Ini Rumah Menteri PUPR yang Bakal Digusur Proyek Tol Becakayu, Berjasa di Awal Pendirian Kompleks

Ini penampakan rumah pribadi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang bakal digusur proyek Tol Becakayu yang berada di pinggiran Kalimalang, Bekasi.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Rumah pribadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dikabarkan bakal kena gusur proyek tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu). 

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI - Tak ada yang berbeda dari rumah pribadi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono di Kompleks Pengairan Rawasemut, RT 04/14, Bekasi Timur.

Luas dan bentuk bangunan tiap-tiap rumah samah, termasuk yang ditempati Basuki dan keluarganya. 

Bagaimana penampakan rumah Menteri Basuki? TribunJakarta.com sempat mendatangi rumah dan mewancarai sejumlah tetangganya.

Kabar rumah Menteri Basuki bakal kena gusur proyek tol Bekasi Cawang Kampung Melayu atau Becakayu.

Ini Rumah Menteri PUPR yang Bakal Digusur Proyek Tol Becakayu, Berjasa di Awal Pendirian Kompleks

Informasi itu pertama kali diketahui dari cuitan Mahfud MD di akun Twitter pribadinya, Rabu (15/5/2019).

Mahfud MD mengapresiasi Menteri Basuki yang merelakan rumah pribadinya dibebaskan demi pembangunan jalan tol.

Menurut dia, Basuki adalah pimpinan pembuat jalan tol, tetapi rumah dia akan digusur.

Hal ini sangat berbeda dengan pejabat daerah lain yang justru meminta pembelokan rencana jalan tol agar tak melewati tanah pribadinya.

"Hormat utk Pak Basuki," ucap Mahfud.

Cuitan yang diunggah pada Rabu (14/5/2019) pukul 15.17 WIB ini telah di-retweet sebanyak 3.143 kali dan disukai 7.806 orang.

Kepala Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR Endra S Atmawidjaya membenarkan cuitan Mahfud MD.

Menurut dia, rumah Basuki yang berada di Rawa Semut, Kompleks Pengairan-PU, Bekasi Timur, itu merupakan bagian dari Jalan Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Selain itu, lanjut Endra, rumah Basuki juga dekat dengan Jalan Tol Jakarta-Cikampek, pembangunan Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (elevated), proyek light rail transit (LRT), dan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

"Jadi, kondisi demikian, terlebih emisi gas buang kendaraan dan bising, menyebabkan rumah beliau menjadi tidak layak huni lagi. Saat beliau bertandang tiap akhir pekan, kaki beliau hitam saat menginjak lantai," kisah Endra kepada Kompas.com, Rabu (15/5/2019) dalam artikel: Rumah Menteri Basuki di Bekasi Kena Gusur Tol Becakayu.

Basuki menempati rumah pribadinya ini sejak menyelesaikan studi doktoral di Universitas Colorado, Amerika Serikat, pada 1992.

Rumah pribadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dikabarkan bakal kena gusur proyek tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu).
Rumah pribadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dikabarkan bakal kena gusur proyek tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu). (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Setelah menjadi Menteri PUPR dalam Kabinet Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Basuki menempati rumah dinas di Kompleks Menteri Widya Chandra, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Rumah tersebut ditempati oleh keluarganya," ungkap Endra.

Wacana Menteri Muda di Kabinet Jokowi, Pengamat Politik Singgung Saham Parpol Di Balik Kemenangan

Berpeluang Jadi Ketua DPR RI, Segini Harta Kekayaan Puan Maharani & Besaran Penghasilan Menteri

Dia menambahkan, Basuki tunduk pada aturan hukum dan perundang-undangan, dalam hal ini UU Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.

"Basuki tidak pernah meminta proyek Jalan Tol Becakayu di-reallignment agar tidak melewati rumahnya. Dia tidak meminta itu," kata Endra.

Sementara itu, Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Danang Parikesit membenarkan rumah pribadi Basuki akan dibebaskan untuk kepentingan pembangunan Jalan Tol Becakayu.

"Ya saat ini sedang proses," kata Danang menjawab Kompas.com.

Menurut Danang, tidak ada yang diistimewakan, termasuk pejabat, dalam kepentingan masyarakat yang lebih luas.

"Saya kira ini harapan beliau juga," katanya.

Tol Becakayu dirancang sepanjang 23,67 kilometer yang menghubungkan Bekasi, Cawang, dan Kampung Melayu.

Peran besar Basuki di kompleks ini

Rumah pribadi Basuki berada di dalam Kompleks Pengairan Rawasemut yang tepat berada di pinggir Kalimalang, Jalan Chairil Anwar.

Tepatnya di dekat RS Mitra Keluarga Bekasi Timur.

Rumah pribadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dikabarkan bakal kena gusur proyek tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu).
Rumah pribadi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono dikabarkan bakal kena gusur proyek tol Bekasi Cawang Kampung Melayu (Becakayu). (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Kompleks ini merupakan perumahan khusus pegawai Kementerian PUPR.

Rumah pribadi Menteri Basuki berada di barisan paling depan lebih dekat ke Kalimalang, tepatnya di Blok A nomor 18.

Tampak depan rumah Basuki berpagar minimalis warna hitam, asri dengan pepohonan, dan sejumlah tanaman hias di pelataran rumah.

Bangunan rumah milik Basuki didominasi dengan warna abu-abu dan hitam, genting merah serta kusen pintu cokelat terang.

PMKS Musiman Mulai Berdatangan, Sudinsos Jakarta Pusat: Mereka Kini Mengincar Pemukiman Warga

Berawal dari Terpaksa Masuk Jurusan IPS, Siswa Ini Malah Peroleh Nilai UNBK Tertinggi di Jakarta

Helmy (71), Ketua RT setempat, membenarkan Basuki dan keluarganya tidak lagi menghuni rumah itu setelah menjabat Menteri PUPR.

"Kondisnya kosong, karena Pak Basuki tinggal di rumah dinas ya." 

"Paling ada yang urus aja bersih-bersih sama jagaian," jelas Helmy kepada TribunJakarta.com, Rabu (15/5/2019).

Keluarga Basuki telah tinggal di Kompleks Pengairan Rawasemut sejak pertama kali kawasan pemukiman itu dibangun medio 1990-an.

"Sudah lama beliau tinggal di sini karena dulu salah satu yang berjasa bangun komplek ini ya Pak Basuki, kalau saya dari 1992 tinggal di sini," jelas Helmy.

Saat ini Kompleks Pengairan Rawasemut dihuni banyak pensiunan pegawai Kementerian PUPR.

Ada sejumlah rumah dikontrakkan.

Helmy mengatakan, ada 78 kepala keluarga yang tinggal di kompleks tersebut.

"Walaupun ini kompleks pengairan tapi sudah bersertifikat semua ini," kata Helmy. (TribunJakarta.com/Kompas.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved