Liga 1 2019
Persib Bandung Vs Semen Padang - Ezechiel Bakal Buktikan Ketajaman, Robert Alberts Punya Target Ini
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts menyukai tantangan untuk memecahkan rekor buruk Persib Bandung di kandang Semen Padang.
lihat foto
TRIBUNJAKARTA.COM - Kandang Semen Padang, Stadion Haji Agus Salim menjadi tempat yang angker bagi Persib Bandung.
Keduanya akan bertemu di pekan ketiga Liga 1 2019, Rabu (29/5/2019).
Persib Bandung sendiri bertekad mendapat tiga poin demi menjaga jarak dengan tim lain di papan atas.
Secara statistik, rekor Maung Bandung ketika bermain di Stadion Haji Agus Salim memang tidak terlalu baik.
Dari delapan kali pertemuan di Stadion Haji Agus Salim, Semen Padang sukses mengemas dua kemenangan, lima kali hasil imbang, dan satu kekalahan.
Satu-satunya kemenangan Persib Bandung di kandang Semen Padang terjadi pada tahun 2006.
Ketika itu, Maung Bandung sukses menekuk perlawanan Semen Padang dengan skor 2-1.
• Persija Tukar Laga Kandang Lawan Bali United, Ivan Kolev Meradang
• Statistik Persib Lawan Semen Padang Kurang Baik: Begini Rencana Taktik Robert Alberts Rebut 3 Poin
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts menyukai tantangan untuk memecahkan rekor buruk Persib Bandung di kandang Semen Padang.
Dia bertekad mematahkan mitos tak pernah menang di Stadion Haji Agus Salim sama seperti saat Persib memecahkan kebuntuan tidak pernah menang menghadapi laga perdana liga.
"Gini, kalian pernah bilang pada saya bahwa Persib Bandung tidak pernah menang di laga perdana kompetisi tapi nyatanya bisa," ujar Robert Rene Alberts setelah memimpin latihan Stadion SPOrT Jabar Arcamanik, Minggu (26/5/2019).
"Targetnya ada ini, jika Persib Bandung belum pernah menang di Padang maka target kami adalah pecahkan rekor baru dan menang," ucapnya.
Pelatih Persib Bandung, Robert Rene Alberts sendiri membawa skuat terbaiknya untuk menghadapi Semen Padang dalam lanjutan Liga 1 2019, Rabu (29/5/2019).
Bertolak ke Padang, Senin (27/5/2019), Persib Bandung membawa 18 pemain.
Di posisi penjaga gawang, Muhammad Natshir dan I Made Wirawan tetap menjadi andalan.
Di lini belakang, ada Achmad Jufriyanto, Indra Mustafa, Bojan Malisic, Ardi Idrus, Henhen Herdiana, dan Supardi Nasir.
