Pileg 2019

Curhat Caleg Ojek Online di Tangerang Selatan, Modal Tipis Lawan Politik Uang

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Andi sudah malang melintang di PKS wilayah Tangsel khususnya Ciputat.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta.com/Jaisy Rahman Tohir
Seorang pengemudi ojek online, dan caleg DPRD Tangsel dari PKS, Andi Wijaya (47) di rumahnya di Jalan Citanduy, Cipayung, Ciputat, Tangsel, Selasa (9/4/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNKAKARTA.COM, CIPUTAT - Andi Wijaya (47) seorang pengemudi ojek online (ojol) yang nyaleg dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) daerah pemilihan Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel) mengaku pasrah soal hasil pemilu yang hanya tinggal beberapa hari lagi.

Ditemui di rumahnya di bilangan Jalan Citanduy, Cipayung, Ciputat, Andi mengaku siap menang dan siap kalah.

"Siap dong menang. Siap kalau kalah juga" ujarnya mengangguk, Selasa (9/4/2019).

Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Andi sudah malang melintang di PKS wilayah Tangsel khususnya Ciputat.

Ia paham betul kondisi pemilih di wilayah yang langsung berbatasan dengan DKI Jakarta itu.

Jadi Caleg, Pengemudi Ojol Berjanji Perjuangkan Pembangunan Shelter dan Kredit Tanpa Bunga

Pria anak dua itu mengungkapkan, di wilayahnya masih banyak praktik politik uang, berkaca dari pemilu sebelumnya ataupun pilkada wali kota dan gubernur.

"Sebagian di Cipayung ada lah yang sudah ada pilihan dan ada yang ngasih money politic gitu. Ya yang money politic itu menghambat," ujarnya.

Dari pengalamannya ia tidak jarang menjumpai warga yang memang mencari caleg yang membayar.

"Gua sih siapa yang ngasih gede itu yang gua pilih," ujar Andi menirukan warga yang dimaksud.

Andi juga menceritakan pengalamannya saat kampanye tatap muka menyambangi warga langsung ke wilayah.

Ia sengaja mengenakan kaos bertuliskan "2019 Ganti Presiden" demi mencari ketertarikan warga, namun belum sosialisasi Andi malah dimintain kaos serupa.

"Saya pernah pakai kaos yang ganti presiden. Lagi pada ngopi. Wah sosialisasi gampang, kaosnya dulu sini," paparnya tertawa.

Bagi dirinya yang bermodal tipis, kondisi tersebut merupakan tembok kokoh yang menjadi penghalang.

Andi membeberkan, usahanya maju menjadi wakil rakyat tingkat kota hanya bermodalkan uang sebesar Rp 1 juta.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved