Ramai Isu Jokowi Tawarkan Kursi Menteri ke Gerindra, TKN Tak Yakin: di Koalisi Aja Belum Ada Tawaran
Isu tawaran masuk dalam kabinet Kerja Jilid II kepada Partai Gerindra baru-baru ini ramai diperbincangkan.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM – Isu tawaran masuk dalam kabinet Kerja Jilid II kepada Partai Gerindra baru-baru ini ramai diperbincangkan.
Munculnya isu tersebut lantas menuai tanggapan dari kubu 01 dan 02.
Tawaran menteri kepada Partai Gerindra ini disebut-sebut sebagai pendorong terciptanya rekonsiliasi nasional.
Wakil Direktur TKN Jokowi-Maruf Amin, Lukman Edy mengaku tak terlalu yakin dengan isu tawaran menteri kepada Partai Gerindra tersebut.
Hal itu disampaikan Lukman Edy dalam program Apa Kabar Indonesia Malam TVOne.
Lukman Edy tak merasa yakin jika Jokowi telah menawarkan kursi menteri untuk Partai Gerindra.
"Saya tidak terlalu yakin informasi berkenaan Pak Jokowi sudah menawakan kursi menteri kepada Partai Gerindra," ucapnya seperti dilansir dari tayangan YouTube TVONe.
• Hari Keempat Lebaran, Pedagang di Pasar Ikan Hias Jalan Sumenep Menteng Mulai Beraktivitas
• Arus Balik Pemudik Sepeda Motor di Kalimalang Diprediksi Melonjak Malam Ini
Bukan tanpa sebab Lukman Edy merasa tidak yakin dengan isu tersebut.
"Karena kami di partai koalisi aja belum ada tawaran, partai-partai belum ditawari sebagai menteri apa atau berapa jatah menterinya," jelasnya.

Menurutnya, saat ini Jokowi masih fokus merajut kebersamaan pascapemilu 2019.
"Itu yang kemudian tagline-tagline itu sekarang kami perbesar di kantor TKN, supaya memberikan semangat kepada seluruh aktivis-aktivis TKN, untuk membuka dialog komunikasi dengan teman-temnan yang ada di 02," terangnya.
"Supaya perbedaan-perbedaan selama ini segera diakhiri," tambahnya.
• Singgung Serangan Buzzer, Andi Arief Diingatkan Gerindra Soal Koalisi: Tak Usah Cuit di Medsos
• Gelandang Persib Bandung Pulang Mudik Lebih Cepat, Khawatir Macet Ganggu Kondisi Fisik
Lukman Edy juga menilai bahwa Hari Raya Idul Fitri juga menjadi momen yang tepat untuk dilakukannnya rekonsiliasi nasional.
"Terlepas dari ada pihak yang menganggap tidak penting tapi bagi kami tetap menjadi penting," ucapnya.
"Jadi agenda utama bagi Pak Jokowi untuk menyelesaikan berbagai macam perbedaan pendapat. Kita ingin bangsa ini kondusif," tambahnya.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Ferry Juliantono pun nampak sepakat dengan apa yang disampaikan Lukman Edy.
"Yang terpenting sekarang karena suasananya lebaran rasanya pertemuan siapapun itu, ga ada masalahnya," katanya.
Namun, kata dia, jika memang terjadi rekonsiliasi nasional di mana pertemuan antara Jokowi dan Prabowo Subianto terlaksana, ada baiknya tidak dikaitkan dengan politik.
"Tidak usah harus selau dikaitkan dengan politik," tegasnya.
Kata Jokowi soal isu Sandiaga Uno masuk kabinet Kerja jilid II
Capres Petahana Joko Widodo (Jokowi) angkat suara soal isu Sandiaga Uno masuk dalam kabinet kerja jilid II.
Belakangan ini Sandiaga Uno memang ramai diisukan masuk dalam daftar kabinet kerja jilid II periode 2019-2024.
Menanggapi hal itu, Jokowi mengatakan pihaknya belum bicara hingga sedetail itu.
Jokowi menjelaskan bahwa saat ini masih menunggu proses di Mahkamah Konstitusi (MK).
Sebagaimana diketahui bahwa pasangan nomor urut 02, Prabowo-Sandi memutuskan mengajukan gugatan hasil pilpres ke MK.
Berdasarkan rekapitulasi KPU, hasil Pilpres 2019 sendiri telah memenangkan pasangan Jokowi-Maruf Amin.
• Bongkar Cara Kerja Perusuh 22 Mei, Staf Kominfo BIN: Mereka Menggunakan Sistem Sel Putus
• Hamil Anak Pertama, Cara Irish Bella Umumkan Kehamilan Jadi Sorotan, Ammar Zoni Menangis
Seiring berjalan waktu, Jokowi pun dikabarkan telah menyusun kabinet kerja jilid II.
Beberapa nama pun muncul termasuk Sandiga Uno.
Namun, Jokowi memastikan bahwa hingga saat ini pihaknya belum membahasnya lebih jauh lagi.
"Kita ini belum bicara sedetail itu, belum sejauh itu," ujar Jokowi seperti dilansir dari tayangan YouTube iNews TV, Rabu (29/5/2019).
"Kita masih menunggu proses di MK," sambungnya.

Selain itu, lanjut Jokowi, pihaknya juga masih belum memikirkan apakah perlu dibentuk kementrian baru atau tidak.
"Kemudian siapa yang mengisi ini masih dalam proses, tapi yang jelas sebelum 20 Oktober saya kira sudah ada bayangannya," jelas Jokowi.
Di sisi lain, Jokowi sendiri tak menutup kemungkinan jika Sandiaga Uno akan masuk dalam Kabinet Kerja jilid II.
Begitu juga dengan Komandan Kosgama Partai Demokrat Agus Yudhoyono (AHY).
• Tiga Muncikari Vanessa Angel Divonis 5 Bulan Penjara, Nindy Langsung Peluk Suami
• Bocah 10 Tahun di Depok Jadi Sasaran Amarah Ibu Angkat: Pelaku Diburu, Sang Anak Disiram Air Panas
"Kenapa tidak?" kata Jokowi.
"Saya terbuka untuk siapapun bersama-sama bekerjasama memajukan negara ini," terangnya.
"Siapa pun partai di luar koalisi, saya terbuka, asal memiliki visi yang sama," tambahnya.
Sebelumnya, Sandiaga Uno sendiri membantah mendapatkan tawaran jabatan dari kubu Jokowi-Maruf.
IKUTI JUGA:
Hal itu sekaligus membantah pernyataan Koordinator Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak.
"Ke saya sih enggak ada. Nanti mungkin bisa dicek ke Pak Prabowo, tapi ke saya enggak ada tawaran sama sekali," ungkap Sandiaga Uno ditemui usai menghadiri acara di Masjid Raya Palapa Baitus Salam, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Sabtu (25/5/2019).
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan pihaknya masih fokus menyelesaikan proses pemilu hingga ke tahap akhir.
• Gabung Persija Jakarta, Brian dan Braif Fatari Punya Misi Khusus di Kompetisi Musim 2019
• Meski Hanya Terminal Transit, Terminal Grogol Tetap Buka Posko Kesehatan
"Saya yakin semua pihak masih menahan diri karena ini kan bukan tentang bagi-bagi jabatan," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Dahnil menyebut Prabowo-Sandi ditawarkan jabatan politik.
"Banyak sekali tawaran-tawaran jabatan ke Prabowo, Bang Sandi. Bang Sandi berulang kali menyebutkan bahwa ia tidak akan tertarik dengan tawaran-tawaran jabatan," kata Dahnil, Kamis (23/5/2019).