Pilpres 2019
Ajak Pendukung Jokowi di GBK Viralkan Konser Putih Bersatu, Cak Lontong: WiFi Gratis Tanpa 'Sandi'
Dalam acara ini seluruh peserta yang hadir juga diajak untuk memviralkan acara kampanye pamungkas Jokowi ini dengan tagar Bareng Jokowi.
Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
"Kami ingin tampilkan kampanye yang oleh Pak SBY dimaksudkan itu, kampanye yang inklusif, kampanye yang lazim. Bukan kampanye eksklusif untuk golongan tertentu saja. Tapi kampanye yang mencerminkan Indonesia kita," ungkap Hasto di Posko Cemara, Kamis (11/4/2019).
"Seluruh representasi dari daerah, suku, agama, status sosial, lapisan masyarakat bisa hadir bergembira riang menyatukan diri dalam kepemimpinan bersama Pak Jokowi dan KH Ma'ruf Amin," lanjutnya.
Berikut foto lautan massa pendukung Jokowi pada kampanye akbar



Jokowi: Saya dan Kiai Maruf Sudah Wakafkan Diri Kami untuk Indonesia
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyatakan, dirinya dan Ma'ruf Amin siap membawa masyarakat Indonesia menjadi lebih sejahtera.
Hal tersebut disampaikan Jokowi saat menghadiri kampanye akbar bertajuk ' Konser Putih Bersatu' di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (13/4/2019).
"Saya dan profesor KH Ma'ruf Amin sepakat mewakafkan diri kami berdua untuk kesejahteraan seluruh rakyat indonesia," kata Jokowi.
Capres petahana ini mengatakan, di bawah kepemimpinannya angka kemiskinan di Indonesia sudah menurun ke single digit.
Begitu juga angka pengangguran turun dari 5,9 persen ke 5,3 persen. Pertumbuhan ekonomi Indonesia juga terus stabil di angka 5 persen di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Menurut Jokowi, kondisi ini harus disyukuri. Kendati demikian, ia bertekad untuk membuat kondisi ekonomi di Indonesia lebih baik lagi apabila kembali diberi kepercayaan memimpin dalam lima tahun kedepan.
"Kita memastikan 5 tahun ke depan insyaallah negara kita lebih kuat ekonominya. Kami bertekad tidak ada rakyat tertinggal di garis kemiskinan. Semuanya kita harus maju," ujar Jokowi.
Kendati demikian, Jokowi mengakui bahwa menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia bukanlah hal yang mudah.
Oleh karena itu, ia menekankan diperlukannya pemimpin yang berpengalaman dalam memimpin Indonesia. "Menahkodai negara yang penduduknya 269 juta membutuhkan pengalaman," ujar mantan walikota Solo dan Gubernur DKI Jakarta ini. (TribunJakarta.com/Kompas.com)