Pelaku Usaha di Area Stasiun MRT Haji Nawi Keluhkan Terbatasnya Lahan Parkir
Semenjak Stasiun MRT Haji Nawi berdiri, geliat usaha di sekitar area stasiun tersebut mengalami penurunan.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK - Semenjak Stasiun MRT Haji Nawi berdiri, geliat usaha di sekitar area stasiun tersebut mengalami penurunan.
Terbatasnya lahan parkir di area ruko-ruko dekat Stasiun menjadi salah satu penyebabnya.
Mereka pun mengalihkan lahan pejalan kaki yang berada di area Stasiun MRT tersebut sebagai tempat parkir bagi karyawan dan pekerja proyek.
Pemilik toko Warna Indah, Lukas (61), mengeluhkan keterbatasan lahan parkir bagi para pelanggannya.
Lukas mengaku lahan parkir yang ia miliki kini hanya tinggal setengah meter.
Ia pun takut untuk memarkirkan kendaraannya barang sebentar di dekat stasiun MRT lantaran dibayangi oleh petugas Dishub yang sewaktu-waktu bisa menertibkannya.
"Sekarang lahan parkir yang saya punya tinggal sepetak gini, gimana mau usaha coba. Lambat laun ya ini mematikan usaha. Kalau ada parkiran kan orang enak mau beli. Saya memang kena pembebasan lahan dan dapat ganti rugi tapi enggak ada artinya kalau lahan sempit gini," keluhnya kepada TribunJakarta.com di lokasi pada Senin (8/4/2019).
Bukan saja Lukas yang mengeluhkan kondisi imbas pembangunan MRT.
Supervisor percetakan D'One yang terletak di seberang toko milik Lukas, Acong (40) pun mengatakan hal senada.
Ia pun hingga mengalihkan kendaraan pegawainya untuk parkir di permukiman warga.
"Karena waktu itu ada beberapa motor pegawai saya yang dicabut pentil sama petugas. Saya alihkan mereka parkir di belakang rumah warga. Seharusnya dipikirkan juga lahan untuk parkir bagi para pelaku usaha untuk tetap hidup," lanjutnya.
Beberapa waktu silam, sejumlah Petugas Dishub Cilandak menertibkan kendaraan
di sekitar area Stasiun MRT Haji Nawi.
Sekira puluhan motor dan mobil terkena operasi cabut pentil lantaran parkir di atas trotoar jalan MRT Haji Nawi.
Para karyawan dan pengunjung pun merasa berat hati dengan penertiban secara mendadak itu.
"Motor saya kena cabut pentil secara mendadak oleh petugas Dishub. Ya begini kan artinya kita minta ada lahan parkir," ujar Anton (33), karyawan AC di PT Sumber Jaya Mandiri.
Selain itu, jalan akses menuju deretan ruko-ruko di dekat Stasiun MRT Haji Nawi terbilang sempit sehingga menyulitkan kendaraan yang berhenti sejenak untuk menurunkan barang.
"Di sini kita jadinya harus cepat-cepat turunkan barang dari truk buat masukin ke gudang, soalnya jalurnya hanya untuk satu mobil karena enggak ada lahan parkir," ujar karyawan Indormaret, Ahmad.
• Ada MRT, Pengunjung Blok M Naik 2 Kali Lipat, Pedagang Senang
• PT MRT Jakarta Akan Reduce Sampah yang Dihasilkan
• Stasiun MRT Dukuh Atas Hadirkan Live Music Hibur Calon Penumpang
Ditemui sebelumnya, Kasatpel Dishub Kecamatan Cilandak, Eko Budi Prabowo mengakui tak adanya lahan parkir menjadi permasalahan yang harus diselesaikan oleh pihaknya.
Ia pun akan mengajukan usulan lahan parkir ke tingkat Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan untuk dibahas bagaimana penyelesaian dari keluhan warga.
"Jadi masalah ini kita bahas ke tingkat Sudin. Alternatif untuk mereka baiknya itu nanti dimana," tandasnya.