Menelisik Sejarah Masjid Al-Mukarromah yang Punya Makam Habib Tertua di Kampung Bandan

Lantangnya suara mesin dan roda-roda yang menggilas aspal menghadirkan suasana hiruk pikuk yang seakan tak pernah usai.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO
Masjid Al Mukarromah di Jalan Lodan nomor 99, Kampung Bandan, Ancol, Pademangan, Jakarta Utara. 

Pada tahun 1972, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat itu akhirnya menetapkan Masjid Al-Mukarromah sebagai cagar budaya.

Kemudian, di tahun 1998, tembok pembatas akhirnya dibangun sekeliling masjid.

Alwi menambahkan, renovasi besar-besaran yang dilakukan terhadap masjid itu terjadi sekitar tahun 2006.

Pada tahun itu, masjid dibangun lebih besar supaya bisa dipenuhi jamaah. Saat itulah nama Masjid Kramat Kampung Bandan diubah menjadi Masjid Al-Mukarromah.

Menurut Alwi, ada makna tersendiri di balik nama Al-Mukarromah.

Pemaknaan nama masjid dikaitkan dengan keberadaan tiga makam keramat di dalamnya.

"Wali Allah punya kelebihan yang disebut Karromah, kalo pada zaman nabi, itu disebut mukjizat," kata Alwi.

Kini, Masjid Al-Mukarromah luas arealnya mencapai 3000 meter.

Sementara untuk kapasitasnya, masjid ini dapat menampung hingga 700 orang.

Luas dan kapasitas itu meningkat setelah selesainya masjid direnovasi pada awal 2008. Renovasi ini, lanjut Alwi, dilakukan lantaran masjid sepertinya sudah tidak sanggup menampung peziarah yang semakin banyak tiap tahunnya.

"Tamu ziarah kan meningkat terus hari-hari libur bisa puluhan bus. Peziarah juga kan setiap hari. Di weekend atau hari libur itu memang banyak dari daerah-daerah jauh. Dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan. Mereka kan ziarah keliling makam keramat, Luar Batang, sini, Priok," kata Alwi.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved