Ustaz Abdul Somad Akui Tolak Saat Dihadiahi Mobil, Yusuf Mansur: Fitnah Bukan dari Lawan Tapi Allah
Ustaz Abdul Somad ( UAS) menjawab fitnah dan tudingan soal seringnya diberi hadiah dalam menentukan sikap politik ini ditanggapi oleh Yusuf Mansur.
Penulis: Yuyun Hikmatul Uyun | Editor: Rr Dewi Kartika H
"Bukan hanya Pak Jokowi, Kyai Ma'ruf, Pak Prabowo, Pak Sandiaga, yg kena fitnah. Sering kena fitnah," tulis Ustaz Yusuf Mansur.

Selain itu, semua orang di Indonesia pun pasti pernah mengalami kena fitnah.
"Tapi siapa aja di negeri ini, kena fitnah. Dan itu sunnatullaah. Namanya orang hidup, akan ngalamin aja kena fitnahan itu," tambanhnya.
Kemudian, Ustaz Yusuf Mansur mengatakan bahwa fitnah ini bukanlah datang dari lawan, tapi datang dari Allah sebagai ujian untuk umat manusia.
"Fitnah sejatinya dtg ga dan bukan dari lawan. Pada hakikatnya, fitnahan "datang" dari Allah. Buat menjadi ujian juga buat kita dan sesiapa yg bersama kita. Sebaik2nya saat kena fitnah, bersabar dan bertasbih kepada Allah. Buahnya, kemuliaan dan kemenangan," tulis Ustaz Yusuf Mansur.
Setelah itu, Ustaz Yusuf Mansur menagajak seluruk masyarakat untuk mendoakan ulama-ualama yang terkena fitnah.
Tak terkecuali untuk Habib Riziq Shihab ( HRS), Ustaz Abdul Somad ( UAS), Tuan Guru Bajang (TGB) dan lain-lain.
"Mari kita berdoa, buat 01 02, dan para alim ulama: HRS, UAS, TGB, dll ulama, serta siapa aja di negeri ini yg pernah kena fitnah, lagi difitnah, sedang difitnah... Siapapun dia... Trmasuk adik2 kita di sekolah2 misalnya. Yg pastinya aja ngalamin, atau sdg dikasih liat fitnahan, sdg liat yg memfitnah, sdg liat yg difitnah. Agar trs belajar. Spy becoming stronger. Trs belajar, sehingga lbh kuat. Dan kemudian dpt kemuliaan dan kemenangan. Lulus ujian, mau mengembalikan ke Allah, mau pasrah dan masrahin ke Allah," tulisnya.
Ustaz Yusuf Mansur pun kembali menegaskan untuk jangan percaya terhadap fitnah yang beredar.
"Buat kita2, berhentilah percaya fitnahan," tegas Ustaz Yusuf Mansur.

Karena, banyak hal yang akan terjadi jika kita percaya terhadap fitnah.
"Salah2 kita ga akan pernah punya ustadz ustadzah, ga akan pernah punya guru, kyai, alim ulama, habaaib. Jgn ampe gegara fitnah, bubar pengajian, ga pada mau ngaji, males ngaji, bahkan benci guru. .
.
Salah2, gegara percaya fitnah, bisa2 kita ga punya kwn baik, kwn akrab, kwn deket. Fitnah dtg sbg ujian. Kita ga lulus. Ga ada baik sangkanya. Ga ada doa dan mendoakannya. Lsg ambil sikap percaya, dan menjauh. Akhirnya, ga ada perkawanan, ga ada persahabatan.
.
.
Salah2, kalo lsg percata fitnah, bisa2 anak kehilangan ayah ibunya, sbb ayah ibunya lg berantem. Gegara fitnah. Saat ujian dtg, bukannya pada saling percaya, tp prcaya orang lain. Dan bukannya makin pd sabar, malah makin menerima kipasan dan kobaran. Akhirnya, bubar rumah tangga.
.
.
Indonesia, sbg negara yg alhamdulillaah besar banget, orang2nya hrs sabar atas fitnah. Spy bangsa dan negara ini menjadi bertambah mulia dan besar. Dan saya percaya itu. Kita udah belajar 7-8bl ini, arti bahaya fitnahan. Kalo ga hati2, bs trjadi disintegrasi bangsa. Jangan sampe trjadi. Al Faatihah," tandasnya.