Pemilu 2019

Adik Kakak Ini Kompak Mencoblos di Pemilu 17 April 2019, Tapi Belum Tentu Satu Pilihan

Sang kakak, Feby Thalia, mengatakan sudah kedua kalinya mengikuti Pemilu pada 2014 silam dan tahun 2019.

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Feby Thalia (kiri) dan Sharla Ulina (kanan) merupakan kakak beradik yang datang bersama ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) 41, kelurahan Cempaka Baru, kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2019). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, KEMAYORAN - Feby Thalia dan Sharla Ulina merupakan kakak beradik yang datang bersama ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) 41, kelurahan Cempaka Baru, kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat.

Sang kakak, Feby Thalia, mengatakan sudah kedua kalinya mengikuti Pemilu pada 2014 silam dan tahun 2019.

"Aku sudah dua kali, pas tahun 2014 aku milih. Sama sekarang," kata Feby, sapaannya, di TPS 41, kelurahan Cempaka Baru, kecamatan Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2019).

Peby yang mengenakan kaus berwarna merah, merasa senang lantaran dapat memberikan hak suaranya untuk Indonesia.

"Senang karena bisa memberi hak suara lagi, bisa buat memilih pemimpin Indonesia," ujar Feby.

Sementara Shara Ulina, pesta Pemilu 17 April 2019 ini merupakan debut bagi dirinya.

Penyandang Disabilitas Mental di Yayasan Galuh Bekasi Antusias Gunakan Hak Suara

"Aku pertama kali, senang bisa kasih suara, milih buat pemimpin Indonesia," kata Sharla, sapaannya, yang mengenakan kaus biru.

Menyoal jagoan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres), kedua perempuan ini tidak saling mengetahui satu sama lain.

Feby berpendapat, biarlah hal tersebut menjadi rahasia pribadi dan tak perlu orang lain tahu.

"Iya, termasuk keluarga sendiri. Bahkan mama papaku tidak ada yang tahu," ujar Feby yang memakai kacamata.

Apa yang disampaikan Feby, dibenarkan oleh Sharla.

Menurut Sharla, jagoan capres - cawapres sebaiknya memang harus dirahasiakan.

"Kalau menurut aku, itu kan privasi yaa. Mama papaku juga sepakat soal itu," tegas Sharla.

"Iya benar, yang penting mama papa bilang, harus milih daripada golput," seloroh Feby yang memakai gelang di tangan kiri.

Terkait pemilih yang melakukan golput, adik kakak yang masih duduk di bangku kuliah ini memiliki opini.

TPS Unik, Petugas KPPS di TPS 048 Krendang Kenakan Seragam SD

Kata Feby, orang yang melakukan golput merupakan tipikal warga Indonesia yang tidak peduli dengan negaranya.

"Kalau menurut aku yang golput, mungkin tidak terlalu peduli siapa yang mau memimpin. Terlalu mikirin diri sendiri. Dan tidak peduli akan negara mungkin ya orangnya," jelas Feby, yang sebagai mahasiswa jurusan akuntansi Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat.

Menurut Sharla, warga Indonesia yang melakukan golput merupakan orang yang enggan peduli dengan negaranya.

"Bukannya mereka tidak tahu mana yang baik dan buruk buat negara. Tapi mungkin memang tidak mau memberi hak suaranya untuk negara," kata Sharla yang sebagai mahasiswa jurusan hukum di Universitas Jaya Baya, Jakarta Timur.

Keduanya pun berharap, siapa pun presiden yanh terpilih bisa membawa Indonesia lebih baik dan maju.

"Yang pasti bisa membenahi Indonesia lebih baik. Terus bisa membawa Indonesia lebih maju, bisa mengembangkan perekonomian Indonesia, terus bisa menjadi pemimpin yang lebih mengerti keadaan Indonesia," pungkas Feby

Harapan senada pun dinyatakan oleh Sharla.

"Kurang lebih sama kayak kak Feby harapannya. Semoga apa yang kemarin visi misi yang disampaikan capres - cawapres itu semoga bisa tercapai, terus jadi pemimpin yang baim juga, terus ada pemerataan di seluruh wilayah dari Sabang sampai Merauke," tandas Sharla.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved