Kecelakaan Maut Tol Cipali

Liburan Berujung Duka, Anak dan Ayah Jadi Korban Kecelakaan Maut Tol Cipali

"Satu mobil lagi saudara, paman saya sama keluarganya juga naik Pajero, alhamdulillah selamat," kata Febri Dwi Prayogi

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Erik Sinaga
Tribun Jabar/Eko Yulianto
Bus Safari yang kecelakaan di Tol Cipali KM 150+900, Senin (17/6/2019) dini hari. Kecelakaan itu menewaskan 12 orang. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI UTARA- Heruman (59) dan Reza Pahlevi (22), anak dan ayah korban kecelakaan maut di Ruas Tol Cipali, hendak bertolak dari Kawasan Wisata Dieng Wonosobo, menuju rumahnya di Perumahan Taman Wisma Asri 1, RT01/16, Kelurahan Teluk Pucung, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi.

Ayah dan anak ini diajak berlibur oleh saudaranya untuk mengisi waktu libur kuliah usai idulfitri. Reza, empat orang sepupunya bernama Rafi (22), Radit (22), Dafa (21) dan Irfan (22), berangkat menggunakan Mitsubishi Xpander B 9173 PI yang dikemudikan Heruman.

"Satu mobil lagi saudara, paman saya sama keluarganya juga naik Pajero, alhamdulillah selamat," kata Febri Dwi Prayogi, anak kedua Heruman saat dijumpai di rumah duka, Senin (17/6/2019).

Liburan keluarga itu rupanya berujung duka manakala, Mitsubishi Xpander yang dikemudikan Heruman terlibat kecelakaan dengan bus PO Safari Lux Salatiga di ruas Tol Cipali KM 150+900 Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Senin dini hari.

Bus yang melaju dari arah Jakarta menuju Cipali itu oleng dan masuk ke jalur berlawanan. Akibatnya, kecelakaan maut tidak dapat terhidarkan hingga bus berpenumpang itu menabrak tiga kendaraan yakni Mitsubishi Xpander, Yoyota Innova dan sebuah truk.

Total 12 orang meninggal dunia dalam kecelakaan itu, enam diantaranya penumpang Mitsubishi Xpander yang dikemudikan Heruman.

Febri anak kedua Heruman yang juga kakak kandung Reza mengungkapkan, korban berangkat berlibur sejak Kamis, (13/6/2019). Sesampainya di Wonosobo, mereka sempat berkomunikasi melalui video call dan menunjukkan suasana liburan bersama paman dan sepupu-sepupunya.

"Semua keluarga kita yang satu mobil itu meninggal semua di mobil Xpander Merah. Ayah saya pengemudinya adik saya sama empat orang sepupu," kata Febri.

Jenazah Heruman dan Reza tiba di rumah duka sekitar pukul 17.00 WIB, suasana harus nampak menyelimuti keluarga, tetangga bahkan teman-teman korban. Sementara empat korban lainnya kata Febri, dibawa ke rumah duka di daerah Cipinang, Jakarta Timur.

Heruman di mata tetangga merupakan sosok yang baik, dia aktif dan sempat menjabat ketua RT di lingkungannya. Selama menjabat, dia dikenal memiliki dedikasi yang tinggi, salah satunya menghidupkan kegiatan remaja serta aktif mengkampanyekan program bank sampah.

"Pak Heruman dia jiwa sosialnya tinggi, kita juga merasa kehilangan, baru satu bulan dia diganti masa kerjanya jadi ketua RT, selama itu dia sering bantu warga, orangnya itu mau disusahin, maksudnya (orang) minta tolong dia pasti tolongin," kata seorang tetangga bernama Embong Kuswanto (61).

Suasana pemakaman korban kecelakaan maut di Ruas Tol Cipali.
Suasana pemakaman korban kecelakaan maut di Ruas Tol Cipali. (TribunJakarta.com/Yusuf Bachtiar)

Sementara anaknya, Reza Pahlevi sehari-hari merupakan mahasiswa semester dua jurusan teknik infomatika di Politeknik LP3I di Jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat.

Reza dikenal sebagai sosok yang gemar berpetualang dan aktif membina ekskul Pecinta Alam di SMK Negeri 34 Jakarta Pusat, tempat dia dulu bersekolah.

Seluruh temannya ramai menghadiri rumah duka hingga ke pemakaman yang berlokasi di TPU Perwira Bekasi Utara, untuk memberikan penghormatan terkahir kepada Reza. Bahkan, mereka menangis sambil memegangi nisan pria berusia 22 tahun tersebut.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved