George Toisutta Meninggal Dunia, Karangan Bunga Pertama dari Ketua DPD RI Oesman Sapta

Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang menjadi orang pertama yang mengirimkan karangan atas meninggalnya mantan KSAD Jenderal TNI (Purn) George Toisutta.

TRIBUNJAKARTA.COM/Annas Furqon Hakim
Karangan bunga yang dikirim Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang di kediaman almarhum George Toisutta di Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR MINGGU - Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang menjadi orang pertama yang mengirimkan karangan atas meninggalnya mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) George Toisutta.

Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, karangan bunga itu tiba sekitar pukul 11.26.

Berukuran sekira 2x3 meter, karangan bunga itu diletakkan di depan rumah George.

"Turut berduka cita atas meninggalnya Jenderal TNI (Purn) George Toisutta," demikian bunyi tulisan dalam karangan bunga tersebut.

Hingga pukul 12.30, belum terlihat karangan bunga lainnya yang tiba di kediaman George.

George meninggal dunia di usia 66 tahun lantaran penyakit kanker usus. Ia mengembuskan napas terakhirnya di RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, pukul 05.25, Rabu (12/6/2019).

Rencananya, jenazah almarhum akan dikebumikan di Makassar, Sulawesi Selatan, pukul 17.00 waktu setempat.

Anti Rokok

Kasad Jenderal TNI George Toisutta memberikan keterangan dalam acara dukungan kepada George untuk maju sebagai calon Ketua PSSI, di Mabes Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Rabu (2/2/2011
Kasad Jenderal TNI George Toisutta memberikan keterangan dalam acara dukungan kepada George untuk maju sebagai calon Ketua PSSI, di Mabes Angkatan Darat, Jakarta Pusat, Rabu (2/2/2011 (Tribunnews.com/Dany Permana)

Rokok menjadi salah satu hal yang paling dibenci mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI (Purn) George Toisutta.

Hal itu diungkapkan penjaga komplek perumahan George, Warsito (42), di Jalan Jeruk Purut Gang Al Maruf No 21E, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2019).

"Bapak (George) nggak suka lihat orang merokok. Kalau saya merokok diomelin. Ajudannya saja nggak boleh merokok," ujar Warsito.

Ia mengatakan, George kerap memberinya uang sekitar Rp 100-200 ribu.

Namun, sambungnya, sembari memberikan uang George pun menitipkan pesan.

"Dia bilang, buat jajan saja, jangan buat beli rokok," tuturnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved