Suami Bunuh Istri: Perkara Uang Rp 20 Juta Jadi Penyebabnya
"Keluar kata-kata kasar, caci maki pakai kata-kata binatang, saya dianggap enggak bisa menghasilkan uang, karena saya enggak kerja," ungkap Tugimin.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG UTARA - Aksi sadis dilakukan Tugimin (47), warga Kecamatan Karang Bahagia, Kabupaten Bekasi yang tega membunuh istrinya dengan cara mejerat menggunakan tali tambang.
Aksi sadis ini dipicu karena motif sakit hati, pelaku mengaku merasa dihina dan dicaci maki oleh istrinya bernama Tanti Susanti (43).
Tugimin dalam keterangan pers yang digelar di Mapolrestro Bekasi, Jalan Ki Hajar Dewantara, Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Senin (29/4/2019), mengatakan, saat malam kejadian pembunuhan, dia dan istrinya cekcok lantaran masalah uang Rp 20 juta.
Dia mengaku mendapatkan uang sebesar Rp 20 juta, uang itu niatnya akan digunakan pelaku untuk modal usaha, namun sang istri justru menghabiskan uang itu untuk kebutuhan sehari-hari.
"Saya ngasi duit Rp 20 juta, ternyata duit itu sudah abis sama dia, harapan saya itu separuh atau seperempatnya buat mulai usaha saya di sini, ternyata enggak sehingga menimbulkan keributan," kata Tugimin.
Saat keributan terjadi, keluarlah kata-kata kasar yang diucapkan sang istri hingga membuat Tugimin sakit hati dan naik pitam.
"Keluar kata-kata kasar, caci maki pakai kata-kata binatang, saya dianggap enggak bisa menghasilkan uang, karena saya enggak kerja," ungkap Tugimin.
Kesal karena sudah dihina dan dicaci maki, Tugimin kemudian langsung menyekap wajah istrinya dengan menggunakan bantal. Ketika sudah tidak berdaya, Tugimin lalu mengambil seutas tali tambang lalu menjerat leher istrinya hingga tidak bernyawa.
"Saya spontan aja, karena itu (kesal), saya ambil tambang ada di atas lemari," ungkap Tugimin.
Usai menghabisi nyawa istrinya, Tugimin mengaku sempat melarikan diri ke daerah Pekalongan, Pemalang, Semarang, Cirebon hingga ke Tangerang Selatan.
Namun selama dalam pelariannya itu, dia mengaku merasa diikuti dan dibayang-bayangi wajah sang istri yang tega dia habisi dengan cara dibekap dengan bantal lalu dijerat lehernya menggunakan tambang.
"Saya selama di jalan kebayang, enggak tenang, akhirnya saya ingin tenang dengan menyerahkan diri ke polisi," kata Tugimin.
Kasus ini pertama kali terungkap ketika polisi mendapat laporan adanya penemuan mayat korban Tanti Susanti (43), membusuk di rumahnya di Perumahan Grand Permata City, Blok H1 Nomor 27 RT.01/07 Desa Karang Setia Kecamatan Karang bahagia Kabupaten Bekasi, Jumat (12/4/2019) lalu.
"Awalnya penemuan adiknya beberapa kali menelpon namun tidak ada jawaban, lalu dicek dirumahnya dan sudah mencium bau busuk, bersama warga dan RT setempat akhirnya membuka pintu rumah dan menemukan korban sudah tidak bernyawa," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Pol Candar Sukma Kumara.