Ajis Ungkap Mutilasi Guru Honorer Bergantian, Ini Kesaksian Warga Dengar Teriakan Tengah Malam
Pengakuan Ajis ungkap mutilasi guru honorer secara bergantian, warga berikan kesaksian dengar teriakan tengah malam.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengakuan dua pelaku mutilasi guru honorer terkuak saat keduanya diinterogasi polisi.
Kedua pelaku yakni Ajis Prakoso dan Aris Sugianto menuturkan pengakuannya saat melakukan mutilasi kepala guru honorer Budi Hartanto secara bergantian dan memasukkannya ke dalam koper.
Pelaku mutilasi guru honorer itu menuturkan detik-detik kejadiannya setelah digelandang ke Polda Jatim, Sabtu (13/4/2019).
Terkuaknya detik-detik kejadian mutilasi berawal dari pertanyaan interogasi dari polisi.
Saat ditanya penyidik mengenai siapa yang memotong leher korban, Ajis Prakoso awalnya memicingkan mata ke arah penyidik dan mengawali diri untuk menjawabnya.
Ajis Prakoso memberikan pengakuannya dengan suara lugas meski intonasinya terdengar begitu lirik, seakan ragu ketika akan menyampaikan pengakuannya tersebut.
Ia pun akhirnya memberikan pengakuan jika sosoknya lah yang melakukan proses mutilasi guru honoer itu di bagian leher.
Meski demikian, proses mutilasi yang dilakukannya tak dilanjutkan karena sempat alami kesulitan.
Pekerjaan itu kemudian dilanjutkan oleh Aris Sugianto.
• Pengakuan Nia Ramadhani Puasa 3 Hari 3 Malam Agar Dapat Arisan Berlian, Manajer Beri Kesaksian Lain
• Coblosan Tinggal Menghitung Hari, Yuk Cek Rekam Jejak Caleg Pilihanmu!
"Pertama saya, terus dilanjutkan dengan dia," tutur Ajis Prakoso.
Ajis Prakoso pun memberikan pengakuan tegas, proses mutilasi bagian leher dilakukannya berdua dengan Aris Sugianto.
Seusai proses mutilasi, lanjut Ajis Prakowo, ia bersama Aris Sugianto memasukkan potongan tubuh Budi Hartanto ke dalam koper.

Koper yang digunakan itu ternyata milik ibunda Aris Sugianto.
"Kami masukan ke dalam koper berdua juga," katanya.
• Pelaku Mutilasi Mayat Dalam Koper Sewa Warkop Demi Bunuh Guru Honorer, Ini Faktanya
• Kembali Aktif Lagi di Instagram, Veronica Tan Langsung Cerita Kegiatan Bersama Putri Ahok
Setelah rampung mengemasi potongan tubuh korban ke dalam koper.
Ajis menerangkan, keduanya langsung membuang ke pinggir sungai bawah Jembatan Karanggondang, Udanawu, Blitar.
"Kami berdua buang koper itu di sungai," tandasnya.
Berikut video pengakuannya:
Kesaksian Tetangga
Pelaku mutilasi Budi Hartanto, Aris Sugianto ternyata sempat menjerit-jerit sendiri saat tengah malam ketika berada di warungnya.
Hal itu membuat beberapa tetangga yang ada di sekitar warung tersebut datang dan mengintip Aris yang ada di dalam warung.
Peristiwa itu sontak membuat tetangga Aris curiga saat mendengar suara jeritan pembunuh guru honorer pada tengah malam.
Hal itu membuat beberapa tetangga yang ada di sekitar warung tersebut datang dan mengintip Aris yang ada di dalam warung.
Peristiwa itu membuat tetangga Aris curiga saat mendengar suara jeritan pembunuh guru honorer pada tengah malam.
Pelaku membuka warung nasi goreng dan masakan Malaysia di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
• Syahrini Makan di Resto Mewah, Begini Kesaksian Pramusaji Soal Reino Barack Minta Bayar Nyicil
• Link Pendaftaran Sekolah Kedinasan, Simak Mekanisme dan Persyaratannya, Jangan Sampai Ketinggalan!
Tetangga pelaku yang ada di sebelah timur warung nasi goreng, Sujilah (65) mengetahui pelaku menjerit-jerit ketakutan pada malam hari seperti orang ketakutan.

"Pelaku sempat menjerit-jerit seperti orang ketakutan.
Padahal di warungnya juga ada temannya.
Dia bilang wedi aku, wedi aku (aku takut- aku takut)," ungkap Sujilah menirukan teriakan pelaku kepada SURYA.co.id, Sabtu (13/4/2019).
Mengetahui ada suara ribut-ribut di warung depan rumahnya, Sujilah sempat mengintip melihat kejadian di luar dari balik kelambu rumahnya.
• Ogah Ambil Gaji Presiden, Intip Harta Kekayaan Prabowo-Sandiaga & Besaran Penghasilan RI 1
• Teuku Wisnu Bocorkan Pilihan Presidennya, Komentar Shireen Sungkar Diperbincangkan
Sejumlah tetangga lainnya juga ada yang mengintip.
Pelaku juga terlihat sempat berlari dari warungnya ke jalan dengan ekspresi seperti orang yang ketakutan.
Keesokan harinya Sujilah sempat menanyakan kejadian yang membuatnya menjerit-jerit ketakutan.
Pertanyaan itu dijawab oleh pelaku yang mengaku pundaknya seperti kejatuhan kayu.
"Saat mencuci piring saya tanya, ada apa tadi malam jerit-jerit ketakutan?
Dia menjawab kaget karena pundaknya seperti kejatuhan kayu yang berat," ungkapnya.
Sejak kejadian itu, warung nasi goreng yang dikelola Aris kemudian tutup.
Usaha warung nasi goreng di Desa Sambi baru sekitar 10 hari.
Sehingga warga belum banyak yang mengetahui identitasnya.
Termasuk Sujilah yang rumahnya bersebelahan malahan mengaku belum kenal namanya.
"Kami memang sempat bertegur sapa, tapi saya tidak tanya siapa namanya," ujarnya.
Sedangkan warung yang dipakai berjualan milik warga yang saat ini merantau bekerja sebagai TKI di Malaysia.
• Pendaftaran Masih Dibuka hingga 30 April 2019, Ini Cara dan Syarat Sekolah Kedinasan STAN - Poltek
• Ramalan Zodiak 14 April 2019: Aries Hadapi Hari yang Sibuk, Taurus Malam Ini Akan Menyenangkan!
Aris yang juga pernah menjadi TKI di Malaysia merupakan warga Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
Aris bersama dengan Azis merupakan dua tersangka kasus mutilasi Budi Hartanto, guru honorer dan pemilik sanggar CK Dance Home yang berlokasi di ruko GOR Jayabaya, Kota Kediri.
Koper Dijual
Pada Rabu (3/4/2019) pagi, bertepatan dengan penemuan mayat guru honorer Budi Hartanto yang tanpa kepala dalam Koper, AS atau Aris Sugianto sempat meminta maaf kepada sang ibunda perihal Koper tersebut.
N mengatakan, AS atau Aris Sugianto mengaku Koper miliknya telah dijual dan laku Rp 200 ribu.
Alasan penjualan Koper tersebut menurut sang ibunda AS atau Aris Sugianto adalah untuk tambahan modal.
"Waktu itu, saya baru pulang salat Subuh dari masjid. Dia tiba-tiba langsung minta maaf ke saya. Dia bilang 'mak, saya minta maaf, Koper e kulo sade, payu Rp 200.000' (bu, saya minta maaf, kopernya saya jual, laku Rp 200.000. (Uangnya) 'Saya buat tambahan modal,'" kata N menirukan ucapan AS atau Aris Sugianto.
AS atau Aris Sugianto mengaku kepada ibunya bahwa uang hasil jual Koper tersebut tak lain adalah untuk modalnya berjualan nasi goreng.
Baru Buka Warung 10 Hari
Sosok AS yang dikenal sebagai tukang nasi goreng ternyata belum lama membuka usahanya tersebut.
AS membuka usaha warungnya di Desa Sambi, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri.
Lantaran masih baru membuka usaha nasi goreng maka warga belum mengenalnya secara akrab.
• Reaksi Blak-blakan Luna Maya Saat Disinggung Bakal Diundang Syahrini dan Reino Barack
• 5 Tahun Menikah dengan Nagita Slavina, Raffi Ahmad Mendadak Teringat Yuni Shara Gara-gara Ini
"Sejak datang orangnya berjualan nasi goreng. Dia tinggal sendirian," ungkap Sujirah, yang rumahnya bersebelahan dengan warungnya.

Tidak banyak diketahui dari identitas pelaku, namun warga menyebutkan pelaku merupakan warga asli Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.
"Baru sekitar 10 hari buka nasi goreng di desa kami," ujarnya.
Sementara pantauan TribunJatim.com, kondisi warung juga acak-acakan.
• Menang Perkara, Hotman Paris Traktir Asisten Beli Berlian Capai Miliaran Rupiah
• Terungkap, Ini Tujuan Kabur Satu Pembunuh Guru Honorer di Kediri yang Kepalanya Dimutilasi
Jualan nasi goreng hanya dilakukan pada malam hari.
Warga menyebutkan penjual nasi goreng ini orangnya seperti kebanci-bancian.
Termasuk rekan-rekannya juga banyak dari komunitas yang sama. (TribunJakarta/Surya/TribunJatim)