Pemutilasi Guru Honorer di Kediri: Jeritan Ketakutan Pembunuh Budi Hartanto dan Ibarat Tertimpa Kayu

Kabar terbaru kasus mutilasi guru honorer Budi Hartono di Kediri terungkap. Pelaku menjerit ketakutan dan temuan sabu.

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
TribunJatim.com/luhur pambudi
kedua pelaku Aris Sugianto (jaket putih duduk di kursi), dan Ajis Prakoso (duduk di lantai), Ruang Penyidik Subdit Jatanras Polda Jatim di Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum, pukul 23.40 WIB, Jumat (12/4/2019). 

Beberapa unggahan statusnya, misalnya pada 27 Oktober 2019 menulis, "Pengecut itu selalu memanfaatkan temannya untuk membantu. One by one itu baru gentlemen. Dasar kau pengecut.....:

Status lainnya yang sempat diunggah seperti tulisan "Loro...atiku loro. Seng ta tresno ora rumomgso".

Aris tidak menyebutkan siapa yang dimaksud dalam unggahan tersebut.

Namun sebelumnya polisi mengungkapkan hubungan asmara korban dengan dua pelaku.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, guru honorer korban pembunuhan sadis di Blitar memiliki orientasi seks yang berbeda, termasuk juga dua orang pelaku pembunuhnya.

Pihak kepolisian juga mengatakan jika motif asmara menjadi landasan adanya pembunuhan yang menewaskan seorang guru honorer di Kediri.

"Sudah kami duga sejak awal pelaku adalah sangat mengenal korban. Keduanya diduga memiliki hubungan spesial dengan korban.

"Karena itu kami membaca ada hubungan asmara antara pelaku dan korban," kata Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Frans Barung Mangera, Jumat (12/4/2019).

Sayangnya, Barung enggan membeber kisah asmara tersebut.

Keduanya, lanjut Barung, merupakan teman dekat dalam sebuah komunitas.

"Bahkan (korban dan 2 pelaku) pernah memiliki hubungan spesifik dengan orientasi pada komunitas tertentu," terang Barung.

Namun ia membocorkan jika korban sering berganti pasangan.

Diduga korban dan kedua pelaku, AP dan AJ, juga ikut satu komunitas tertentu.

AP dan AJ, ungkap Barung, memiliki kecenderungan perilaku yang 'melambai'.

"Kedua pelaku ini diidentifikasi memiliki kecenderungan perilaku yang agak melambai," katanya.

Sesuai penuturan ibunya, Aris akhir-akhir ini sering kumpul-kumpul bareng dengan rekan komunitasnya dengan acara bakar -bakar ayam di rumahnya di Desa Mangunan, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar.

Alasan Memutilasi Sepele

Belakangan terungkap alasan kedua pelaku melakukan mutilasi pada kepala Budi Hartanto.

Rupanya alasan kedua pelaku memotong kepala korban bukan untuk mengelabui polisi.

Alasan mereka cukup sepele, hanya karena koper yang digunakan untuk membuang jasad korban tidak cukup.

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, penyidik menduga ada dua penyebab pelaku memutilasi mayat guru honorer Budi Hartanto yang ditemukan di dalam koper di Blitar.

Kemungkinan pertama adalah untuk menghilangkan jejak, tapi ternyata bukan itu alasannya.

Kombes Pol Frans Barung Mangera menyebutkan, "Karena itu, pelaku harus memotong leher korbannya agar bisa dimasukkanya ke dalam koper," ujarnya.

Sempat Berkilah

Melalui video pengakuan pelaku yang viral di media sosial (medsos), tersangka AP alias AS sempat berkilah bahwa bukan dirinya yang melakukan pembunuhan.

"Itu bukan saya yang ngelakuin," kata pelaku dengan gaya melambai.

Hal tersebut tampak membuat seorang anggota polisi tertawa mendengar ucapan dan gaya berbicara pelaku.

"Terus kamu bagian apa sekarang," tanya perekam video.

"Masalahnya begini, saya bagian yang memegangi," ungkap pelaku.

Saat menjelaskan hal itu, punggung pelaku tampak mendapatkan pukulan ringan dari polisi.

Mendengar pelaku terus berkilah, anggota kepolisian tampak menaikkan nada bicaranya.

"Sekarang yang mutilasi orang berapa," tegas polisi.

Cinta Aris Sugianto Ditolak Guru Honorer Korban Mutilasi? Ini Ungkapannya di Facebook

Pemutilasi Guru Honorer Menjerit Tengah Malam, Ada Sosok ini di Warung Nasgornya

Ajis Ungkap Mutilasi Guru Honorer Bergantian, Ini Kesaksian Warga Dengar Teriakan Tengah Malam

Ekspresi 2 Pembunuh Guru Honorer Saat Diinterogasi: Ungkap Mutilasi Korban Secara Bergantian

Mutilasi Guru Honorer di Kediri: Hubungan Asmara Spesial Budi Hartono dengan 2 Pelaku Terungkap

"Satu orang," ucap pelaku sambil melihat ke arah anggota kepolisian itu.

"Yang megangi satu orang saja, aku aja," kata pelaku menambahkan.

Namun hal tersebut dibantah oleh anggota polisi yang melakukan interogasi.

"Enggak mungkin le, enggak mungkin kuat," jelas petugas.

"Bener Pak, demi Allah, yang mutilasi satu orang Pak," ucap pelaku.

"Yang ada di sana berapa orang," tanya polisi.

"Satu orang aja, aku sama temanku," jelas pelaku lagi.

Dalam rekaman video itu, tampak pula pelaku ditanya soal siapa yang membuang kepala korban.

"Yang buang kepalanya ya kita dua orang Pak," tambahnya.

Saat menjelaskan hal tersebut, tampak ada satu anggota polisi yang baru saja mendatangi pelaku.

Tak ikut bertanya, polisi itu tampak tertawa mendengar ucapan pelaku.

Sementara itu, beberapa anggota polisi lain tampak mengeluarkan senyum tipis mendengar ucapan dari pelaku.

Di tengah penjelasan pelaku, anggota polisi tersebut tampak mulai emosi lantaran penjelaskan pelaku selalu berubah-ubah.

"Enggak usah gitu, tadi katanya tiga sekarang ada berapa," kata polisi tersebut.

Melihat pengakuan pelaku yang selalu berbeda, anggota polisi tersebut tampak langsung menghentikan interogasinya.

Pelaku kemudian digelandang keluar dari ruangan interogasi.

Diberitakan sebelumnya, pelaku berinsial AP ditangkap di Jakarta dan AJ ditangkap di Kediri pada Kamis (11/4/2019).

Hal tersebut disampaikan di akun Facebook Humas Polda Jatim pada Jumat (12/4/2019).

Kabidhumas Polda Jawa Timur Kombes Pol Frans Barung Mangera mengatakan potongan kepala korban telah ditemukan.

Penemuan tersebut menyusul ditangkapnya kedua orang pelaku di dua lokasi yang berbeda.

"Pelaku juga telah berhasil ditangkap di Jawa Timur dan di Jakarta berjumlah 2 orang. Dan kasus ini masih terus dalam proses penyidikan," ujarnya. (Surya.co.id/kompas.com)

Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved