Pilpres 2019
Prabowo Singgung Presiden Sebelumnya saat Debat, Wasekjen Demokrat dan AHY Pun Beri Respon
Fadli Zon membantah jika calon presiden Prabowo Subianto disebut menyerang Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden keenam RI
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Muhammad Zulfikar
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto tak mempermasalahkan kepemimpinan capres petahana Joko Widodo, dan malah menyalahkan pemerintahan presiden-presiden pendahulunya.
Hal itu Prabowo katakan saat menjawab pertanyaan seputar nasib daya beli nelayan dan petani yang menurun dalam debat kelima Pilpres 2019 di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019) malam.
"Saya tidak menyalahkan bapak, ini kesalahan besar presiden-presiden sebelum bapak. Kita semua harus bertanggung jawab. Bener. Itu pendapat saya," ungkap Prabowo dalam debat.
Prabowo juga blak-blakan mengapresiasi apa yang sudah diterapkan Tiongkok karena mampu menghilangkan kemiskinan dalam kurun waktu 40 tahun.
Padahal, selama ini para pendukung Paslon 02 begitu gencar menolak dan mementahkan seluruh sepak terjang negara itu.
"Republik Rakyat Tiongkok dalam 40 tahun dia hilangkan kemiskinan, 40 tahun. Kita harus contoh, berani belajar dari yang hebat," ujar dia.
"Kita harus berani untuk merencanakan pembangunan industrialisasi ciptakan lapangan kerja lindungi petani kita lindungi nelayan kita, itu yang harus kita jalankan," imbuhnya.
Kemudian, ketika moderator mengingatkan bahwa masih ada waktu tersisa untuk menjawab, Sandiaga hanya mengucapkan satu patah kata.
"Terima kasih," katanya.
Untuk diketahui, Presiden pendahulu sebelum Joko Widodo, antara lain Susilo Bambang Yudhoyono, kemudian Megawati Soekarnoputri, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, BJ Habibie, Soeharto, dan Soekarno.
Wasekjen Demokrat Tinggalkan Lokasi Debat
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik tidak mengikuti acara debat kelima Pilpres 2019 hingga akhir.
Di tengah acara, Rachland meninggalkan lokasi acara. Saat ditanya para awak media mengapa ia meninggalkan acara debat di tengah jalan, Rachland mengaku, sedang lapar.
"Saya enggak pulang. Saya cuma ingin cari makan. Nanti balik lagi kok ya," ujar Rachland sambil terus berjalan.
Saat awak media menanyakan lagi apa aksinya tersebut disebabkan pernyataan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto, ia mengatakan, tidak.
"Enggak. Menurut kamu, memang harus ada masalah," ujar Rachland bertanya balik.
Ia pun berjalan keluar area hotel seorang diri. Tidak lama kemudian, Rachland rupanya mengunggah cuitan melalui akun Twitter-nya.
Ia menulis, "Pak prabowo sebenarnya sedang berdebat dengan siapa? Kenapa justru Pak SBY yang diserang?" Belum diketahui apa tepatnya pernyataan Prabowo yang menyinggung kader Partai Demokrat tersebut.
Respon AHY
Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyinggung kesalahan Presiden RI terdahulu, bahwa kesalahan ekonomi di Indonesia bukan kesalahan Jokowi semata.
Menanggapi hal itu, Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengatakan semua orang harus melihat setiap kepemimpinan secara objektif.
AHY menuturkan apa yang dilakukan setiap generasi terdahulu wajib diapresiasi bila memang baik dan dirasakan oleh masyarakat.
"Saya tidak ingin mengomentari lebih jauh, yang jelas bagi saya setiap yang dilakukan generasi dahulu wajib diapresiasi segala yang baik, apalagi kalau itu memang terasa oleh rakyat kita," ujar AHY, ditemui setelah debat capres-cawapres pamungkas, di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019).
Ia menjelaskan lantaran masa kepemimpinan dibatasi oleh Undang-Undang, maka tentu ada sejumlah hal yang belum mampu tuntas dilakukan oleh setiap pemimpin.
Oleh karenanya, ia menilai hal tersebut menjadi tugas pemimpin selanjutnya untuk memperbaiki kekurangan para pendahulunya.
"Artinya yang sebaiknya kita inginkan para pemimpin terus menghargai para pendahulu dengan semangat menjadi lebih baik dari pendahulunya," kata dia.
Lebih lanjut, putra sulung dari Susilo Bambang Yudhoyono itu juga menegaskan bahwa pihaknya tidak akan keluar dari koalisi BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Apalagi, pemungutan suara tinggal menghitung hari dalam pelaksanaannya. Ia pun meminta agar awak media tidak membuat suasana koalisi menjadi panas.
"Tidak mungkin kami keluar dari koalisi, besok tiga hari lagi tinggal pemungutan suara," kata dia.
"Jadi teman-teman media tidak perlu terlalu membuat suasana panas, 'koalisi tidak utuh, tidak solid'. Kami (Demokrat) solid dan kami hadir di sini bisa memberikan support bagi Pilpres, tapi kami juga punya tugas mandat untuk memenangkan partai Demokrat dalam pemilihan legislatif," pungkasnya.
Bantah Serang SBY
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah jika calon presiden Prabowo Subianto disebut menyerang Ketua Umum Partai Demokrat sekaligus Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat debat.
Prabowo sempat menyalahkan presiden-presiden sebelum Jokowi terkait kegagalan perekonomian negara.
"Saya kira enggak ada (maksud menyinggung SBY). Maksudnya bukan seperti itu. Jadi tidak perlu disalahartikan. Jadi apa yang disampaikan Pak Prabowo itu bagaimana kita dari dulu sampai sekarang mempunyai garis linier dengan perintah konstitusi kita," ujar Fadli saat ditemui di lokasi debat, Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu (13/4/2019) malam.
Fadli mengatakan, pernyataan Prabowo tersebut merupakan peringatan bagi seluruh pemimpin negeri agar tak menyimpang saat menjalankan perekonomian negara.
"Jangan menyimpang ekonomi kita untuk kepentingan nasional bukan untuk kepentingan orang asing, bukan kepentingan segelintir orang. Tapi kepentingan kemakmuran rakyat, itu intinya," papar Fadli.
"Saya kira itu yang mau diingatkan Pak Prabowo. Mungkin perjalanan bangsa kita ada yang menyimpang dari situ. Ada yang liberal atau terlalu kapitalistik, saya kira itu yang diingatkan," lanjut dia.
Prabowo sebelumnya menilai kegagalan perekonomian saat ini bukan hanya menjadi tanggung jawab capres petahana Joko Widodo.
"Saya tidak menyalahkan Bapak (Jokowi). Ini kesalahan besar pesiden-presiden sebelum Bapak. Kita harus bertanggung jawab," ujar Prabowo.
• Jika Menang di Pilpres 2019, Ini Daftar Calon Menteri Prabowo: Rocky Gerung Hingga Fahri Hamzah
• Akui Bangga Dukung Jokowi, Ustaz Yusuf Mansur: Pilpres 2019 Adalah Sudah Kemenangan Ulama
• Bandingkan Perlakuan UAS hingga Adi Hidayat Saat Bertemu Prabowo, Arie Untung: Rela Diapakan Saja
• Minta Pendukung Jokowi Viralkan Konser Putih Bersatu, Cak Lontong Singgung Sandi hingga Buat Heboh
Prabowo mengatakan perekonomian Indonesia saat ini keluar dari jalur. Ia menilai berdasarkan Pasal 33 UUD 1945, perekonomian Indonesia semestinya dapat menyejahterakan masyarakat Indonesia.
Hal itu, menurut Prabowo, belum terlihat saat ini. Ia menilai perekonomian Indonesia saat ini justru menguntungkan pihak asing.
"Saya tidak menyalahkan Pak Jokowi. Ini masalah kita sebagai bangsa dan sudah berjalan belasan bahkan puluhan tahun. Tapi kita harus berani mengkoreksi diri. Kita salah arah. Kita harus contoh seperti Republik Rakyat Tiongkok yang dalam 40 tahun hilangkan kemiskinan," lanjut Prabowo.
"Kita harus contoh berani belajar dari yang hebat. Saya tidak menyalahkan Bapak, ini kesalahan kita semua. Jadi ini salah jalan. Kita harus kembali ke Pasal 33," lanjut dia. (Tribunnews.com/Kompas.com)