Grace Natalie Blak-blakan Soal Pelaksanaan Pemilu 2019 Hingga PSI yang Tak Lolos ke Parlemen

Dengan ambang batas parlemen sebesar empat persen, menurut Grace Natalie, PSI akan tetap bergerak dan berjuang dari daerah

Editor: Muhammad Zulfikar
Twitter #PSInomor11
Ketua Umum PSI, Grace Natalie 

Artinya, partai kan harus memiliki saksi untuk semua TPS. Makanya, untuk mengurangi hal-hal ini, harus Go Digitalize.

Tribun : Kecurangan ini bersifat Terstruktur, Sistematis dan Masif (TSM)?

Grace : Enggak sih, enggak sampai segitunya.

Tribun : Dari internal PSI, sebenarnya ada berapa kursi di daerah?

Grace : Lumayan kok. Kabupaten/Kota kita ada di 40 daerah ya. Provinsinya ada di atas lima. Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan ada di beberapa lainnya.

Tapi, ini sifatnya masih sementara, karena baru diambil dari hasil lembaga survei kredibel saja.

Kami masih menunggu hasil dari KPU nanti tepatnya ada berapa. Tapi, lumayan banget sih.
Jakarta, kita juara empat, Semarang juara tiga, di Surabaya dapat juara lima. Bahkan di Tangsel saja kita dapat tiga kursi.

Lumayan sih, dibanding partai yang baru dan tidak lolos Parlementary Threshold, di bawah juga enggak dapat apa-apa.

Tribun : Akan seperti apa posisi PSI untuk lima tahun ke depan? Apakah tetap mendukung kepemimpinan Pak Jokowi dan mengawal kebijakan dari daerah, atau ada hal lain yang akan dilakukan?

Grace : Kami di awal sudah sepakat dengan mendukung Pak Jokowi dan akan terus mengawal dari daerah.

Kami melihat Pak Jokowi ini memang sudah bagus. Tapi, kalau kami sendiri sebenarnya ingin melakukan distrupsi positif di parlemen.

Tribun : Bisa Anda jabarkan soal distrupsi positif itu?

Grace : Begini, dasarnya adalah masyarakat sama sekali tidak mengerti apa yang dilakukan anggota dewan setelah terpilih.

Padahal apa? Padahal mereka dipilih oleh masyarakat dan digaji dari uang negara, yang artinya uang kita juga.

Tapi, masyarakat tidak tahu anggota dewan ini ngapain saja? Formappi yang selalu memberikan rapor kepada parlemen mengatakan, DPR periode 2014-2019 adalah yang terburuk.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved