Ini 7 Fakta Kasus Pembunuhan Wanita di Legok: Tersangka dan Korban Sudah Tunangan

"Waktu olah TKP kan dia ada. Nangis-nangis katanya dia sayang banget," ujar Yurikho saat mendampingi Kapolres.

Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Erik Sinaga
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR
Jaka Ria, terangka pembunuhan FSL, wanita yang mayatnya ditemukan terikat rafia di bilangan desa Babat, Legok, Kabupaten Tangerang pada Jumat (21/6/2019), saat gelar rilis penangkapan dirinya di Mapolres Tangsel, Senin (24/6/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir

TRIBUNJAKARTA.COM, SERPONG- Kasus penemuan mayat wanita berinisial FSL (17) yang ditemukan dalam kondisi terikat rafia di bilangan Jalan Rancaiyeuh, Desa Babat, Legok, Kabupaten Tangerang, Jumat (21/6/2019) sudah selesai.

Dugaan pembunuhan semakin jelas dengan ditangkap dan ditetapkannya Jaka Ria (19) sebagai tersangka.

1. Tunangan dan Menikah Lebaran Haji

Rilis pengungkapan kasus tersebut di Mapolres Tangsel kemarin membuka sejumlah fakta.

Jaka Ria yang merupakan warga Kampung Sodong, Tigaraksa, Kabupaten, tidak lain adalah tunangan dari FSL.

Pasangan remaja itu sudah mengikat diri dalam tunangan selama satu tahun.

"Dari hasil penyelidikan dan interogasi didapatkanlah kuat dugaan yang melakukan pembunuhan tersebut adalah orang yang dekat dengan korban, adalah tunangan dari korban ini sendiri. Jaka Ria, kelahiran Tangerang 30 Januari 2001, tempat tinggal di desa Sodong, kecamatan Tigaraksa Kabupaten Tangerang," jelas Ferdy saat gelar rilis pengungkapan tersangka pembunuhan itu di Mapolres Tangsel, Serpong, Minggu (24/6/2019).

Ferdy juga mengungkapkan, Jaka dan FSL sudah merencanakan pernikahan pada sekira pertengahan Agustus tahun ini, atau selepas Lebaran Haji.

"Keterangan dari orang tua dan tersangka sendiri direncanakan pernikahan mereka adalah setelah tersangka tamat dari sekolah atau setelah Lebaran Haji rencananya," ujar Ferdy.

2. Tersangka Masih Pelajar SMK

Rencana menikah itu, selain mencari waktu yang tepat, juga menunggu kelulusan sekolah dari Jaka.

Jaka yang meskipun usianya sudah 19 tahun, namun ia masih duduk di bangku kelas XII SMK di Kabupaten Tangerang.

Sedangkan FSL yang baru berusia 17 tahun, sudah menyelesaikan sekolah 12 tahunnya alias tamat SMA.

"Korban sudah lulus," ujar Ferdy singkat.

3. Tega Membunuh Perkara Cemburu

Fakta mencengangkan dari kasus pembunuhan ini adalah motif Jaka yang bikin geleng-geleng kepala.

Jaka diduga tega membunuh tunangannya sendiri dengan cara mencekik ketika mereka berada di dalam mobil hanya karena cemburu.

Jaka tak bisa menahan amarahnya karena sering dibanding-bandingkan dengan mantan FSL.

Sebelum mencekik, Jaka dan FSL sempat cekcok yang berujung perkelahian di dalam mobil.

"Percekcokan itu terjadi karena saling rasa cemburu dari tersangka akibat pihak korban ini sering membanding-bandingkan antara tersangka ini dengan mantan pacarnya korban. Menurut keterangan tersangka dan sesuai dengan hasil visum, bahwa korban meninggal akibat cekikan yang ada di leher mengkibatkan adanya patah tulang di leher," paparnya.

4. Fungsi Tali Rafia

Setelah mencekik tunangannya sendiri. Jaka yang masih dalam kondisi cemburu buta membelokkan mobilnya ke arah pasar.

Ia hendak membeli tali rafia untuk mengikat tubuh FSL yang sudah tergeletak tak berdaya di dalam mobil.

Ferdy menyebut alasan Jaka adalah agar FSL tidak berontak jika sadar kembali.

"Tali diikatkan di kaki dan tangan korban dengan alasan kalau nanti korban bangun atau sadar, dia tidak meronta," ujarnya.

5. Jaka Sempat Kelabui Polisi

Kasat Reskrim Polres Tangsel, AKP Alexander Yurikho mengungkapkan, saat olah tempat kejadian perkara (TKP), Jaka turut hadir bersama keluarga FSL.

Ia bahkan mengaku sedih karena kehilangan pasangan hatinya.

"Waktu olah TKP kan dia ada. Nangis-nangis katanya dia sayang banget," ujar Yurikho saat mendampingi Kapolres.

Namun pihak kepolisian tak lantas begitu saja percaya kesedihan tersangka. Kecurigaan penyidik ke Jaka sudah ada sejak mendapat fakta bahwa orang yang pergi bersama hari itu adalah tunangannya.

Pembuktian yang membuat Jaka tak bisa mengelak adalah luka cakar di tangannya. Luka cakar itu identik dengan daging yang tersisa di kuku korban setelah dilakukan pemeriksaan forensik.

"Di cakarannya ada contoh daging dari si tersangka," jelasnya.

6. Tersangka Akan Diperiksa Psikologinya

Motif cemburu dan usia tersangka yang masih muda, menimbulkan pertanyaan pihak kepolisian.

Terlebih, Jaka bisa menumpahkan emosinya dan mengaku sedih di saat bersamaan ia melihat mayat tunangannya yang diduga hasil kebengisannya.

Sejumlah fakta itu membuat pihak kepolisian akan membawa Jaka ke Bidang Psikologi Polda Metro Jaya untuk pemeriksaan psikis.

"Kita juga akan memeriksa psikologi tersangka," ujarnya.

PA 212 Bakal Gelar Aksi di MK Sebagai Gerakan Keagamaan, Begini Reaksi BPN, Istana dan MK

Kena Prank Raffi Ahmad Izin Nikah Lagi, Nagita Slavina Pergi dan Menggendong Rafathar

Sediakan Ruang Terbuka Hijau, Terminal Kampung Rambutan Dapat Penghargaan dari Anies Baswedan

7. Pembuangan Mayat Lokasi Sepi

Perjalanan pasangan tunangan yang mulanya hendak berkencan menunggang Honda CRV dari Tigaraksa itu berujung di Jalan Rancaiyeuh, Babat, Legok, Kabupaten Tangerang.

Daerah yang cukup jauh dari pusat Kabupaten Tangerang itu.

Jaka disebut memilih membuang mayat tunangannya di Rancaiyeuh karena dinilai sepi.

Warga sekitar pun geger saat penemuan mayat wanita terikat rafia itu. Puluhan warga yang mengerubung tidak ada satupun yang mengenal.

Kejadian itu yang pertama kalinya di sana.

"Enggak ada yang mengenali. Kemungkinan warga sekitar," ujar Rio, warga sekitar, saat penemuan mayat itu.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved