Geger Petugas Kebersihan Ponpes Tewas, Pengantin Baru dan Diduga Mengambang 17 Hari di Septic Tank
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, septic tank yang dimaksud semacam saluran got, namun memang digunakan untuk tampungan kotoran.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM, CIPONDOH - Santri Pondok Pesantren Mumtaz Ibadurahman, Cipondoh, Kota Tangerang dibuat geger dengan penemuan mayat.
Mayat pria ditemukan mengambang di septic tank sekitar Ponpes tersebut.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Kapolsek Cipondoh, Kompol Sutrisno.
Ia menjelaskan jasad pria ini diketahui bernama Denko Mulyono (38) warga Kampung Kenceh, Curug, Lebak.
"Korban ditemukan para saksi pada Minggu kemarin malam," ujar Sutrisno kepada Wartakotalive, Senin (8/4/2019).
• Petugas Kebersihan Ditemukan Mengambang di Septic Tank Ternyata Pengantin, Belum Satu Bulan Menikah
Menurutnya jasad tersebut pertama kali ditemukan santri saat sedang membersihkan sampah yang mampet karena tersumbat di septic tank.
"Ketika diketemukan kondisi mayatnya sudah rusak," ucapnya.
Atas kejadian tersebut, saksi melaporkan ke pengurus pondok pesantren yang kemudian diteruskan ke Polsek Cipondoh.
Petugas kepolisian lekas datang dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi ditemukannya mayat itu.
"Dari hasil olah TKP, diperkirakan korban meninggal sudah 17 hari yang mengambang di septic tank," kata Sutrisno.
Polisi sudah mengirim jasad korban ke RSUD Tangerang untuk mengetahui penyebab kematiannya.
Sutrisno menduga penyebab korban meninggal karena terjatuh akibat terpeleset.
"Masih kami lakukan pemeriksaan dan mendalami kasus ini," paparnya.
Pamit antar gaji sebelum hilang
Sebelum hilang dan ditemukan tak bernyawa, DM (38) petugas kebersihan pondok pesantren Mumtaz Ibadurahman, pamit pulang membawa gaji bulan Maretnya untuk diberikan kepada orang tuanya.
DM ditemukan santri pesantren pimpinan almarhum Kiai Ahmad Hasan Ihsan atau Kiai Cepot dalam keadaan meninggal dan jasadnya tak berbentuk di dalam septic tank asrama perempuan, pada Minggu petang (7/4/2019) kemarin.
"Dia waktu itu pamit pulang. Ingin pulangnya itu nganter duit gajian," ujar Ahmad Hermanto, pengurus pondok pesantren tersebut, yang juga adik dari Kiai Cepot, saat ditemui di pesantren yang berlokasi di Jalan KH Hasyim Asyari, Kenanga, Cipondoh, Kota Tangerang, Senin petang (8/4/2019).
Ahmed panggilan karibnya, mengatakan, DM sudah bekerja sebagai petugas kebersihan sejak sekira tujuh tahun lalu.
Pesantren yang mewajibkan penggunaan bahasa Inggris dan Arab itu sudah menjadi seperti rumah bagi DM, karena abangnya dan ibunya juga pernah bekerja di situ.
"Abangnya pernah kerja di sini. Ibunya juga pernah masak di sini," jelasnya.
Pihak pengurus pesantren baru mengetahui DM menghilang dari laporan keluarganya.
Sekira tanggal 25 Maret 2019, orang tua DM melapor ke polisi atas kehilangan DM.
Ahmed mengatakan, pengurus pesantren tidak tahu apa-apa karena ia tahunya DM pamit pulang.
Hilangnya DM menemukan titik terang dalam keadaan duka.
Jasad pria yang dikenal ulet dalam bekerja itu ditemukan dalam keadaan tak bernyawa mengambang di septic tank.

Tidak ada warga pesantren yang mengetahui penyebab meninggalnya DM.
Namun Ahmed menyampaikan dugaannya, kalau DM mengalami kecelakaan kerja.
"Ya enggak tahu kepleset atau gimana. Tapi hasil visum tidak ada tindakan penganiayaan atau apa. Murni kecelakaan kerja," jelasnya.
Ahmed yang mengenal DM karena pria yang baru menikah itu tinggal di pesantren sudah tujuh tahun, menyampaikan duka cita yang mendalam.
"Ya kita dari pesantren sangat berduka. Semoga amal ibadahnya diterima lah, beliau orangnya baik enggak neko-neko," ujarnya.
Setelah divisum, jenazah sudah dimakamkan pihak keluarga di bilangan Tenjo, Kabupaten Tangerang, dekat kediaman orang tuanya, siang ini.
Pengantin baru
Meninggalnya DM (38), petugas kebersihan pondok pesantren Mumtaz Ibadurahman, Kenanga, Cipondoh, Kota Tangerang, meninggalkan duka yang mendalam.
Pria yang dikenal yang dikenal ulet dalam bekerja itu sempat menghilang selama lebih dari dua pekan sebelum ditemukan tak bernyawa di dalam septic tank asrama perempuan pesantren pimpinan almarhum Kiai Ahmad Hasan Ihsan alias Kiai Cepot itu.
Tak hanya kondisi yang mengenaskan, melainkan sosok DM yang dermawan membuat kesedihan mendalam di kalangan orang-orang yang mengenalnya.
Ahmad Hermanto, Pengurus pondok pesantren tersebut, mengatakan, DM baru saja menikah alias pengantin baru.
"Penganten baru, belum ada setahun, belum ada sebulan malah," ujar Ahmed panggilan karib adik Kiai Cepot itu saat ditemui di pesantren.
• Petugas Kebersihan Pesantren yang Ditemukan Tak Bernyawa dalam Septic Tank, Pamit Pulang Antar Gaji
Ahmed juga menceritakan kisah kedermawanan DM yang rela tanpa perhitungan membagikan amplop pernikahannya kepada saudara-saudaranya.
"Amplop nikahnya aja dibagi-dibagiin masih bentuk amplop," ujarnya dengan nada meninggi.
"Iya, amplop masih ada namanya, dibagi-bagiin aja tuh ke saudaranya," ujarnya.

Selama tujuh tahun tinggal di pesantren dan menjadi petugas kebersihan, DM dikenal sebagai pribadi yang tidak macam-macam.
Pria yang karib dengan pakaian celana jeansnya itu bekerja dari pagi, siang dan malam.
Membuat lingkungan yang bersih agar nyaman digunakan para santri menuntut ilmu merupakan jasanya yang tidak terlupakan.
"Ulet enggak pernah neko-neko orangnya. Baik sama keluarga juga baik," kenangnya.
Kisah kedermawanannya juga ditunjukkan di akhir-akhir hidupnya.
• Jasad Pria Ditemukan di Dalam Septic Tank di Cipondoh
Ahmed mengatakan, sebelum menghilang dan ditemukan meninggal, DM pamit pulang ke pengurus pesantren untuk membawakan uang gajiannya kepada orang tuanya yang tinggal di bilangan Tenjo, Kabupaten Tangerang.
"Pengen pulangnya itu nganter duit gajian," ujarnya.
Namun pamitan pulang itu ternyata perpisahan terakhir DM.
Setelah divisum, jenazah DM dikebumikan di dekat kediaman orang tuanya.
"Ya kita dari pesantren sangat berduka. Semoga amal ibadahnya diterima lah, beliau orangnya baik enggak neko-neko," ujarnya. (WartaKota/TribunJakarta/JaisyRahmanTohir)