Saat Hendak Ditangkap, Mantan Tentara AS Sempat Marahi Orang yang Membuat Videonya

Mulyadi mengatakan Jerry sangat terpukul dan merasa dirugikan sebab akibat ucapannya itu dia kini terpaksa berurusan dengan kepolisian.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA
Tempat tinggal Jerry Duane Gray di Jalan Karya Usaha, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBON JERUK - Mantan tentara Amerika Serikat (AS), Jerry Duane Gray (59) ditangkap tanpa perlawanan di rumahnya di Jalan Karya Usaha RT 03/03, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat pagi tadi.

Mulyadi, Ketua RT setempat yang turut menyaksikan proses penangkapan Jerry mengatakan, penangkapan dilakukan oleh anggota Polres Metro Jakarta Barat bersama Polda Metro Jaya sekira Pukul 10.00 WIB.

Saat proses penangkapan, kata Mulyadi, Jerry sempat menelpon seseorang yang merekam dan memviralkan videonya yang dianggap menghina pemerintahan Joko Widodo.

Mulyadi mengatakan Jerry sangat terpukul dan merasa dirugikan sebab akibat ucapannya itu dia kini terpaksa berurusan dengan kepolisian.

Diketahui, video tersebut diambil di sebuah lobby hotel di Jakarta Pusat pada 22 Mei 2019. Saat itu, Jerry dimintai pendapatnya tentang kondisi Indonesia.

Diduga Hina Pemerintahan Jokowi, Mantan Tentara AS Ditangkap Polisi

"Pas polisi datang ke rumahnya, dia sempat nelpon orang yang bikin videonya. Dimarahin sama mister Jerry tadi karena dia juga merasa dirugikan," kata Mulyadi ditemui di rumahnya, Selasa (28/5/2019).

Bahkan, kata Mulyadi, saking kesalnya Jerry sampai memblokir nomor orang tersebut.

"Saya enggak tahu kalau namanya. Dipanggilnya habib siapa itu kan direkamnya kata dia di wisma 9," ujar Mulyadi.

Mulyadi menuturkan saat penangkapan tadi, polisi juga mengamankan ponsel Jerry.

Tinggal Mengontrak

Mulyadi menuturkan, Jerry telah tinggal di wilayah tersebut selama 3,5 tahun.

Ia mengontrak sebuah rumah yang ukurannya cukup besar dan tinggal bersama istri dan satu anaknya laki-laki yang masih SMA.

"Kalau KTPnya bukan warga sini, tapi warga Jalan Manggis. Dia disini ngontrak rumah tahunan," kata Mulyadi.

Mulyadi juga mengetahui asal usul Jerry yang merupakan pria kelahiran Jerman dan pernah menjadi tentara angkatan udara Amerika Serikat.

Selama ini, Jerry dikenal sopan kepada warga sekitar

Diduga Hina Pemerintahan Jokowi, Mantan Tentara AS Ditangkap Polisi

"Kalau sekarang dia itu sudah WNI. Orangnya juga baik dan suka ke masjid," katanya.

Saat TribunJakarta.com menyambangi rumah dua lantai yang ditempati Jerry, tak ada seorang pun yang keluar dari dalam rumah.

Pintu rumah dalam keadaan tertutup dan lampu halaman pun tak dinyalakan. Hanya ada sebuah mobil yang terparkir di dalam garasi.

"Itu mobilnya dia, kalau istrinya itu kerja pulangnya malam," kata Mulyadi.

Konsultan Kesehatan 

Mulyadi mengaku tak mengetahui persis pekerjaan Jerry. 

Sepengetahuannya, Jerry memiliki usaha air mineral kesehatan dan kerap didatangi para pasien yang ingin konsultasi soal kesehatan.

"Dia itu semacam konsultan kesehatan, dia produksi kangen water dan banyak juga yang konsultasi kesehatan ke dia tapi kebanyakan bukan warga sini," kata Mulyadi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan Jerry terancam hukuman 10 tahun penjara.

Ia akan dikenakan Pasal 45 ayat 3 Jo Pasal 27 ayat 3 Undang-Undang nomor 19 tahun 2016 tentang perubahan atas undang-undang 11 tahun 2008 tentang ITE.

Kemudian juga pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 Pasal dan atau 15 UU 1 tahun 46 tentang peraturan pemidanaan dan juga Pasal 27 KUHP.

"Ada ujaran kebenciannya dan ada kebohongannya juga," kata Argo.

 Adapun pernyataan Jerry yang dianggap menghina Jokowi dan melakukan ujaran kebencian serta kebohongan yakni : 

Oh memang kondisi Indonesia saat ini sangat parah. 

Ini Ucapan yang Buat Mantan Tentara AS Terancam 10 Tahun Penjara

Terlalu banyak kecurangan sama rezim yang ada sekarang. 

Sudah jelas ada infiltrasi komunis dan lain-lain masuk ke Indonesia mau diambil negara ini untuk dia punya sendiri. 

Rakyat Indonesia bukan muslim saja, kita semua harus bersatu, harus maju sampai negara ini kembali jujur lagi sampai Presiden Republik Indonesia nama Prabowo, bukan nama yang sekarang.

Yang sekarang sudah jujur tidak benar, dia harus mundur dan juga harus kena hukum. 

Dia enggak ikut konstitusi Indonesia, dia enggak benar dan ini untuk republik Indonesia dia harus turun cepat jangan tunggu sampai Oktober terlalu lambat.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved