Deretan Fakta Pasutri Sajikan Adegan Ranjang untuk Bocah: Bayar Pakai Rokok dan Berakhir di Polisi
pasutri berinisial ES (24) dan LA (24) meresahkan warga Desa/Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya resah. Mereka menyajikan live seks untuk bocah
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Rr Dewi Kartika H
Ironisnya kejadian itu berlangsung beberapa kali di bulan Ramadan.
Kelakuan tak pantas keduanya diketahui setelah seorang anak menceritakan kejadian itu kepada seorang guru ngaji di kampung itu.
Untuk bisa menyaksikan secara langsung adegan dewasa itu, anak-anak yang rata-rata masih berusia dikisaran 12 tahun dikabarkan dikenai tarif yang beragam.
"Saat ini anak-anak belum bisa dimintai keterangan lebih lanjut. Tapi menurut pengakuan seorang anak katanya ada bayar pakai uang dikisaran Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu, pakai rokok, atau mie instan," tutur Ketua KPAID Kabupaten Tasikmalaya Ato Rinanto saat ditemui Selasa (18/6/2019).
Apakah para bocah itu dipaksa atau tidak untuk menyaksikan adegan ranjang itu, Ato mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman.
Sementara keberadaan terduga pelaku dikabarkan melarikan diri dari kampungnya setelah aksi bejat mereka mencuat di telinga warga.
Saat ini kejadian itu telah dilaporkan ke pihak kepolisian.
Miftah Farid selaku guru ngaji yang mengadukan kejadian tersebut pada KPAID berharap para pelaku bisa segera ditindak sesuai hukum yang berlaku.
"Kami sudah melaporkan ke kepolisian dan meminta pendampingan proses hukum dan meminta pendampingan pemulihan psikis anak-anak dari KPAID Kabupaten Tasikmalaya," katanya saat datang ke Kantor KPAID Kabupaten Tasikmalaya.
Dampak Buruk

Sejumlah anak-anak di Desa Kadipaten, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, ramai-ramai menonton adegan ranjang hubungan suami istri secara langsung di sebuah kamar pasangan tersebut.
Kegiatan menonton adegan ranjang hubungan suami istri di Tasikmalaya itu rupanya sudah berlangsung beberapa kali, bahkan dilakuakan di bulan Ramadan.
KPAID Kabupaten Tasikmalaya langsung melakukan investigasi setelah ada pengakuan dari anak-anak yang menonton.
Hasilnya, cerita anak-anak menonton adegan ranjang suami istri itu adalah benar.
"Kami sudah lakukan investigasi ke lapangan, kami mengecek bahwa memang ada laporan ada adegan suami istri yang dipertontonkan pada anak-anak. Dilakukan malam hari pada saat Ramadan," kata Ato Rinanto saat ditemui, Selasa (18/6/2019).