Perjalanan Karier Ketua KPU Depok: Sempat Diremehkan Hingga Bersaing Dengan Dosen dan Pengacara

Pasalnya, ketika itu Nana merupakan anggota termuda dan masih duduk dibangku kuliah, serta berprofesi menjadi pengajar honorer.

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta/Dwi Putra Kesuma
Ketua KPU Kota Depok Nana Shobarna ketika dijumpai TribunJakarta.com di kantornya, Sabtu (20/4/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS - Jatuh cinta dengan organisasi, telah dialami oleh Nana Shobarna Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok sejak duduk dibangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Ketika SMP, Nana pun terpilih menjadi ketua osis di sekolahnya, dan terulang ketika ia lanjut ke Sekolah Menengah Atas (SMA).

Kecintaannya pada organisasi pun semakin menjadi-jadi, menginjak pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah ia pun bergabung dengan sejumlah organisasi mahasiswa di kampusnya.

Dibalik kecintaannya pada dunia organisasi, nyatanya ia pun juga mencintai dunia politik.

Buntutnya, tahun 2004 silam ia pun mendapat tawaran untuk bergabung menjadi Panitia Pemungutan Suara (PPS) di kediamannya di Kelurahan Cipayung, Kota Depok.

Pertama kali menjadi anggota PPS, Nana sempat dipandang sebelah mata dan diremehkan oleh anggota PPS lainnya.

Pasalnya, ketika itu Nana merupakan anggota termuda dan masih duduk dibangku kuliah, serta berprofesi menjadi pengajar honorer.

"Awal mulanya sempat diremehkan, ada yang bilang katanya saya tahu apa jadi anggota PPS. Tapi, saya buktikan dengan kinerja saya," ujar Nana di Kantor KPU Kota Depok, Pancoran Mas, Senin (22/4/2019).

Sibuknya Ketua KPU Kota Depok di Pemilu 2019: Menginap di Kantor Hingga Rasa Rindu Keluarga

Berhasil mendapat kepercayaan warga di lingkungan tempat tinggalnya, Nana pun melanjutkan karirnya menjadi anggota PPS hingga tahun 2010.

Tahun 2010 silam, Nana mencoba peruntungan mengikuti seleksi menjadi anggota Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).

"Tahun 2010 saya ikut seleksi jadi anggota PPK, kala itu bertepatan dengan Pemilihan Wali Kota Depok. Alhamdulillah saya lulus seleksi dan menjadi anggota PPK," ujar Nana.

Menjalani karir sebagai anggota PPK, Nana terpilih menjadi Ketua pada tahun 2013 silam, ketika masa Pemilihan Gubernur Jawa Barat.

Menjabat sebagai Ketua PPK dimasa Pemilihan Gubernur Jawa Barat pun sukses Nana kerjakan, hingga tiba diakhir tahun 2013 silam Nana tergugah menjadi anggota KPU Kota Depok.

"Habis Pilgub Jabar, tahun 2013 akhir itu ada pembukaan pendaftaran jadi anggota KPU Kota Depok. Bermodalkan pengalaman jadi anggota PPS dan PPK saya mencoba peruntungan saya mengikuti seleksi tersebut," katanya.

Mengikuti seleksi menjadi anggota KPU Kota Depok, Nana pun bersaing dengan 62 orang calon anggota lainnya.

Diceritakan olehnya, kala itu saingannya datang dari berbagai kalangan mulai dari dosen, pengacara, hingga mantan birokrat dan profesi lainnya.

"Awalnya sempat down juga pas lihat saingannya, tapi saya tetap percaya diri karena modal pengalaman saya di PPS dan PPK," tambahnya.

Keberuntungan pun memihak padanya, ia berhasil lolos pada tahap seleksi administrasi bersama 40 peserta lainnya.

Cerita Ketua KPU Depok Diberikan ATM Berisi Rp 300 Juta Dari Peserta Pemilu 2019: Saya Usir Pergi

Selanjutnya, seleksi pun dilanjutkan ketahap dua, yang merupakan seleksi tes tertulis hingga tersisa 20 peserta.

Nana pun kembali lolos tahapan kedua seleksi tersebut, dan lanjut pada tahap ketiga tes kesehatan dan menyisakan 15 peserta.

Hasil tes kesehatan tersebut, Nana pun kembali lolos dan lanjut ketahap krusial yang merupakan sesi wawancara dan pendalaman bersama 10 peserta lainnya yang lolos.

"Sisa 10 peserta yang lolos itu sudah pasti jadi anggota KPU, tapi ada wawancara pendalaman lagi untuk menentukan ranking dan lima orang yang akan lebih dulu dilantik," tutur Nana.

Buntutnya, Nana pun menempati peringkat ke-empat dari 10 besar peserta yang lolos jadi anggota KPU Kota Depok.

Resmi dilantik menjadi anggota KPU Kota Depok sejak tahun 2014 hingga 2018, Nana pun mencoba peruntungan kembali mendaftar menjadi anggota KPU dan kembali diterima.

"Jadi kalau di KPU itu masa baktinya maksimal dua periode, ini sudah masa bakti terakhir saya karena sudah dua periode. Satu periode itu masa baktinya empat tahun," imbuhnya.

Pada periode kedua, seluruh anggota KPU Kota Depok memutuskan untuk menunjuk Nana sebagai Ketua, melalui rapat musyawarah besar.

Dipercaya oleh seluruh anggota KPU Kota Depok, Nana pun menerima amanah tersebut dan mengemban tanggung jawab besar dipundaknya.

"Prinsip saya, ketika saya dipercaya oleh orang banyak dan menerima amanah maka akan saya kerjakan sebaik-baiknya. Totalitas, seluruh energi, tenaga, dan pikiran saya curahkan ketika bekerja," papar Nana.

Tantangan terbesar menjadi Ketua KPU Kota Depok pun baru saja dilewati Nana, dimana ia harus mempersiapkan segala hal demi berlangsungnya Pemilu 2019 yang lancar dan kondusif di Kota Depok.

Kerja keras Nana dan seluruh jajaran serta stakeholder yang bersangkutan pun terbayar, ketika penyelanggaraan Pemilu 2019 di Kota Depok dapat berjalan lancar dan kondusif.

Patroli di GDC, Tim Jaguar Polresta Depok Amankan Remaja Pembawa Celurit

"Alhamdulillah Pemilu 2019 di Kota Depok berjalan lancar dan kondusif, berkat kerja keras seluruh jajaran dan stakeholder yang bersangkutan," kata Nana.

Bahkan, sebelumnya diberitakan Nana sempat menolak keras ketika ada peserta Pemilu 2019 yang menawarinya mahar sebesar Rp 300 juta, untuk 'memuluskan' jalan peserta Pemilu 2019 tersebut menuju kursi legislatif.

Sedikit bercerita, Nana menuturkan awalnya orang tuanya menginginkan Nana untuk meneruskan profesinya sebagai guru pengajar.

Namun, Nana terlanjur cinta pada dunia organisasi dan politik, dan menuturkan pada orang tuanya bahwa ia tak bisa memenuhi permintaannya tersebut.

"Saya bilang ke orang tua kalau untuk menjadi guru saya tidak bisa, mungkin profesi guru bisa diteruskan oleh adik saya. Kalau saya memang sukanya duni organisasi dan politik sejak kecil," pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved