Takut Dimarahi Orang Tua, Kartini Cekik Bayinya Hingga Tewas Lalu Buang di Saluran Irigasi Brebes
Polres Brebes menangkap seorang ibu yang membuang bayi anak kandungnya sendiri di saluran irigasi area persawahan di Desa Tanjungsari, Brebes.
TRIBUNJAKARTA.COM, BREBES - Polres Brebes menangkap seorang ibu yang membuang bayi anak kandungnya sendiri di saluran irigasi area persawahan di Desa Tanjungsari, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes.
Ibu yang diketahui bernama Kartini (31) ditangkap di RS Kariadi Semarang.
"Setelah dilakukan penyelidikan dan kami juga mendapat berbagai informasi dari warga, pelaku akhirnya berhasil kami tangkap di Semarang," kata Kasat Reskrim Polres Brebes, AKP Tri Agung Suryomicho, Minggu (5/5/2019).
Tertangkapnya Kartini, berawal dari informasi warga yang merasa curiga terhadap kondisi pelaku yang semula hamil.
Akan tetapi, saat ada kabar soal penemuan mayat bayi di saluran irigasi, warga melihat perut pelaku sudah kembali normal.
"Warga ada informasi yang disampaikan ke Polsek Wanasari. Kemudian dilakukan pencarian dan menemukan pelaku di RS Kariadi. Pelaku kemudian dibawa ke Mapolres Brebes," ujarnya.
Tri Agung mengungkapkan, dari pengakuan pelaku, bayi yang dibuang sudah meninggal saat dilahirkan.
Untuk memastikan kematiannya, pelaku kemudian mencekik anaknya itu.
Saat ditemukan, jasad bayi yang dibuang ada luka-luka.
Di antaranya, luka di bagian kepala, leher dan bagian pinggang.
Diduga luka-luka tersebut akibat kekerasan yang dilakukan ibunya saat sang bayi masih hidup.
"Yang jelas, berdasarkan bukti autopsi ada bekas luka di tubuh bayi dan penyebabnya pelaku melakukan kekerasan terhadap bayi," katanya.
Atas perbuatannya itu, pelaku dijerat pasal 76 ayat j jo pasal 83 ayat 3 KUHP dengan acaman hukuman selama 15 tahun penjara.
Sementara itu, pelaku yaitu Kartini, telah mengakui perbuatannya. Bayi tersebut merupakan anak kelimanya.
Kondisi ekonomi yang tidak mendukung, membuatnya nekat membuang bayi tersebut.
"Saya takut dimarahi orang tua karena punya banyak anak. Sementara kondisi keluarga lagi susah," akunya.
Ia menuturkan, dirinya seorang diri saat proses melahirkan sang bayi di rumahnya.
Saat itu, suaminya sedang bekerja. Setelah melahirkan, ia memastikan jika bayinya telah meninggal dengan mencekiknya.
"Tidak ada yang tahu termasuk suami saya. Setelah bayi meninggal, saya masukin ke kantong dan disimpan di dalam kamar selama sehari," ujarnya.
Bayi tersebut akhirnya dibuang ke saluran irigasi area persawahan di luar Desa Tanjungsari.
Merasa aman, dirinya pergi ke Semarang menjaga anak pertamanya yang sedang dirawat di RS Kariadi.
• Sempat Disangka Bangkai Kucing, Ibu Mayat Bayi Kantong Plastik di Genteng Rumah Ternyata Pelajar
• Pelaku Pembuangan Mayat Bayi di Koja Ditangkap
• Saksi Lihat Sepasang Remaja Bertengkar Sebelum Penemuan Mayat Bayi di Koja
Namun apesnya, tim Resmob telah mengidentifikasinya dan kemudian menangkapnya saat di RS.
Diberitakan sebelumnya, warga Desa Tanjungsari, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, digegerkan temuan mayat sesosok bayi berjenis kelamin perempuan di saluran irigasi area persawahan, Kamis (25/4/2019).
Saksi mata, Toharun (43), warga Desa Tanjungsari, RT 3 RW 3, Kecamatan Wanasari, mengatakan saat mayat bayi tersebut ditemukan, dirinya hendak mencari rumput untuk pakan ternaknya sekitar pukul 15.00 WIB.
Saat melintas di lokasi, dirinya diberitahu petugas pengatur air saluran irigasi jika ada bungkusan karung beras yang mengambang di atas air.
Di bungkusan tersebut, terlihat kaki. Setelah dicek, bungkusan tersebut berisi mayat bayi yang masih lengkap dengan ari-arinya. (Tribun Jateng/M Zaenal Arifin)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Beralasan Kesulitan Ekonomi, Seorang Ibu di Brebes Tega Buang Bayi ke Saluran Irigasi Sawah,