Pilpres 2019

Diledek Analis Politik TKN yang 'Nyamar' jadi BPN, Ferdinand Hutahaean Langsung Bereaksi Ini: Gawat

Hendri Satrio lantas menilai Ferdinand Hutahaean begitu semangat saat membahas kabar partai Demokrat bergabung dengan pemerintah.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Youtube TV One
Hendri Satrio dan Ferdinand Hutahaean hadir sebagai narasumber di Apa Kabar Indonesia, TV One, pada Selasa (2/7/2019). 

Melansir kanal YouTube Najwa Shihab dalam program acara Mata Najwa, pembawa acara Najwa Shihab itu menanyai Ferdinand Hutahaean soal pertemuan Jokowi dan AHY yang telah berlangsung dua kali.

Najwa Shihab mempertanyakan, dalam pertemuan tersebut adakah hal spesifik yang dibahas selain untuk menyikapi situasi setelah Pilpres 2019.

"Apakah ini membicarakan hal-hal spesifik yang dibahas selain untuk menyikap situasi?" tanya Najwa Shihab.

Ferdinand Hutahaean lantas menjelaskan, pertemuan yang dilakukan Jokowi dan AHY pada Rabu kemarin (22/5) merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya.

Ustaz Arifin Ilham Wafat, Ustaz Yusuf Mansur Terisak Kenang Soal Zikir: Akan Diingat Setiap Orang

Ditegur Karena Teriak-teriak Soal Korban Aksi 22 Mei, Andre Rosiade: Saya Memberikan Narasi Keadilan

Hal tersebut untuk menjembatani komunikasi antara Jokowi dan SBY sebagai Presiden ke-6 Republik Indonesia.

"Ini sesungguhnya merupakan jembatan komunikasi antara Jokowi sebagai Presiden dan SBY yang pernah memimpin Indonesia krisis dan membawanya keluar dari krisis, kemudian Indonesia menata kehidupan baru hingga masuk ke organisasi G-20," imbuh Ferdinand Hutahaean.

Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Presiden Jokowi.
Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Presiden Jokowi. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Menurut Ferdinand Hutahaean, SBY sebagai pemimpin Indonesia selama 10 tahun memiliki berbagai pengalaman sehingga hal tersebut mungkin yang membuat Jokowi ingin tahu untuk mengendalikan situasi yang terjadi saat ini.

"Krisis yang terjadi sekarang itu kita harus menerimanya sebagai krisis politik," jelas Ferdinand Hutahaean.

"Apakah itu artinya Partai Demokrat akan masuk ke koalisi Jokowi?" tanya Najwa Shihab.

Pengakuan Gerindra Tasikmalaya dan Respons Fadli Zon Soal Ambulans Partai, Tito Karnavian Ungkap Ini

BPN Gugat Hasil Pilpres ke MK, Jimly Asshiddiqie: Pintu Harapan Pencarian Kebenaran Jangan Ditutup

"Saya setiap hari berkomunikasi dengan Ketua Umum Demokrat, beliau menyampaikan 'penyampaian Jokowi yang ingin menjadi pemimpin dan presiden semua pihak harus didukung secara total oleh Demokrat'.

Lalu apakah nantinya Demokrat akan bergabung atau tidak dengan koalisi Pak Jokowi itu kan bergantung kepada Jokowinya," ucap Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand Hutahaean
Ferdinand Hutahaean (YouTube/TalkshowtvOne)

Politisi Partai Demokrat mengungkapkan, jikalau pihaknya diajak untuk masuk ke koalisi Jokowi maka akan mempertimbangkannya.

"Tapi yang pasti pemikiran Jokowi dan Demokrat memiliki kesamaan yakni ingin membuat Indonesia emas di tahun 2045, punya cita-cita yang sama. Intinya disitu," papar Ferdinand Hutahaean.

Sontak pernyataan Ferdinand Hutahaean itu mendapatkan tepuk tangan penonton di studio.

Ustaz Arifin Ilham Meninggal, Sang Menantu Larissa Chou : Anugerah Terbesar Bisa Mengenal Abi

Intip Sekilas Perjalanan Almarhum Ustaz Arifin Ilham dalam Dunia Dakwah Islam

Pendaftaran LPDP Dibuka, Yuk Simak Jadwal dan Alur Seleksinya

Bagaimana Hukum Puasa Ramadan saat Baru Sadar Sedang Haid Setelah Berbuka? Ini Penjelasannya

Simak videonya:

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved