tradisi pesantren, sejarah Islam, dan tentang Islam yang membawa kedamaian," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Wartakotalive.com, Jumat (5/4/2019).

Khusus mengenai kunjungan ke Bangkalan, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku sengaja menjenguk KH Zubair Muntasor, yang ia dengar memiliki masalah kesehatan.

"Tentu hal ini tidak patut saya ceritakan ke publik secara lebih mendetail karena privasi beliau. Sebagai tamu yang dijamu dan disambut dengan hangat, saya hanya dapat membalas dengan memberi bisyaroh sekadarnya untuk membantu pengobatan beliau," paparnya.

Luhut Binsar Pandjaitan pun mengaku terlebih dahulu diberi oleh-oleh berupa batik dan batu akik oleh Kiai Zubair Muntasor. Katanya, begitulah tradisi yang kami lakukan untuk menjaga tali silaturahmi.

Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 15 menit, Luhut Binsar Pandjaitan mengaku menitipkan pesan agar jangan sampai ada umat atau santri yang golput pada Pemilu 2019.

Luhut Binsar Pandjaitan pun menyesalkan adanya pihak-pihak yang mengatakan telah terjadi jual beli suara dalam pertemuan tersebut.

"Bagi saya, fitnah yang keji itu mencoreng kehormatan, terutamanya KH Zubair Muntasor dan pondok pesantren yang diasuhnya," ucapnya.

Ia lantas mengimbau para elite agar mengedepankan pikiran jernih ketimbang prasangka buruk, dan hati yang bersih ketimbang hati yang penuh kecurigaan.

Ajaran hubungan dan jalinan silaturahmi yang sudah diajarkan turun temurun oleh para leluhur, katanya, jangan dirusak oleh kepentingan sesaat para elite.

"Sebelum bertindak, bertanyalah dan berdialoglah dengan hati nurani yang paling dalam untuk melakukan sesuatu yang terbaik," imbaunya.

"Demikian klarifikasi ini saya sampaikan, dengan harapan dapat menghentikan fitnah atau kabar bohong yang diedarkan. Terima kasih," sambungnya.

Halaman
12
Sumber: Tribun Padang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved