Pilpres 2019

Haikal Hassan Dipolisikan, Begini Reaksinya Saat Cuitannya Dipertanyakan Jubir PSI

Juru Bicara BPN Prabowo-Sandi Ustaz Haikal Hasan dilaporkan ke polisi oleh Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Achmad Firdaus Mainuri.

Editor: Mohamad Afkar Sarvika
YouTube ILC TV Ones
Haikal Hassan 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Ustaz Haikal Hasan angkat suara seusai dipolisikan oleh Politikus Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Achmad Firdaus Mainuri.

Ustaz Hailkal Hasal dilaporkan Politikus PSI atas dugaan penyebaran berita hoaks dan ujaran kebencian.

Menurut Ustaz Haikal Hasan, semua kicauannya sudah diklarifikasi.

Hal itu disampaikan Ustaz Haikal Hasan usai Jubir PSI menjelaskan lebih rinci terkait laporan tersebut.

Jubir PSI Dedek Prayudi menjelaskan bahwa laporkan Achmad Firdaus Mainuri bukan mengatasnamakan PSI, melainkan pribadi

"Apa yang dilakukan bro Achmad itu inisiatif pribadi bukan sikap resmi dari PSI, bukan resmi dari TKN,

bagaimana sikap kami pelaporan terhadap pak Haikal Hasan kami melihatnya dari berbagi angle,

kami adalah parpol yang keras melawan politik pemecah belah, melawan poltik yang melahirkan pemimpin yang tidak berkualitas," kata Dedek Prayudi dikutip dari tayangan iNews TV

Dedek Prayudi memilih untuk menyerahkan proses hukum pada polisi

"Lalu apakah kami menyoalkan pak Haikal Hasan orang yang menyebarkan hoaks karena ini masuk ke ranah hukum maka bukan kami para politisi yang berhak menyimpulkan," kata Dedek Prayudi

Meski demikian kata Dedek Prayudi, PSI mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Achmad Firdaus Mainuri melaporkan Ustaz Haikal Hasan

"Tapi satu hal kami mengapresiasi upaya yang dilakukan Achmad Firdaus Mainuri berasumsi kemudian disebarkan di sosmed langsung melaporkan di sosmed, sebagai warga negara memang begitu seharusnya, penjelasan pak Haikal Hasan yang diperlukan dalam proses penyelidikan, PSI secara materil kami netral," kata Dedek Prayudi

Dedek Prayudi berujar bahwa Achmad Firdaus Mainuri memiliki kekhawatiran atras cuitan Ustaz Haikal Hasan

Menurut Dedek Prayudi, penjelasan dari Achmad Firdaus Mainuri soal alasannya melaporkan Ustaz Haikal Hasan masih masuk akal

"Saya menangkapnya beliau sudah memiliki khawatiran yang sangat memuncak, penjelasn beliau cukup masuk akal,

teman-teman di BPN selalu dengan konstiten menyebarkan narasi dengan benang merah satu, narasinya bisa beda-beda tapi benang merahnya satu," kata Dedek Prayudi

Dedek Prayudi melanjutkan, narasi yang konsisten disebarkan BPN Prabowo-Sandi yakni mendelegitamsi hasil Pemilu 2019

"Satu mendelegitimasi hasil Pemilu 2019, kedua hasil deligitimasi Pemilu adalah bahan bakar untunk menggerakkan people power,

kita sudah melihat yang terjadi di Bawaslu disana dikerahkan massa dan mereka selalu sama massa itu seolah rakyat seluruh rakyat, itulah framing yang dikhawatirkan kader PSI," jelas Dedek Prayudi

Ustaz Haikal Hasan tak habis pikir dengan laporan tersebut.

"Apa yang disebutkan dalam tweet misalnya apa salah yang disebut yang perang tadi sudah sayaa jelaskan, orang gila yang jumlahnya belasan juta sudah saya klarifikasi, lalu apalagi yang membuat seolah dengan satu cuitan akan memecah belah akan membatalkan hasil," kata Ustaz Haikal Hasan

Ustaz Haikal Hakal menjelaskan selama ini pihaknya hanya melancarkan protes atas kecurangan yang didapat

"Ini kan sebuah proses, bahwa kami kan lihat kecurangan lalu kami protes, kalau ternyata kecurangan itu dibuktikan benar kita proses lebih lanjut,

kalau ternyata tidak ada kecurangan kita lanjutkan dengan menerima siappun yang menjadi presiden, kok didramatisir sedemikian rupa," kata Ustaz Haikal Hasan

Ustaz Haikal Hasan juga memngingatkan bahwa cuitannya di Twitter selama ini berjumlah ribuan

Tapi mengapa hanya cuitan tersebut yang dilaporkan ke Polisi

"Cuitan saya tuh ada ribuan kenapa dibidik dengan itu banyak juga cuitan saya yang menyerukan kedamaian kesatuan untuk terima hasil apapun, saya melihat bidikan itulah yang akan membuat perpecahan, bidikan itu membuat suasana menjadi jauh, biasa aja gitu lho," kata Ustaz Haikal Hasan

Dedek Prayudi kemudian membacakan satu cuitan dari Ustaz Haikal Hasan

"Indonesia damai atau perang, aman atau membara kini di tangan mereka, siapa itu ? KPU, Bawaslu, Polri, bila mereka jujur adil, netral maka damailah Indonesia ku,

oh ya satu lagi serengan fajarmu , bila terjadi akan kami sambut dengan bambu runcing," cuitan Ustaz Haikal Hasan

Menurut Dedek Prayudi, Ustaz Haikal Hasan sudah terlampau sering menulis kata perang dalam cuitannya

Sehingga pihaknya tak lagi menganggap bahwa kata perang yang ditulis Ustaz Haikal Hasan sebagai perumpamaan lagi

"Kalau ada istilah perang tadi pak Haikal sekali dua kali kami bisa membahayngi sebagai perumpaaan tapi ini terlalu konsitsten ucapan yang memprovokasi emosional masyarakat dibalut dengan narrasi terjadi kecurangan padahal kecurangan sendiri tidak bisa dibuktikan oleh teman-temab di BPN, apalagi teman di BPN hanya mengabil potongan fakta yang terpilih yang sesuai garis merah," kata Dedek Prayudi

"Jangan melebar, lari ke tweet," tergur Ustaz Haikal Hasan

Ustaz Haikal Hasan berujar kesalahan daru cuitannya tersebut ada di sisi mana ?

Pasalnya pada 17 April 2-19 lalu, kalimat di cuitannya sama sekali tidak terbukti

"salahnya dimana ? soal bambu runcing, kalau ada serangan fajar disambut bambu runcing dan itu sudah terjadi di tanggal 17 tidak ada bambu runcing artinya tidak ada dampak dari yang saya sampaikan kok masih diperpanjang sampai tanggal 6 ? " kata Ustaz Haikal Hasal

Ustaz Haikal Hasan dan Dedek Prayudi kemudian terlibat debat

"kalau ucapan pak Haikal berdiri sendiri tapi ucapan pak Haikal ditemani narasi yang mengatakan telah terjadi kecurangan artinya kita tidak bisa melhiat ini sebagai satuan yang terpisah, benang merah ini yang menjadi kekhawatiran, jadi daripada mencuit memprovikasi lebih baik melapokan saja ke polisi, yang menjadi argumen pak haikal itu diutarakan ke polisi dan pengadilan," kata Dedek Prayudi.

(TribunBogor)

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved