Ajudan Pentolan KKB Goliat Tabuni Serahkan Senjata dan Kembali ke NKRI

Telangga Gire, ajudan Goliat Tabuni petinggi kelompok kriminal bersenjata Papua, menyerahkan senjatanya kepada TNI sekaligus kembali ke NKRI.

Editor: Y Gustaman
Kolase dok Pendam XVII Cenderawasih dan Facebook/KOMNAS-TPNPB
Telangga Gire, ajudan Goliat Tabuni, menyerahkan diri kepada TNI (kiri). Goliat Tabuni (kanan). 

Tak hanya TNI dan Polri, Goliat Tabuni juga membunuh ratusan penduduk Papua yang tak mendukung gerakan separatisme Operasi Papua Merdeka (OPM).

Dilansir dari wpnla.net via GridHot dalam artikel 'Panglima TPNPB-OPM Goliat Tabuni Pernah Sampaikan Bakal Bantai Orang Asli Papua Barat yang Dinilai Pro TNI-Polri', Sabtu (15/12/2018), Goliat Tabuni pernah mengancam akan menembak mati Orang Asli Papua yang dinilai menjadi mata-mata TNI/POLRI.

Goliat Tabuni mengeluarkan penyataan itu lantaran banyak orang asli Papua yang tak mau bergabung dengan mereka.

Gara-gara orang asli Papua memilih bergabung dengan Indonesia, banyak pentolan TPNPB-OPM terbunuh oleh aparat.

Goliat N. Tabuni yang mempunyai NRP.7312.00.00.00 di TPNPB-OPM ini dalam pernyataan tersebut juga mengaku mempunyai daftar orang-orang asli Papua yang menjadi spionase TNI-Polri.

Jika ada orang asli Papua yang ditembak mati KKB Papua maka mereka menganggapnya sebagai mata-mata TNI-Polri.

Goliat Tabuni mengklaim mata-mata TNI-Polri itu menyamar sebagai guru, tenaga medis, PNS, pedagang, pedagang kaki lima, pedagang asongan, tukang ojek, sopir angkutan, sopir rental, penjual es keliling, penjual pakaian keliling, penjual tiket, penjual pulsa, counter HP, pendeta, majelis gereja, pengelola rumah makan, tukang bangunan, tenaga kerja project infrastruktur, Jurnalis dan lain-lain.

Begini bunyi pernyataan Goliat Tabuni mengenai hal diatas.

Dengan demikian, maka TPN-OPM mengeluarkan pernyataan Resmi sebagai berikut:

1. Bahwa, memperingatkan kepada Orang Asli Papua yang selama ini menjadi SPIONASENYA TNI/POLRI agar segera hentikan kegiatan Anda;

2. Bahwa, memperingatkan kepada warga civil orang Melayu Indonesia yang selama ini menjadi SPIONASENYA TNI/POLRI agar segera hentikan kegiatan Anda;

3. Bahwa, memperingatkan semua orang Asli Papua dan orang Melayu Indonesia yang menjadi infiltran Pemerintah Colonial Indonesia, agar segera hentikan kegiatan Anda;

4. Bahwa, jika poin 1 sampai poin 3 tidak dapat diindahkan maka TPN-OPMsiap melakukan tindakan eksekusi kepada siapa saja yang menjadi SPIONASEnya TNI/POLRI, kapan saja dan dimana saja;

5. Bahwa, apabila TPN-OPM melakukan tindakan Eksekusi maka public dan keluarga korban jangan salahkan TPN-OPM, melainkan silakan berurusan dengan TNI/POLRI dan Pemerintah Colonial Republik Indonesia;

Notes:

Halaman
123
Sumber: Surya
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved