Jelang Ramadan di Pasar Koja, Harga Bawang Putih dan Daging Ayam Merangkak Naik
Sepekan jelang bulan Ramadan, harga sejumlah bahan makanan mulai mengalami kenaikan di Pasar Koja Baru, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Sepekan jelang bulan Ramadan, harga sejumlah bahan makanan mulai mengalami kenaikan di Pasar Koja Baru, Kecamatan Koja, Jakarta Utara.
Hal itu berdasarkan pengakuan sejumlah pedagang yang ditemui TribunJakarta.com, Senin (29/4/2019) sore.
Pedagang telur, Agus (26) mengatakan, harga telur di lapaknya mengalami kenaikan bahkan sudah sejak pekan lalu.
Harga jual telur ayam negeri per kilogramnya, yang biasa Agus banderol Rp 23.000, naik menjadi Rp 25.000.
Sementara telur ayam kampung yang biasa ia jual per butir Rp 2.500, kini menjadi Rp 3.000.
Kenaikan ini, menurut Agus masih bisa bertahap hingga bulan Ramadan yang akan jatuh antara tanggal 5 atau 6 Mei 2019 mendatang.
"Naik sampe jelang lebaran bertahap, naiknya paling seribu seribu gitu," kata Agus.
Pedagang sayuran, Oyong (40) mengatakan, perubahan harga sayur mayur di lapaknya fluktuatif jelang bulan Ramadan, bahkan sejak sebulan lalu.
Ada sejumlah bahan makanan yang menurut Oyong mengalami kenaikan, misalnya sawi putih, kembang kol, dan yang termahal, bawang putih.
Oyong merinci, sawi putih naik dari Rp 8.000 menjadi Rp 10.000, kembang kol naik dari Rp 15.000 menjadi Rp 20.000, sementara bawang putih naik dari Rp 50.000 menjadi Rp 60.000. Seluruhnya dalam satuan kilogram.
"Kalau cabe biasanya dua hari jelang puasa naik, nanti udah bulan puasa dua hari, stabil lagi. Ini stabil cabai merah, cabai rawit Rp 40.000," kata Oyong.
Sama seperti lapak Oyong, harga bawang putih di lapak Ndin Hasanudin (46) juga mengalami kenaikan.
Di lapak Ndin, harga bawang putih saat ini mencapai Rp 60.000, dari yang sebelumnya maksimal Rp 45.000.
Sore ini, TribunJakarta.com juga mengunjungi pusat pemotongan daging di Pasar Koja Baru dan berbincang-bincang dengan para pedagang di sana.
Jamal (40), pedagang daging sapi, mengaku belum merasakan kenaikan harga di kiosnya.
Menurut Jamal, daging sapi has luar masih berada di angka Rp 120.000, sedangkan daging sapi has dalam di angka Rp 130.000.
Jamal memprediksi, kenaikan harga baru akan terjadi di awal bulan depan.
"Masih stabil paling tanggal 1 (Mei) mulai naik. Naiknya nggak banyak paling Rp 10.000," kata dia.
Sementara itu, menurut Sujatmo (54) pedagang ayam potong, ada kenaikan harga ayam per ekor di lapaknya menjadi Rp 5.000.
"Daging ayam potong awalnya Rp 40.000 per ekor sekarang Rp 45.000. Kalau ayam kampung tergantung ukuran, jika besar harganya Rp 100.000 tapi kalau kecil sekitar Rp 80.000 hingga Rp 90.000 per ekor," terangnya Sujatmo.
• Demi Anak, Ujang Bertahan Jual dan Sol Sepatu di Kawasan Pasar Koja
• Harga Bawang Merah di Pasar Koja Baru Naik Rp 4 Ribu
Kenaikan harga ayam dikeluhkan Sujatmo lantaran pembelinya berkurang.
Sebelumnya, saat harga ayam potong masih Rp 40.000 per ekornya, setiap hari Sujatmo bisa menjual 50 ekor ayam.
Namun, ketika saat ini harga ayam naik menjadi Rp 45.000, ia mengaku hanya mampu menjual 20 hingga 30 ekor per harinya sejak kenaikan dari bulan lalu.
"Susah ini sekarang, pembelinya sepi, kalau dulu sebelum naik bisa jual sampai 50 ekor, sekarang cuma 20 sampai 30 ekor per hari," ujarnya.
