Pilpres 2019
Soal Kericuhan di Petamburan & Tanah Abang, Moeldoko: Ada Upaya Sistematis dari Kelompok Tertentu
Menurut Moeldoko, kelompok tersebut melakukan upaya-upaya sistematis untuk membawa suasana menjadi tidak baik.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Ilusi Insiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko angkat suara terkait kericuhan yang terjadi di Petamburan dan Tanah Abang, Rabu (22/5/2019).
Kericuhan terjadi di sejumlah titik di Jakarta mulai dari dini hari hingga pagi tadi.
Terbaru, kericuhan terjadi di kawasan Jalan Jatibaru, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Menanggapi hal itu, Moeldoko menduga ada kelompok lain yang sengaja membuat suasana pasca Pilpres 2019 menjadi keruh.
Menurut Moeldoko, kelompok tersebut melakukan upaya-upaya sistematis untuk membawa suasana menjadi tidak baik.
"Yang saya sampaikan dari awal telah terbukti ada upaya sitematis dari kelompok tetentu di luar kelompok teroris dompleng pada asuasna ini," ujar Moeldoko seperti dilansir dari tayangan YouTube TVONE.
• Berkumpul di Sekitar KPU, Massa Akan Bergerak ke Bawaslu
• Polisi Dibantu Ulama FPI Bubarkan Kerusuhan di Asrama Brimob Petamburan
Moeldoko pun mengakatana bahwa situasi atau peristiwa politik sesungguhnya telah berakhir.
Hal itu mengingat kubu pasangan nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno akan mengajukan gugatan ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Kelompok 02 telah melakukan upaya ke MK, tetapi sekarang masih berlangsung ada upaya untuk membawa suasana yang keruh yaitu kegiatan lapangan yang dari waktu ke waktu perkembangannya kurang baik," urainya.
Moeldoko menegaskan bahwa upaya-upaya kelompok tertetu tersebut jelas untuk melakukan kerusuhan.

"Saya tegaskan seperti itu karena upaya hukum telah dijalankan kelompok yang berkepentingan yaitu 02, tetapi ada kelompok lain yang inginkan suasana ini jadi suasana yang keruh," terangnya.
Moeldoko pun mengimbau kepada masyarakat agar menyikapinya dengan bijak dan tertib.
"Untuk itu saya ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat Indonesia untuk tidak melibatkan diri dalam kerumunan massa," tuturnya.
Bentrokan di Jatibaru Tanah Abang
Bentrokan terjadi di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019) sekira pukul 09.00 WIB.
Sejumlah massa tampak berkerumun di sekitar fly over Jalan Jatibaru.
Sesekali massa tersebut berlarian seraya melempar batu.
Dilansir dari tayangan Kompas TV, sejumlah massa tersebut melakukan penyerangan terhadap aparat yang sedang berjaga.
Tak hanya itu, sejumlah massa tersebut juga diduga melakukan pengrusakan di sekitar Jalan Jatibaru.

Terdengar pula sesekali tembakan yang diduga merupakan tembakan gas air mata.
Kericuhan tersebut pun berimbas kepada arus lalu lintas di sektiar Jalan Jatibaru.
Beberapa pengendara tampak terjebak di sekitar lokasi kericuhan.
Sejumlah massa itu sendiri disinyalir hendak bergegas ke arah Polsek Gambir.
• Antisipasi Massa, Polisi Perluas Wilayah Steril di Sekitar Bawaslu
• Polisi Perluas Wilayah Steril di Sekitar Bawaslu: Kawat Duri Dipasang Mengarah Bundaran HI
Sebelumnya, kericuhan sempat terjadi di kawasan Asrama Brimob, Jalan KS Tubun, Petamburan, Jakarta Barat, pagi tadi, Rabu (22/5/2019).
Sejumlah massa tiba-tiba melakukan tindakan melawan hukum di kawasan asrama brimob.
Massa yang berkumpul di kawasan Asrama Brimob itu melakukan pengrusakan hingga pembakaran.
Sejumlah mobil yang berada di Asrama Brimob bahkan ikut dibakar.
Dilansir dari tayanga Kompas TV, massa yang melakukan penyerangan di Asrama Brimob ini adalah massa yang sebelumnya terlibat aksi di Tanah Abang dini hari tadi.
Massa yang terpukul mundur di Tanah Abang ini kemudian bergegas menuju Asrama Brimob Petamburan.

Seusai melakukan pengrusakan hingga pembarakan, massa tersebut tidak langsung meninggalkan lokasi.
Mereka masih tampak berada di kawasan Asrama Brimob.
Sejumlah massa itu beberapa kali terlohat melempar batu hinga bom molotov.
Petugas polisi yang berada di lokasi pun mencoba membuat situasi kondusif kembali.
Pihak kepolisian melakukan upaya negosiasi dengan massa aksi demo itu.
Namun, negosiasi yang sudah berlangsung sejak pagi tadi masih berlangsung alot.
• Petugas Stasiun Rawa Buntu Terus Mengimbau ke Penumpang, Kereta Hanya Berhenti Sampai Kebayoran
• Tutup Gang Disepanjang Jalan KS Tubun, Anggota TNI Disambut Hangat Warga
Beberapa massa justru membuat barikade di kawasan Asrama Brimob itu.
Karopenmas Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan bahwa pihaknya masih mencoba melakukan negosiasi dengan massa pendemo tersebut.
Bila dalam negosiasi tersebut belum ada kata kesepatakan dan massa terus melakukan tindakan melawan hukum, maka pihaknya dibantu TNI akan melakukan tindakan tegas.
"Bila hari ini mungkin belum ada kata kesepatakan, apabila terjadi terus dilakukan tindakan hukum aparat keamanan TNI Polri akan lakukan tindakan tegas dan terukur," ujar Dedi Prasetyo seperti dilansir TribunJakarta dari Kompas TV.
"Ini demi kepentingan seluruh masyarakat," tambahnya.

Lebih lanjut ia mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan identifikasi terhadap massa yang melakukan tindakan anarkis.
Dikatakannya, ada pihak yang memprovokasi massa pendemo hingga pada akhirnya terjadi kericuhan.
Sejumlah orang yang diduga memprovokasi massa in berasal dari luar Jakarta.
"Kita sudah mengidentifikasi, masyakarat dari luar Jakarta yang pertama kali memprvokasi," katanya.
"Aksi yang seharusnya damai tapi diprovokasi yang mengakibatkan masaa terpancing," sambungnya
• Ditinggal Kakaknya, Waskoni Nekat Panjat Sutet Terminal Kampung Rambutan
• BPN Ajukan Gugatan Pilpres ke MK, Andi Mallarangeng: Tantangan Berat Harus Membalikkan 9 Juta Data
Dedi menambahkan bahwa hingga saat ini pihak telah mengamankan puluhan orang yang diduga menjadi provokator.
"Dari hasil komunikasi saya dengan teman-teman yang sudah berhasil diamankan ada puluhan massa yang diduga provokator," tandasnya.
Aksi massa ini sudah terjadi sejak Selasa (21/5/2/2019).
Setidaknya ada tiga lokasi yang dijadikan tempat masaa melakukan aksi.
Tiga lokasi tersebut antara lain depan Gedung Bawaslu RI, Jalan MH Thamrin, kawasan Tanah Abang, dan Petamburan dekat Asrama Brimob.