Detik-detik Terungkapnya Bayi Tiga Bulan Tewas di Tangan Sopir Angkot: Petugas Puskesmas Curiga

Ada andil petugas Puskesmas Kenbon Jeruk mengungkap kematian tak wajar bayi tiga bulan berinisial KQS di tangan sopir angkot yang tak lain ayahnya.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Y Gustaman
thehits.co.nz
Ilustrasi Bayi 

"Meninggal dunia akibat dipukul bapaknya di arah hidung hingga giginya rontok dan pipinya digigit serta tangannya dipelintir hingga patah," kata Erick saat dihubungi pada Jumat (3/5/2019).

Penyidik masih mendalami motif yang dilakukan pelaku hingga tega menganiaya anak kandungnya sendiri hingga meninggal dunia.

Tak hanya itu pihaknya masih mendalami kronologi yang dilakukan pelaku hingga anaknya kandungnya tewas usai dianiaya. 

"Nah ini masih kita dalami, pelaku juga masih kami periksa," katanya.

Bayi dibunuh ibunya di Cakung

Kasus bayi SH tewas di tangan orangtuanya pernah menghebohkan warga Cakung Barat, Jakarta Timur.

Mereka kaget mendapati balita usia 3 tahun itu tewas di satu kontrakan RT 02/RW 09 pada Kamis (28/2/2019) sekira pukul 18.30 WIB.

Hasil olah TKP, Kapolsek Cakung Kompol Imam Irawan mengatakan jasad SH pertama ditemukan dua tetangga kontrakan yang mendengar teriakan minta tolong korban.

Lantaran pintu kontrakan terkunci, dua tetangga korban yang ditetapkan jadi saksi mendobrak pintu dan mendapati SH tergeletak di kasur dalam keadaan bersimbah darah.

"Pertama ditemukan dua tetangga kontrakan korban yang mendengar suara minta tolong. Saat ditemukan sudah meninggal, jasadnya di atas kasur. Ada luka tusuk di tubuh korban dan di samping kasur ada sebilah pisau," kata Imam di Cakung, Jakarta Timur, Jumat (1/2/2019).

Saat kejadian dua tetangga korban mendapati ibu SH, Lisa (23) berada di kamar mandi dalam keadaan nyaris telanjang dengan hanya mengenakan celana dalam.

"Ibu korban ada di lokasi, di kamar mandi. Karena ada di lokasi dia diamankan. Sekarang masih diperiksa oleh penyidik dan psikolog untuk memastikan kejiwaannya," ujarnya.

Sementara jasad SH sempat dibawa ke RS Firdaus Sukapura, Jakarta Utara sebelum akhirnya dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk divisum dan diautopsi.

Penyidik, lanjut Imam sudah memeriksa lima saksi untuk memastikan keterlibatan Lisa dalam kasus ini dan kronologis hingga SH tewas secara mengenaskan.

"Sudah ada lima saksi yang diperiksa. Ibunya juga masih diperiksa kejiwaannya oleh psikolog RS Polri Kramat Jati. Sekarang masih proses lidik dan menunggu hasil visum dan autopsi," tuturnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved