PPDB 2019
Dukung Penerapan Sistem Zonasi PPDB, Wali Murid : Peluang Diterima di Sekolah Unggulan Lebih Besar
Seperti yang diutarakan oleh Sri Budiyanti, ia mengaku sangat optimis anaknya bisa masuk ke sekolah unggulan, seperti SMPN 1 Jakarta.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Sejumlah wali murid yang mendaftarkan anaknya di SMPN 1 Jakarta mengaku sangat mendukung penerapan sistem zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ini.
Seperti yang diutarakan oleh Sri Budiyanti, ia mengaku sangat optimis anaknya bisa masuk ke sekolah unggulan, seperti SMPN 1 Jakarta.
"Sekarang lebih bagus ya, lebih diutamakan yang tempat tinggalnya dekat sekolah, jadi lebih optimis bisa dapat SMPN 1 sekarang," ucapnya, Senin (24/6/2019).
Rasa optimis tinggi ini disebut Sri lantaran pesaing anaknya untuk bisa masuk di sekolah unggulan semakin berkurang.
"Bukan nilai anak saya jelek ya, nilai anak saya bagus. Tapi kalau pakai sistem zonasi gini kan saingannya bisa berkurang," ujarnya.
Hal senada turut disampaikan oleh Nur Hidayat, warga Kramat Sentiong ini mengaku optimis anaknya bisa masuk di SMPN 1 Jakarta.
"Ya optimis sekali kalau saya, nilai anak saya bagus dan lagi dengan sistem zonasi ini murid yang rumahnya dekat sekolah lebih diprioritaskan," kata bapak dua anak ini.
• KK Belum Terverifikasi, Ratusan Orang Tua Murid Datangi Posko PPDB Wilayah II Sejak Pagi
Ia pun menyebut, proses pendaftaran zonasi PPDB tahun ini sama saja seperti tahun-tahun sebelumnya.
"Saya kira enggak jauh beda yaa, cukup mudah asal seluruh persyaratan dan berkas-berkas yang diperlukan lengkap," ucapnya.
Ia pun menyebut, beberapa orang wali murid terpaksa harus kembali pulang lantaran tidak membawa kartu keluarga (KK) asli.
"Tadi ada beberapa orang tua yang harus balik lagi pulang karena enggak bawa KK asli, dia hanya bawa foto copy," ujarnya.
Meski demikian, ia tak memungkiri harus menunggu lama untuk mendaftarkan anak keduanya yang baru baru lulus SD di salah satu sekolah unggulan tersebut.
"Ya intinya kalau seperti ini sih sabar saja, enggak bisa buru-buru," tuturnya.