Ramadan 2019

Kisah Kusnadi, 10 Tahun Mengurus Masjid si Pitung

Kusnadi merupakan satu di antara belasan pengurus Masjid Al-Alam di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

TribunJakarta/Afriyani Garnis
Kusnadi, Pengurus Masjid Al Alam Marunda, Cilincing, Jakarta Utara saat ditemui, Rabu (8/5/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Afriyani Garnis

TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Kusnadi merupakan satu di antara belasan pengurus Masjid Al-Alam di Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.

Sekiranya sudah 10 tahun, dirinya mengabdikan dirinya untuk menjaga bangunan bersejarah itu.

Kusnadi bercerita, meskipun sudah tinggal sejak kecil di wilayah Masjid Al Alam, tidak ada keinginan sama sekali dari dalam dirinya untuk terjun langsung mengurus masjid.

Kedua orangtuanya yang merupakan seorang nelayan membuat Kusnadi juga bekerja serupa.

"Enggak ada sama sekali keinginan buat jaga masjid ini dulu," ucap Kusnadi pada wartawan TribunJakarta.com, Rabu (8/5/2019).

Namun, seiring berjalannya waktu Kusnadi hanya berpikir seperti air mengalir.

"Dijalani saja seperti air ngalir," kata dia.

Masjid Assholihin Condet Bagikan 300 Nasi Kotak untuk Jamaah Selama Ramadan

VIDEO Melihat Dapur Umum Masjid Istiqlal Mempersiapkan Makanan untuk Buka Puasa

VIDEO Melihat Dapur Umum Masjid Istiqlal, Tempat Persiapan Memasak Makanan untuk Buka Puasa

Sepeninggal kakaknya yang dipercaya mengurus Masjid Al Alam saat itu, belum ada kandidat yang tepat selain dirinya.

Sehari setelah wafatnya sang kakak, Kusnadi pun diminta meneruskan pengabdian kakaknya terhadap masjid yang terkenal dengan nama Masjid si Pitung itu.

Enggan, itu awal mulanya respon yang diberikan Kusnadi.

"Sehari setelah kakak saya meninggal, paginya saya diminta buat neruskan karena memang tidak ada calon atau kandidat lain," cerita dia.

Tak diterangkannya apa yang dialaminya setelah itu. Namun, dia hanya bercerita bahwa Allah swt yang telah merubah keputusannya.

"Saya enggak jawab mau saat itu, saya juga lupa prosesnya berapa lama tapi ya itulah Allah swt yang maha membolak-balikkan hati, sampai akhirnya saya mau buat disini," ceritanya.

Sempat dikira hidup enak karena menjaga tempat bersejarah yang dibawahi oleh pemerintah, Kusnadi pun tak menghiraukannya.

"Saya sempat dikira hidup enak, katanya enak ya jaga masjid pemerintah begitu-begitu saja," ucapnya.

Kini, 10 tahun berlalu Kusnadi masih menjaga Masjid Al Alam dengan baik.

Dirawatnya masjid itu sebisanya bersama pengurus yang lain. Ditambalnya atap masjid yang mulai rusak.

Dan di catnya beberapa bagian masjid yang sudah kusam agar tetap terlihat baik.

Bahkan Kusnadi sempat bercanda bahwa dirinya hanya tukang sapu di masjid itu.

"Saya cuma tukang sapu disini," kelakarnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved