Lebaran 2019
Melihat Semangat Warga Cipinang Besar Utara Persiapkan Salat Id 'Terakhir' di Jalan Basuki Rachmat
Pemandangan ribuan warga umat Islam Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara yang menggelar Salat Id di Jalan Basuki Rachmat bakal segera lenyap.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Pemandangan ribuan warga umat Islam Kelurahan Cipinang Besar Utara, Jatinegara yang menggelar Salat Id di Jalan Basuki Rachmat bakal segera lenyap.
Pasalnya sekitar 2 ribu warga RW 01 dan RW 02 terdampak pembangunan Jalan Tol Becakayu.
Sehingga dalam waktu dekat diperkirakan harus angkat kaki dari rumahnya.
Namun rencana pengusuran yang belum beres itu tak menyurutkan niat warga menggelar tradisi Salat Id berjamaah di Jalan Basuki Rachmat yang sudah berlangsung dari sekira tahun 1997.

Ponco (32), satu pengurus Musala Miftahul Jannah mengatakan warga tetap semangat meski dihantui rasa gelisah rumahnya segera dilindas alat berat.
"Tetap semangat, ini kan kewajiban kita sebagai umat Islam. Walaupun ibaratnya ini Salat Id terakhir sebagai warga RW 02 tapi kewajiban tetap harus dijalankan," kata Ponco di Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (5/6/2019).
Sejak pukul 00.00 WIB, Ponco bersama sekitar 20 pemuda yang rumahnya ikut digusur gotong-royong membersihkan lajur lambat Jalan Basuki Rachmat.
Meski beribadah di atas aspal, mereka sadar kebersihan diri saat bersyukur kepada Allah SWT merupakan satu syarat agar ibadah diterima.
"Dari jam 12 kita mulai tutup jalan untuk bersih-bersih, biar nanti enggak kotor. Memang sudah biasa bersih-bersih jalan sebelum paginya Salat Id," ujarnya.
Tak lupa mereka juga melakukan takbir semalam suntuk lewat pengeras suara yang juga digunakan saat menunaikan ibadah Salat Id nanti.
Pun harus terjaga semalaman dan dihantui pengusuran yang belum pasti kapan beres, pemuda muslim warga RW 01 dan RW 02 tetap semangat.
"Anak-anak muda sini yang bersih-bersih, tapi yang tua juga ikut bantu. Ini kan demi semuanya, biar pas Salat Id nanti nyaman. Kalau masalah kena gusur sih ya ingat, tapi mau bagaimana," tuturnya.
Wendi (40), warga yang rumahnya ikut terdampak pengusuran mengaku tetap semangat mempersiapkan segala hal terkait pelaksanaan Salat Id.
Seperti Ponco, dia mengibaratkan Salat Id tahun ini merupakan yang terakhir kalinya sebagai warga RW 02 Kelurahan Cipinang Besar Utara.
"Sedih karena rumah kena gusur, tapi mau bagaimana. Kalau kita sedih terus nanti ibadah enggak khusyuk. Sedihnya karena dari dulu sudah setiap Salat Id dan Salat Idul Adha selalu di jalan," ucap Wendi.
• Salat Idul Fitri di Proyek Jalan Tol di Ciputat Jadi Pemersatu Kampung Beda Kelurahan
• Apa Hukum Wanita Haid Datang Salat Ied Lebaran Idul Fitri? Ini Kata Ustaz Abdul Somad
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, hingga pukul 04.35 WIB warga tetap semangat membersihkan Jalan Basuki Rachmat yang setiap harinya dilintasi ribuan kendaraan.
Terpal dan karpet sebagai alas bersujud menghadap Tuhan dan mimbar bagi Khatib menyampaikan ceramah pun sudah dipersiapkan dengan apik.
Dua speaker besar, tujuh speaker ukuran kecil, dan sejumlah toa juga sudah bercokol rapih memandu ribuan jemaat yang hadir.