Pilpres 2019

Diledek Analis Politik TKN yang 'Nyamar' jadi BPN, Ferdinand Hutahaean Langsung Bereaksi Ini: Gawat

Hendri Satrio lantas menilai Ferdinand Hutahaean begitu semangat saat membahas kabar partai Demokrat bergabung dengan pemerintah.

Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Mohamad Afkar Sarvika
Youtube TV One
Hendri Satrio dan Ferdinand Hutahaean hadir sebagai narasumber di Apa Kabar Indonesia, TV One, pada Selasa (2/7/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H

TRIBUNJAKARTA.COM - Analis politik Hendri Satrio berseloroh menyebut politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Amin yang ditugaskan untuk menjadi Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

Ferdinand Hutahaean sontak langsung bereaksi mendengar candaan Hendri Satrio itu.

Peristiwa tersebut terjadi saat Hendri Satrio dan Ferdinand Hutahaean hadir sebagai narasumber di Apa Kabar Indonesia, TV One, pada Selasa (2/7/2019).

Ferdinand Hutahaean mulanya mengatakan Demokrat siap di manapun posisinya dalam pemerintahan presiden dan wakil presiden 2019-2024.

"Demokrat di ladang manapun di lahan manapun, di wilayah perang manapun sangat siap uintuk berdiri," tegas Ferdinand Hutahaean dikutip TribunJakarta.com.

Ferdinand Hutahaean memaparkan dirinya melihat demokrasi sebagai sebuah kompetisi yang akan berakhir ketika pemenangnya sudah ditentukan.

"Kita sedari awal melihat demokrasi ini adalah sebuah kompetisi, kontestasi yang tentu harus berakhir kompetisinya ketika pemenangnya sudah ada," kata Ferdinand Hutahaean.

Galih Ginanjar Dibela 12 Pengacara dalam Hadapi Laporan Fairuz, Barbie Kumalasari Beberkan Alasannya

Jalan Bareng Nia Ramadhani di LA, Ardi Bakrie Terkekeh Lihat Pakaian Mikhayla: Wow Terbuka-buka

TONTON JUGA

"Maka, demi kepentingan, kalau saya bilang kepentingan bangsa mungkin ada yang mencibir juga, tapi ya inilah situasi sesungguhnya bahwa memang negara kita juga tidak pernah mengenal pemenang membawa pulang semua hadiah,"  tambahnya.

Ferdinand Hutahaean mengungkapkan, komunikasi antara Partai Demokrat dengan Jokowi terjalin sangat baik.

Tak hanya dengan Jokowi, menurut Ferdinand Hutahaean, hubungan baik juga terjalin antar Demokrat dan sejumlah pihak yang berada di koalisi Jokowi-Maruf.

Ferdinand Hutahaean menjelaskan, pihaknya selama ini menjalin komunikasi yang baik dengan semua pihak semata-mata untuk dapat membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik dari sebelum-sebelumnya.

Hotman Paris Jadi Pengacara Fairuz, Barbie Kumalasari Akui Tak Takut: Semuanya Sedang Cari Panggung

Sebut Eks Istri Tak Setia, Sikap Galih Ginajar Dibongkar Kakak Fairuz: Dulu Kerjaannya Nelpon Saya

"Karena kita tujuannya adalah menyejahterakan rakyat kita," papar Ferdinand Hutahaean.

"Mungkin ini terlalu berlebihan, tetapi Partai Demokrat, tetap saya katakan, kalau Pak Jokowi mengajak kita bersama-sama, kita siap. Tidak diajak, ya kita sungguh sangat siap," imbuhnya.

Ferdinand Hutahaean mengaku, secara pribadi dirinya ingin agar Partai Demokrat bisa masuk ke dalam pemerintahan 2019-2024 mendatang.

"Kalau saya pribadi melihat kepentingan yang terdalam dari Partai Demokrat, partai ini kan didirikan untuk berkuasa dan menjaga eksistensinya di kancah politik nasional," kata Ferdinand Hutahaean.

Jual 3 Kaus Olga Syahputra, Billy Kaget Ruben Onsu Beli dengan Harga Segini: Ya Allah itu Kebanyakan

Sebut Uang Tabungan Mendiang Olga Syahputra Rp1,5 Miliar Hilang Dicuri, Billy: Ini Real Demi Allah

"Tidak ada partai yang sengaja didirikan untuk menjadi oposisi,"

"Jadi kalau melihat realita itu, tentu Partai Demokrat akan melihat kepentingan mana yang terbaik untuknya," ungkapnya kemudian

Hendri Satrio lantas menilai Ferdinand Hutahaean begitu semangat saat membahas kabar partai Demokrat bergabung dengan pemerintah.

Ia bertanya apakah Ferdinand Hutahaean merupakan TKN Jokowi-Maruf Amin yang ditugaskan untuk menjadi BPN Prabowo-Sandiaga.

"Saya juga mau nanya ke Bang Ferdinand saat ini kan semangat betul, apakah Bang Ferdinand ini petugas TKN yang ditugaskan ke BPN?" tanya Hendri Satrio.

Hendri Satrio dan Ferdinand Hutahaean hadir sebagai narasumber di Apa Kabar Indonesia, TV One, pada Selasa (2/7/2019).
Hendri Satrio dan Ferdinand Hutahaean hadir sebagai narasumber di Apa Kabar Indonesia, TV One, pada Selasa (2/7/2019). (Youtube TV One)

Pengamat Politik Sebut Opisisi Banyak Menghujat & Mencela Pemerintah, Hasto Sontak Beri Reaksi Ini

Jokowi-Maruf Presiden & Wapres Terpilih, Ridwan Kamil Ucap Selamat & Titip Pesan Soal Rekonsiliasi

Ferdinand Hutahaean yang sedari tadi hanya menunduk sambil menyilangkan tangan, langsung tertawa terpingkal.

Ia kemudian menepuk-nepuk bahu Hendri Satrio sambil tak berhenti tertawa.

Tak cuma Ferdinand Hutahaean, narasumber dan dua pembawa acara Apa Kabar Indonesia juga bertindak demikian.

"Gawat ini gawat," ucap Ferdinand Hutahaean.

Hendri Satrio dan Ferdinand Hutahaean hadir sebagai narasumber di Apa Kabar Indonesia, TV One, pada Selasa (2/7/2019).
Hendri Satrio dan Ferdinand Hutahaean hadir sebagai narasumber di Apa Kabar Indonesia, TV One, pada Selasa (2/7/2019). (Youtube TV One)

SIMAK VIDEONYA:

Ditanya AHY Temui Jokowi Pertanda Bakal Koalisi, Reaksi Ferdinand Hutahaean Disambut Tepuk Tangan 

Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean hadir dalam acara Mata Najwa yang tayang pada Rabu (22/5).

Kehadiran Ferdinand Hutahaean ini lantaran tema yang dipilih acara Mata Najwa yakni 'Setelah 22 Mei'.

Melansir kanal YouTube Najwa Shihab dalam program acara Mata Najwa, pembawa acara Najwa Shihab itu menanyai Ferdinand Hutahaean soal pertemuan Jokowi dan AHY yang telah berlangsung dua kali.

Najwa Shihab mempertanyakan, dalam pertemuan tersebut adakah hal spesifik yang dibahas selain untuk menyikapi situasi setelah Pilpres 2019.

"Apakah ini membicarakan hal-hal spesifik yang dibahas selain untuk menyikap situasi?" tanya Najwa Shihab.

Ferdinand Hutahaean lantas menjelaskan, pertemuan yang dilakukan Jokowi dan AHY pada Rabu kemarin (22/5) merupakan lanjutan dari pertemuan sebelumnya.

Ustaz Arifin Ilham Wafat, Ustaz Yusuf Mansur Terisak Kenang Soal Zikir: Akan Diingat Setiap Orang

Ditegur Karena Teriak-teriak Soal Korban Aksi 22 Mei, Andre Rosiade: Saya Memberikan Narasi Keadilan

Hal tersebut untuk menjembatani komunikasi antara Jokowi dan SBY sebagai Presiden ke-6 Republik Indonesia.

"Ini sesungguhnya merupakan jembatan komunikasi antara Jokowi sebagai Presiden dan SBY yang pernah memimpin Indonesia krisis dan membawanya keluar dari krisis, kemudian Indonesia menata kehidupan baru hingga masuk ke organisasi G-20," imbuh Ferdinand Hutahaean.

Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Presiden Jokowi.
Komandan Kogasma Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono dan Presiden Jokowi. (Rusman - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Menurut Ferdinand Hutahaean, SBY sebagai pemimpin Indonesia selama 10 tahun memiliki berbagai pengalaman sehingga hal tersebut mungkin yang membuat Jokowi ingin tahu untuk mengendalikan situasi yang terjadi saat ini.

"Krisis yang terjadi sekarang itu kita harus menerimanya sebagai krisis politik," jelas Ferdinand Hutahaean.

"Apakah itu artinya Partai Demokrat akan masuk ke koalisi Jokowi?" tanya Najwa Shihab.

Pengakuan Gerindra Tasikmalaya dan Respons Fadli Zon Soal Ambulans Partai, Tito Karnavian Ungkap Ini

BPN Gugat Hasil Pilpres ke MK, Jimly Asshiddiqie: Pintu Harapan Pencarian Kebenaran Jangan Ditutup

"Saya setiap hari berkomunikasi dengan Ketua Umum Demokrat, beliau menyampaikan 'penyampaian Jokowi yang ingin menjadi pemimpin dan presiden semua pihak harus didukung secara total oleh Demokrat'.

Lalu apakah nantinya Demokrat akan bergabung atau tidak dengan koalisi Pak Jokowi itu kan bergantung kepada Jokowinya," ucap Ferdinand Hutahaean.

Ferdinand Hutahaean
Ferdinand Hutahaean (YouTube/TalkshowtvOne)

Politisi Partai Demokrat mengungkapkan, jikalau pihaknya diajak untuk masuk ke koalisi Jokowi maka akan mempertimbangkannya.

"Tapi yang pasti pemikiran Jokowi dan Demokrat memiliki kesamaan yakni ingin membuat Indonesia emas di tahun 2045, punya cita-cita yang sama. Intinya disitu," papar Ferdinand Hutahaean.

Sontak pernyataan Ferdinand Hutahaean itu mendapatkan tepuk tangan penonton di studio.

Ustaz Arifin Ilham Meninggal, Sang Menantu Larissa Chou : Anugerah Terbesar Bisa Mengenal Abi

Intip Sekilas Perjalanan Almarhum Ustaz Arifin Ilham dalam Dunia Dakwah Islam

Pendaftaran LPDP Dibuka, Yuk Simak Jadwal dan Alur Seleksinya

Bagaimana Hukum Puasa Ramadan saat Baru Sadar Sedang Haid Setelah Berbuka? Ini Penjelasannya

Simak videonya:

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved