PPDB 2019

Menjaga Predikat Sekolah Favorit Setelah Pemberlakuan Penerimaan Peserta Didik Baru

"Sebenarnya zonasi dibuat untuk pemerataan, tidak ada sekolah favorit, tapi mungkin image (predikat) dari dulu SMPN 1 Kota Bekasi," kata Euis.

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Aji
ISTIMEWA/Instagram @officialppdbdki
Informasi PPDB Online Sekolah dan tata cara pendaftarannya lainnya bisa dilihat di laman instagram Suku Dinas Pendidikan DKI Jakarta @disdikdki dan @officialppdbdki. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Sistem zonasi pada proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) diberlakukan untuk pemerataan sekolah.

Artinya, kehadiran sistem ini secara tidak langsung menghapus citra sekolah favorit yang selama ini ada.

Salah satunya SMPN 1 Kota Bekasi, sekolah yang beralamat di Jalan KH Agus Salim, Bekasi Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi ini merupakan sekolah yang sejak lama mendapatkan predikat favorit.

"Sebenarnya zonasi dibuat untuk pemerataan, tidak ada sekolah favorit, tapi mungkin image (predikat) dari dulu SMPN 1 Kota Bekasi dikenal sebagai sekolah favorit di Bekasi," kata Euis Siti Halimah Kepala SMPN 1 Kota Bekasi, Senin (1/7/2019).

Euis menjelaskan, sistem zonasi tahun ajaran 2019/2020 merupakan sistem zonasi murni. Artinya, penentu kelulusan siswa hanya bergantung pada jarak rumah dengan sekolah. Semakin dekat rumah siswa semakin besar peluang lolos PPDB.

"Kelas 9 yang baru lulus kemarin itu sudah zonasi, tapi persentasinya masih sedikit, kelas 8 yang sekarang naik kelas 9 juga sudah (zonasi), lalu kelas 7 yang sekarang naik kelas 8 mulai pakai sistem zonasi RT/RW, nah yang tahun ajaran baru ini bener-bener murni," jelas dia.

PPDB SMP/SMA Jakarta 2019 Jalur Non Zonasi - Perlu Ambil Token & Verifikasi Kembali? Ini Aturannya!

Selama kurang lebih tiga tahun sistem zonasi diberlakukan, meski dengan persentasi dan skema penentuan kelulusan yang berbeda, predikat sekolah favorit masih tetap melekat pada SMPN 1 Kota Bekasi. Apalagi sekolah tersebut baru saja mendapat pretasi sebagai sekolah dengan nilai UN tertinggi se-Jawa Barat.

"Di satu sisi harus kita pertahankan (prestasi), banyak yang nanya orangtua murid bagaimana kalau ada sistem zonasi, ya kitamah guru-guru jadi PR (pekerjaan rumah), bagi kita harus strong (kuat) menberikan proses pembelajaran yang harus betul-betul bagus," kata Euis.

Proses pembelajaran di SMPN 1 Kota Bekasi kata dia sejatinya sama dengan apa yang diajarkan di sekolah lain. Bahkan di sekolah tersebut tidak juga diterapkan kelas favorit.

"Dari metode pembelajaran sama aja gak ada kelas khusus. Saya bilang guru-guru meski sekarang karakter siswanya heterogen tetap harus kuat, karena mau sekolah dimanapun kalau proses pembelajarannya kurang, mau anaknya pinter ya tetep enggak bisa," ujar dia.

Sementara itu, Kepala Seksi SMP Dinas Pendidikan Kota Bekasi Mawardi mengatakan, sistem zonasi memang dibuat untuk pemeretaan sekolah. Bagi siswa dengan nilai bagus, terdapat jalur prestasi yang bisa ditempuh.

"Ada saluran akademik dan non akademik atau masuk berdasarkan nilai USBN, siswa bisa masuk ke jalur prestasi itu kalau tidak ingin masuk melalui jalur zonasi," kata Mawardi.

Menanggapi masih melekatnya predikat siswa sekolah favorit, dia mengaku itu semua diluar kontrol dari sistem PPDB yang sudah dijalankan.

"Namanya orangtua berharap begitu, SMPN 1 berharap favorit. Semua orangtua begitu. Kita juga kalau jadi orangtua juga barangkali begitu. Tapi tetap keinginan dan peraturan harus diimbangi makanya ada jalur zonasi, asa jalur prestasi dan jalur lainnya," jelas dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved