Lama Tak Perkuat Persija Jakarta, Sosok Marko Simic Dirindukan Ivan Kolev

"Secara profesional kalau saya disuruh main patinya sangat siap. Bagaimana pun saya disini kerja buat Persija. Mungkin karena saya baru gabung latihan lagi jadi belum 100 persen," kata Rishadi.

Tak Ada Sambutan Khusus

Teka-teki nasib penyerang asing Persija Jakarta, Marko Simic sudah mulai menemui titik terang.

Kabar terbaru menyebutkan, pemain berpaspor Kroasia itu akan kembali ke Indonesia pada pekan depan.

Marko Simic akan melewati proses persidangan terakhir sebelum akhirnya bisa kembali bergabung dengan skuat Ibu Kota.

Saat kembali ke Indonesia, manajemen tim Persija Jakarta mengkonfirmasi tidak akan melakukan penyambutan khusus kepada Marko Simic.

Manajer tim Persija Jakarta, Ardhi Tjahjoko mengatakan saat kembali ke Indonesia sang pemain akan langsung fokus mengikuti latihan.

"Kalau penyambutan khusus tidak ada, biasa saja. Nanti begitu kembali langsung saya minta fokus latihan, wajib latihan," ujar Ardhi Tjahjoko kepada TribunJakarta, Minggu (28/4/2019).

• Rindu Sabet Gelar Bersama Persija, Marko Simic: Miss That So Much

• Update Marko Simic Jelang Pulang, Rindu Sabet Gelar Bersama Persija, Sang Bomber: Miss That So Much

• Marko Simic Segera Pulang: Persija Jakarta Tidak Siapkan Penyambutan Khusus, Justru Wajibkan Ini

• Manajer Persija Jakarta Pastikan Kondisi Marko Simic Tetap Bugar Selama di Australia

Pria berpangkat Marsekal Pertama (Marsma) TNI itu memastikan kondisi fisik Marko Simic tidak akan jauh tertinggal dari rekan-rekannya di Persija.

Sebab, Marko Simic diyakini sering menjaga kebugaraannya pada saat berada di Sydney, Australia.

"Mungkin ketertinggalannya tidak jauh karena saya monitor setiap hari dia disana menjaga kebugaran tubuhnya sendiri. Jadi saya rasa tidak terlalu jauh ketertinggalannya," tutur Ardhi.

Kondisi Marko Simic

Manajer tim Persija Jakarta, Ardhi Tjahjoko memastikan kondisi fisik penyerang andalannya Marko Simic tetap terjaga saat berada di Sydney, Australia.

Marko Simic saat ini berada di Australia lantaran tersandung kasus pelecehan seksual kepada seorang wanita di dalam pesawat.

Penyerang berpaspor Kroasia itu dilarang meninggalkan Australia hingga menyelesaikan proses persidangan terakhir di Sydney, Australia.