Ajis Ungkap Mutilasi Guru Honorer Bergantian, Ini Kesaksian Warga Dengar Teriakan Tengah Malam
Pengakuan Ajis ungkap mutilasi guru honorer secara bergantian, warga berikan kesaksian dengar teriakan tengah malam.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Rr Dewi Kartika H
Ajis menerangkan, keduanya langsung membuang ke pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar.
"Kami berdua buang koper itu di sungai," tandasnya.
Berikut video pengakuannya:
Kesaksian Tetangga
Pelaku mutilasi Budi Hartanto, Aris Sugianto ternyata sempat menjerit-jerit sendiri saat tengah malam ketika berada di warungnya.
Hal itu membuat beberapa tetangga yang ada di sekitar warung tersebut datang dan mengintip Aris yang ada di dalam warung.
Peristiwa itu sontak membuat tetangga Aris curiga saat mendengar suara jeritan pembunuh guru honorer pada tengah malam.
Hal itu membuat beberapa tetangga yang ada di sekitar warung tersebut datang dan mengintip Aris yang ada di dalam warung.
Peristiwa itu membuat tetangga Aris curiga saat mendengar suara jeritan pembunuh guru honorer pada tengah malam.
Pelaku membuka warung nasi goreng dan masakan Malaysia di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
• Syahrini Makan di Resto Mewah, Begini Kesaksian Pramusaji Soal Reino Barack Minta Bayar Nyicil
• Link Pendaftaran Sekolah Kedinasan, Simak Mekanisme dan Persyaratannya, Jangan Sampai Ketinggalan!
Tetangga pelaku yang ada di sebelah timur warung nasi goreng, Sujilah (65) mengetahui pelaku menjerit-jerit ketakutan pada malam hari seperti orang ketakutan.

"Pelaku sempat menjerit-jerit seperti orang ketakutan.
Padahal di warungnya juga ada temannya.
Dia bilang wedi aku, wedi aku (aku takut- aku takut)," ungkap Sujilah menirukan teriakan pelaku kepada SURYA.co.id, Sabtu (13/4/2019).
Mengetahui ada suara ribut-ribut di warung depan rumahnya, Sujilah sempat mengintip melihat kejadian di luar dari balik kelambu rumahnya.
• Ogah Ambil Gaji Presiden, Intip Harta Kekayaan Prabowo-Sandiaga & Besaran Penghasilan RI 1
• Teuku Wisnu Bocorkan Pilihan Presidennya, Komentar Shireen Sungkar Diperbincangkan