Pileg 2019

Isunya Tersingkir Tak Lolos ke Senayan, Deretan Caleg Populer Berkomentar Singgung Finansial

Deretan caleg populer yang diprediksi tersingkir tak lolos ke Senayan angkat suar. Beberapa di antaranya menyinggung soal tingginya biaya politik.

Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Kurniawati Hasjanah
YouTube Najwa Shihab
Jansen Sitindaon, Faldo Maldini, dan Said Didu di acara Mata Najwa. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sejumlah politisi populer yang maju bersaing memperubutkan kursi parlamen terancam tak lolos ke Senayan.

Deretan caleg populer itu pun angkat suara terkait kecilnya peluang untuk bisa lolos ke Senayan.

Mereka yang diprediksi tak lolos ke Senayan pun nampak bisa menerimanya dengan lapang dada.

Caleg Partai Demokrat, Ferdinand Huatahean bahkan mengaku sudah memprediksi dirinya tak akan lolos ke DPR RI.

Ferdinand Hutahaean sendiri maju dari dapil Jabar V meliputi Kabupaten Bogor.

Menurutnya, dapil Jabar V bisa dibilang dapil 'neraka'.

Pasalnya, dirinya harus bersaing dengan sejumlah nama incumbent yang cukup populer.

Sejumlah nama tersebut di antaranya Fadli Zon, Adian Napitupulu, dan lain sebagainya.

"Memang persaingan di dapil Jabar v ini cukup ketat, tokoh-tokoh incumbent nama-nama populer kemudian pendatang baru cukup populer ada Faldo Maldini terus putranya Airlangga Hartanto," ucap Ferdinand hutahaean sepreti dilansir dari tayangan YouTube program Kabar Petang TVOne, Jumat (10/5/2019).

Pengurus Masjid Al Mukarromah Kampung Bandan Sediakan 80 Takjil Gratis Setiap Hari Selama Ramadan

BPN Prabowo-Sandi Sebut Minggu Depan Kembali Laporkan 4 Kecurangan Pasangan Jokowi-Maruf

Kampanyekan Diet Plastik, Satpel LH Kebon Jeruk Bagikan Paket Takjil dan Tumbler

"Memang di sana itu dapil nerara betul, dapil yang sangat berat untuk kontensasi sesama kader partai kontentasi antar partai," tambahnya.

Ferdinand Hutahaean menyebut dirinya cukup populer dikalangan masyarakat.

Hal itu ia ketahui setelah dirinya mencoba untuk turun ke lapangan.

"Popularitas saya di bogor itu sebetulnya cukup dikenal, tapi demokrasi kita yang berbiaya tinggi menjadi beban tersindiri," ucapnya.

"Dan saya merasakan betul saya beberapa kali membuat acara sosialisasi pertemuan dengan warga itu selalu terbebani dengan biaya transport," sambungnya.

Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean saat ditemui awak media sebelum meninggalkan Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019).
Kepala Divisi Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean saat ditemui awak media sebelum meninggalkan Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/DIONSIUS ARYA BIMA SUCI)

Sehingga, dirinya pun memprediksi akan sulit untuk dapat lolos ke Senayan.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved