Aksi 22 Mei
Anggota GARIS yang Berniat Jihad di Aksi 22 Mei Ditangkap, Polri: Mereka Pernah Nyatakan Dukung ISIS
M Iqbal mengatakan pihak kepolisian berhasil menangkap dua orang yang terafiliasi atau terhubung dengan kelompok Gerakan Reformis Islam (GARIS).
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Ilusi Insiroh
"Korban sejauh ini ada 6 korban meninggal. Di RS Tarakan ada 2. Kemudian di Pelni. Dan di RS Budi Kemuliaan RSCM dan di RSAL Mintohardjo," kata Anies Baswedan di RSUD Tarakan.
Tito Karnavian menjelaskan ke-6 korban jiwa tersebut ada yang meningga karena terkena tembakan dan senjata tumpul.
"Saya mendapatkan laporan ada 6 orang yang meninggal, ada yang kena tembak ada yang kena senjata tumpul," ucap Tito Karnavian dikutip TribunJakarta.com dari saluran langsung TV One.
Ia mengatakan Polisi masih mendalami penyebab kematian keenam orang tersebut.

• TNI Diisukan Tak Ikut Bantu Polri Tangani Aksi 22 Mei, Wiranto dan Panglima TNI Beri Jawaban Kompak
• 22 Mei Instagram, Facebook, WhatsApp Ditutup Sementara, Menteri Kominfo Buka Suara: Banyak Mudarat
Dia meminta masyarakat jangan langsung menuduh aparat sebagai pelakunya.
"Ini harus diclearkan, di mana dan apa sebabnya, tapi jangan sampai apriori," ujar Tito Karnavian.
Sambil menujukkan sepucuk senjata, Tito Karnavian mengaku menemukan benda tersebut diluar tangan TNI dan Polri.
"Kita menemukan benda ini diluar tangan TNI dan Polri," tambah Tito Karnavian.
Ia menduga ada kelompok yang mempermainkan kerusuhan di aksi massa 22 Mei.

• Prabowo Bilang Waktu Pengumuman Pilpres Janggal, Eks Komisioner KPU Ungkap Bedanya dengan 2014
• Diadang Saat Hendak Ikut Aksi di Bawaslu, Dahnil Anzar & Sudirman Said Tanya Ini ke Polisi
"Ada kelompok yang bermain di 22 Mei ini," kata Tito Karnavian.
Tito Karnavian kemudian berharap masyarakat tak memandang Polri memberikan reaksi yang berlebihan terhadap aksi massa yang berjalan damai di depan Bawaslu, pada Selasa (21/5/2019).
"Jangam sampai publik di framing berpandangan bahwa isu yang berkembang sekarang, ada aksi damai yang dibubarkan dengan reaksi over, itu tidak benar," kata Tito Karnavian.
"Dua segmen yang berbeda,"
• Niat Ikut Aksi Massa di Bawaslu, Sudirman Said dan Dahnil Diadang dan Tanya Ini ke Polisi
• Prabowo Nilai Pengumuman Pilpres Dini Hari Janggal, Eks Komisioner KPU Bongkar Perbedaan dengan 2014
"Aksi pertama damai, yang kedua langsung menyerang dengan sengaja menciptakan kerusuhan," tambahnya.
Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com Tito Karnavian mengungkapkan masyarakat diminta tak percaya begitu saja lantaran bisa saja ada ulah pihak ketiga.