Pemilu 2019
Bantu Kebut Pembuatan Formulir A5, Sukarelawan KPU Kota Jakarta Pusat Cuma Tidur 2 Jam Sehari
"Kemarin kan hari terakhir pembuatan formulir A5, banyak yang daftar, ada sekitar 400-an orang yang terdata," jelas Suryono.
Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sukarelawan KPU Kota Jakarta Pusat, Suryono, hanya tidur dua jam usai melayani hari terakhir pembuatan formulir A5, kemarin (11/4/2019).
"Baru bisa tidur jam 5 subuh, bangun-bangun jam 7 pagi, kerja lagi," kata Suryono, di kantor KPU Kota Jakarta Pusat, Kamis (11/4/2019).
Dua orang teman Suryono, Ikhsan dan Aji juga hanya tidur dari jam 05.00 sampai 07.00 WIB.
"Kemarin kan hari terakhir pembuatan formulir A5, banyak yang daftar, ada sekitar 400-an orang yang terdata," jelas Suryono.
"Saya, Ikhsan, Aji, kerja buat input data pendaftar formulir A5 itu, dari jam 8 pagi sampai jam 4-an lah," lanjutnya.
Suryono mengaku ingin menjadi sukarelawan lantaran ingin mencari pengalaman.
• Tak Ada TPS di dalam Komplek Polri dan TNI, Ini Tanggapan Komisioner KPU Jakarta Pusat
Sebelumnya, Suryono bekerja sebagai ojek online.
"Baru sih kalau jadi relawan, sebelumnya saya nge-Grab, sampai sekarang juga masih sih," ujar Suryono yang mengenakan celana jin.
Dia juga mengatakan senang bisa berpartisipasi dalam ajang Pemilu 2019.
• KPU Kota Jakarta Pusat Sebut TPS di Apartemen Paling Rawan Pemilih Siluman
Sebabnya, Suryono sangat antusias ingin menyukseskan acara pemilu ini.
"Pengin terlibat sih awalnya, pengin tahu juga bagaimana menjadi sukarelawan, apalagi di KPU (Komisi Pemilihan Umum)," pungkas Suryono.
Diketahui sebelumnya, Suryono sempat bermalam dan mandi di kantor KPU Kota Jakarta Pusat.
Selain sukarelawan, ada pula sekitar empat siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari Jakarta Timur, membantu kinerja di kantor KPU Kota Jakarta Pusat.
Mereka bekerja untuk mendata para calon pemilih yang mendaftar formulir A5.
"Saya di sini lagi PKL (Praktik Kerja Lapangan)," kata Balqis, siswi SMK yang sedang magang.