Pemilu 2019

Setelah Jakarta, PSI Klaim Bakal Dapat Kursi Tingkat DPRD di Enam Kota Ini

Setelah tak lolos DPR RI karena terganjal 4 persen ambang batas parlemen, PSI memiliki wakil untuk DPRD tingkat provinsi dan kota.

Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI
Ketua Umum PSI Grace Natalie bersama sejumlah Caleg dan kadernya saat ditemui awak media di DPP PSI, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Setelah tak lolos DPR RI karena terganjal 4 persen ambang batas parlemen, PSI memiliki wakil  untuk DPRD tingkat provinsi dan kota. 

Setelah ada calegnya bakal lolos di DPRD DKI Jakarta, terbaru PSI bakal dapat kursi di DPRD Kota Surabaya.

Ya, untuk pertama kalinya, PSI akan mengisi kursi legislatif di Kota Surabaya melalui Pemilu 2019.

Partai baru ini mengalahkan perolehan kursi sejumlah partai besar pemain lama seperti Hanura, PPP, PAN, dan NasDem.

Data real count TPS yang dihimpun tim SCG Research And Consulting dari kelurahan dan kecamatan di seluruh Kota Surabaya menyebut, PSI di urutan ke-7 partai politik yang berhasil meloloskan calegnya ke DPRD Surabaya.

"Data yang diinput sudah 91 persen per 23 April kemarin," kata Didik Prasetiyono, Direktur SCG Research And Consulting, seperti dilansir Kompas.com dalam artikel: Kejutan, Perolehan Suara PSI di Surabaya Kalahkan PPP, PAN, Partai NasdemKamis (25/4/2019).

Secara berurutan kata Didik, PDI Perjuangan masih mendominasi perolehan suara dengan angka 28,35 persen, disusul PKB (10,51persen), Gerindra (8,86 persen), PKS (7,93 persen), Demokrat (7,93 persen) dan Golkar (7,92 persen).

"Di posisi ketujuh ada PSI dengan 6,28 persen suara, disusul Nasdem 5,86 persen, PAN 5,33 persen dan PPP 3,87 persen," jelasnya.

Sementara 4 partai penguasa papan bawah sementara adalah Perindo (2,9 persen), PBB (1,44 persen), Garuda (0,31 persen) dan PKPI (0,20 persen).

Dari hitungan angka tersebut, kata Didik, dari 50 kursi DPRD Surabaya, 47 kursi sudah terisi.

Empat belas kursi di antaranya dimiliki PDIP, PKB 5 Kursi, Gerindra 5 kursi, Golkar 5 Kursi, PKS 5 Kursi dan Demokrat 4 Kursi, kemudian PSI dan Nasdem 3 kursi serta PAN 2 kursi, PPP 1 kursi.

"PSI masih bersaing lagi dengan PDIP, PAN, Demokrat, dan Nasdem di 3 dapil untuk memperebutkan 3 kursi," jelasnya.

Jika PSI melakukan kejutan di Surabaya, lain halnya dengan Hanura.

Partai besutan Wiranto itu justru mengalami defisit suara di Pemilu 2019 dengan hanya meraih 1,31% suara.

"Hanura gagal memperoleh kursi di semua dapil. Padahal, pada Pemilu 2014 mendapatkan 3 kursi di tiga dapil," kata dia.

Sebaran kursi PSI

Sekretaris Jenderal PSI Raja Juli Antoni mengklaim, selain Jakarta dan Surabaya, partainya bakal dapat kursi di Malang, Bandung, Manado, Semarang dan Kupang

Sebaran kursi yang didapat PSI di sejumlah kota tersebut di atas berdasar hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei dan penghitungan relawan.

Ia mengakui meski tak lolos ambang batas parlemen 4 persen di tingkat DPR, caleg PSI di tingkat DPRD menjadi langkah awal untuk Pemilu 2024.

"Kami percaya dengan diberikannya kesempatan untuk memulai dari suatu hal yang kecil dulu lewat caleg anggota DPRD," ungkap Raja dilansir Kompas.com, Kamis (25/4/2019), dalam artikel: PSI Klaim Dapat Kursi DPRD DKI, Surabaya, Semarang, hingga Bandung.

"Inilah saatnya membuktikan perubahan besar yang akan kami coba mulai di level DPRD," ia menambahkan.

Kendati begitu, Raja belum tahu PSI akan mendapatkan berapa kursi.

"Tapi kira-kira dapat sekitar 7 persen suara, katanya ada yang bilang 7-8 kursi di DPRD Jakarta, atau bahkan 9. Kemudian di Surabaya akan ada 3 kursi, di Malang ada 2 kursi, dan lainnya," ungkap dia.

Saat ini, lanjutnya, PSI akan terus mengawal perolehan suara caleg DPRD di seluruh provinsi dan kabupaten/kota.

Menurut dia, kursi-kursi yang kemungkinan didapatkan PSI di level DPRD adalah wujud konkret kepercayaan masyarakat.

Untuk itu, PSI akan menjaga amanah masyarakat melalui caleg anggota DPRD.

"Ini adalah pembuktikan, membuktikan teori dalam praktik. Kita harus disiplin, peduli, dan melayani," ucapnya.

PSI friendly bagi milenial

PSI sebagai partai yang diisi anak-anak muda menancapkan pengaruh sehingga terbuka kans sebagai pemilik suara terbanyak keempat untuk DPRD DKI Jakarta.

Pengamat politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, sudah memprediksi PSI yang mewakili anak-anak milenial ini berjaya di Jakarta.

"Menarik kalau betul PSI lolos karena dianggap partai yang memiliki satu diferensiasi dari partai lama," ungkap Adi Prayitno kepada TribunJakarta.com, Jumat (19/4/2019).

Ada beberapa faktor yang membuat PSI berkibar di DKI Jakarta, satu di antaranya partai pendatang baru yang membangun branding image cukup massif.

PSI sebagai partai dan para tokoh di dalamnya masif memperkenalkan diri di media sosial yang menjadi makanan anak-anak milenial.

"Mereka gencar di media sosial, hadir dengan konten video yang menarik dan dishare secara massif," ungkap Adi Prayitno.

Faktor lain tak lepas dari gencarnya Grace Natalie, Ketum PSSI yang berkampanye, diikuti tokoh elite seperti Tsamara Amany, Rian Ernest dan lain-lain.

"Mereka muda, ganteng dan enak dilihat. Ini berimplikasi pada keterkenalan di publik. Mereka juga menawarkan kampanye yang menyasar kelompok milenial," aku dia.

Empat besar di DKI Jakarta

Dedek Prayudi, Jubir PSI sekaligus influencer TKN Jokowi-Ma'ruf membuat cuitan menarik menyikapi hasil suara nasional PSI di Pemilu 2019.

"Kita mungkin telah kalah dalam pertempuran, tetapi kita belum kalah dalam perang," ujar Dedek Prayudi dalam cuitannya di Twitter pada 17 April 2019.

Ia mengucapkan terima kasih kepada pendukung, simpatisan, relawan, kader PSI dan semua yang telah mempercayakan suaranya ke PSI.

Dedek Prayudi memastikan kekalahan di Pemilu 2019 tak menyurutkan perjuangan dan cita-cita PSI dalam kontestasi politik.

"We will come back STRONGER!" cuit Dedek Prayudi.

Menarik cuitan Dedek Prayudi pada Jumat sore, di mana PSI berhasil meraih 8% suara untuk DPRD DKI Jakarta atau peringkat keempat.

"Selamat untuk @PSI_Jakarta yang berhasil meraih 8% di DPRD DKI Jakarta (peringkat 4). PSI akan meraih 8-10 kursi di DKI.

PSI juga peluang yang sangat besar di Surabaya, Bandung, Aceh dan Bogor. Mungkin Tuhan menginginkan kita berjuang dari tingkat mikro dulu," kata dia.

Hadapi kekalahan dengan gagah

Ketua umum PSI Grace Natalie mengakui kekalahan partainya untuk suara nasional di Pemilu 2019.

PSI tak memenuhi ambang batas parlemen sebesar 4 persen. 

Hasil hitung cepat atau quick count lembaga survei, PSI hanya mendapatkan suara sekitar 2 persen.

"Menurut quick count, PSI mendapat 2 persen. Dengan perolehan itu PSI tidak akan berada di Senayan lima tahun ke depan," ujar Grace Natalie seperti dikutip dari pernyataan resmi yang diunggah di situs resmi PSI, Rabu (17/4/2019). 

Ketua Umum PSI Grace Natalie bersama sejumlah Caleg dan kadernya saat ditemui awak media di DPP PSI, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2019).
Ketua Umum PSI Grace Natalie bersama sejumlah Caleg dan kadernya saat ditemui awak media di DPP PSI, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONISIUS ARYA BIMA SUCI)

Hasil quick count lembaga kredibel memperlihatkan rakyat Indonesia telah mengambil keputusan.

Sambil menunggu real count sebagai standard konstitusional , PSI sudah bisa mengambil kesimpulan mengenai hasil Pemilu 2019.

Tak hanya itu, Grace Natalie pun menyampaikan kegembiraanya atas kemenangan capres dan cawapres nomor urut 01 Jokowi-Maruf Amin yang mereka dukung.

Dari hasil quick count lembaga survei, Jokowi-Maruf Amin unggul dari Prabowo-Sandiaga Uno.

"Kami sebagai partai pendukung Pak Jokowi merasa gembira atas hasil ini. Kami siap menjadi partner Pak Jokowi menjalankan program-program kerakyatan yang akan meningkatkan kesejahteraan rakyat," imbuh Grace Natalie.

Pengakuan Grace Natalie atas kekalahan PSI pun menuai banyak pujian.

Melansir dari Twitter resmi @psi_id, Jumat (19/4/2019), PSI membeberkan bahwa banyak sekali pertanyaan yang diajukan publik soal kekalahan PSI yang dideklarasikan oleh Grace Natalie.

"Banyak yang bertanya, kenapa PSI bisa "mendeklarasi"-kan kekalahan dengan cepat dan lapang dada?"

Lantas dijabarkan oleh akun resmi PSI, bahwa sejak awal PSI memang tidak memiliki tujuan untuk mengambil kuasa.

Namun, PSI hanya ingin menumbuhkan toleransi dan antikorupsi sebanyak-banyaknya.

"Karena sejak awal tujuan kami bukan berkuasa, tapi menumbuhkan benih toleransi dan antikorupsi sebanyak-banyaknya. Sudah tumbuh tiga juta. Dan akan terus berlipat ganda."

Cuitan PSI itu sontak mendapatkan banyak reaksi positif dari warganet.

"Segala sesuatu dgn tujuan baik tidak instan.. 
Perlu proses panjang step by step... 
PSI menunjukan grafik sangat baik... 
Sy meyakini 5 thn kedepan PSI akan kokoh di senayan... Sy kecewa PSI thn ini gak lolos tp itu sebuah proses... Salut PSI."

"Tidak menang karena terlalu dekat dengan kebenaran dan terlalu jauh dengan kecurangan (:."

"Saya akan ikut tumbuh..demi Indonesia lebih baik."

"Ini kenapa partai auranya positif teros." (TribunJakarta.com/Kompas.com)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved