Kepada Ketua RW, Ibu Kandung Bayi yang Dibuang Atas Genteng di Koja Mengaku Diperkosa Sopir Angkot
Kepada Ketua RW 19 Kelurahan Tugu Utara Ricardo Hutahaean, SK mengaku bahwa bayi yang dikandungnya itu adalah hasil pemerkosaan.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - SK (19), ibu kandung sekaligus pelaku pembuangan mayat bayi di kawasan RW 19, Koja, Jakarta Utara, mengaku diperkosa sopir angkot. Hal itu ia sampaikan saat dicecar ketua RW setempat.
Kepada Ketua RW 19 Kelurahan Tugu Utara Ricardo Hutahaean, SK mengaku bahwa bayi yang dikandungnya itu adalah hasil pemerkosaan.
Kepada Ricardo, SK yang dicecar pertanyaan mengatakan bahwa dirinya beberapa waktu lalu dihipnotis lalu diperkosa sopir angkot.
"Dia ngakunya ditepok orang, dihipnotis. Terus dibawa ke mana nggak tahu, lalu diperkosa. Dia bilangnya diperkosa sama sopir angkot KWK 06," kata Ricardo saat ditemui di lokasi, Senin (6/5/2019).
Ricardo mengatakan, terungkapnya pembuangan mayat bayi yang SK lakukan berawal saat ibunya, Sari, membawa kantong plastik ke Kantor RW.
• Sempat Disangka Bangkai Kucing, Ibu Mayat Bayi Kantong Plastik di Genteng Rumah Ternyata Pelajar
Dengan tergesa-gesa, Sari membawa kantong plastik berisi mayat bayi itu dan menunjukkannya kepada Ricardo.
Ricardo pun segera melaporkan penemuan mayat bayi itu ke Polsek Koja.
Lalu, bersama dengan polisi, Ricardo segera mengunjungi rumah SK di depan lokasi penemuan mayat bayi.
Ricardo, yang melihat gelagat mencurigakan dari SK, langsung menanyakan kepadanya terkait hal tersebut.
"Saya awalnya curiga, si SK ini tingkahnya aneh. Saya langsung bicara, 'kamu mukanya kok pucat? Apa kamu yang melahirkan bayi itu?," kata Ricardo.
Seketika, tudingan Ricardo dibantah oleh Sari yang berada di sebelah SK.
"Nah ibunya langsung menjawab kalau anaknya itu belum menikah. Si SK juga awalnya tidak mengaku kalau dia yang telah melahirkan bayi itu," papar Ricardo.
Akhirnya, SK pun mengakui perbuatannya usai dicecar pertanyaan dari Ricardo dan warga sekitar.
Sambil menangis, ia mengaku melahirkan bayi malang itu Minggu dini hari di kamar mandi rumah orang tuanya.