Blak-blakan Pernah Ditawari Presiden Jokowi Jadi Menhan, Gatot Nurmantyo Respons Begini
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo blak-blakan pernah ditawari Jokowi jadi menteri.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Ilusi Insiroh
"Kalau TNI kuat rakyat kuat, negara manapun tidak bisa."
"Saat ini yang kritis adalah mulai dari segi anggaran," urai Gatot Nurmantyo.

Dalam kesempatan itu, Gatot Nurmantyo menyampaikan beberapa informasi terkait anggaran yang didapatnya ketika masih menjabat sebagai Panglima TNI.
Menurutnya, hal itu perlu disampaikan agar rakyat tidak terpecah belah.
"Saya tidak menyalahakan siapa pun, tapi ini perlu saya informasikan karena saya mantan Panglima TNI agar rakyat bersatu jangan terpecah pecah," jelasnya.
Awalnya ia menjelaskan bahwa TNI terdiri dari Departemen Pertahanan Mabes TNI, Angkata Udara, Darat, dan Laut dengan jumlah personel lebih dari 455 ribu.
"Dari segi anggaran saat saya menjabat Panglima TNI. Saya sudah berusaha sekuat mungkin tapi saya tidak berdaya."
"APBNP, TNI yaitu Departemen Pertahanan, Mabes TNI Angakat Laut, Angakatan Darat, angkatan udara jumlah personelnya lebih dari 455 ribu, mempunyai ratusan pesawat terbang tempur, mempunyai ratusan kapal perang, ribuan tank, dan senjata berat. Anggarannya hanya Rp6 triliun lebih," paparnya.
Gatot Nurmantyo lantas mengungkapkan anggaran yang diterima institusi lain.
• Slankers Ramaikan Konser Putih Bersatu di Gelora Bung Karno
• Ini Alasan Sandiaga Uno Pilih Tunaikan Kampanye Pemilu 2019 Terakhir di Tangerang
Tak hanya itu, Gatot Nurmantyo juga membeberkan jumlah anggaran Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri).
"Tetapi ada institusi yang tak punya pesawat tempur senjatanya pendek dana ada senjata panjang sedikit saja dan jumlah personelnya tak sampai 3 ribu tetapi angkanya 4 triliun," bebernya.
"Dan Kepolisian RI 17 triliun," sambungnya.
Menurutnya, tidak ada yang salah dalam hal anggaran tersebut.
"Tidak ada yang salah semuianya benar-benar saja tetapi ini adalah dari segi anggaran mengecilkan tentara Indonesia," terangnya.
Sementara itu diwartakan Kompas.com yang melansir Katadata.co.id, berdasarkan data dari Global Fire Power (GFP), anggaran belanja militer Indonesia sebesar 6,9 miliar dollar AS atau setara Rp 98 triliun dengan kurs Rp 14.000/dollar AS.