Hiu Paus Terjerat Jaring Nelayan Demak, Butuh Waktu 6 Jam Kembalikan ke Tengah Laut
Warga Desa Buko, Kecamatan Wedung, Demak, Jawa Tengah digegerkan dengan keberadaan anak Hiu Tutul pada, Sabtu (29/6/2019).
TRIBUNJAKARTA.COM, DEMAK - Warga Desa Buko, Kecamatan Wedung, Demak, Jawa Tengah digegerkan dengan keberadaan anak Hiu Tutul pada, Sabtu (29/6/2019).
Hiu tersebut berjenis hiu paus (Rhincodon typus) atau yang lebih lazim disebut hiu tutul terbawa oleh seorang nelayan.
Warga setempat menyebutnya cemlorot lintang atau bintang bersinar dalam bahasa Jawa.
Hiu tersebut ditemukan nelayan Ali saat pulang melaut, terbawa cantrang yang digunakannya sebagai alat tangkap ikan.
"Ikan tersebut terbawa saat kami pulang dari melaut, Sabtu siang sekitar jam 14.00 WIB, terjerat jaring. Kemudian kami pulangkan ke laut lagi sekitar waktu isya karena kami tahu merupakan hewan yang dilindungi," terang Ali dilansir dari Tribunjateng.com, Minggu (30/6/2019).
Ali saat ditemui tengah menjahit jaring yang rusak karena hiu tersebut.
Ia menyebutkan sekitar 3 meter jaringnya yang robek.
Saat perahunya merapat, berdatangan warga yang penasaran ingin menyaksikan hiu tersebut.
Ali memperkirakan jumlahnya ratusan.
"Terus sorenya berdatangan banyak orang.
Setelah maghrib saya kira selesai, ternyata masih banyak lagi.
Bahkan sempat terjadi kemacetan juga di jalan ini sampai perahu ditambatkan," jelasnya.
Melihat antusiasme warga, dia memutuskan segera mengembalikannya lagi pada hari yang sama.
Hiu yang berukuran panjang sekira 5 meter tersebut diangkat menggunakan derek.
Lalu Ali kembali membawanya dengan cantrang dan menyeretnya menggunakan perahu.
Berapa kira-kira berat hius paus tersebut?
Ali tak bisa memperkirakannya karena sangat berat.
"Berat sekali, sangat berat, bobotnya berat.
Terasa saat kami menyeretnya ke tengah laut," tutur dia.
Perjalanannya dari pantai menuju ke tengah laut itu menghabiskan waktu sekira 6 jam.
Merujuk Wikipedia, hiu paus mengembara di samudera tropis dan lautan yang beriklim hangat.
Spesies ini dapat hidup hingga berusia 70 tahun.
Hiu paus atau cucut tutul ini dipercaya berasal dari sekitar 60 juta tahun yang lalu.
Di luar mamalia paus, merupakan hewan terbesar yang masih hidup di dunia.
Ukuran rata-rata hewan dewasa diperkirakan sekitar 9,7 meter dan seberat 9 ton.
Spesies terbesar yang dapat diverifikasi adalah yang tertangkap pada 11 November 1947 di Karachi, Pakistan.
Panjangnya sekitar 12,65 meter dan beratnya lebih dari 21,5 ton.
Adapun lingkar badannya sekitar 2,1 meter.
• Daftar Lewat Jalur Non Zonasi, Guntur Yakin Masuk SMA Negeri Pilihannya
• Anies Soroti Pentingnya Kolaborasi Pemerintah dan Institusi Wartawan Saat Pelantikan Pengurus PWI
• Dua Mantan Persib Bandung Berbeda Nasib di Liga Thailand 1 2019
Hiu tutul merupakan salah satu dari tiga spesies cucut yang diketahui makan dengan cara menyaring air laut.
Makanannya di antaranya plankton, krill, larva kepiting pantai, makro alga serta hewan-hewan kecil nektonik seperti cumi-cumi atau vertebrata kecil.
Hewan ini juga diketahui memangsa ikan-ikan kecil serta hamburan jutaan telur dan sperma ikan yang melayang-layang di air laut semasa musim memijah gerombolan ikan.
Terlepas dari ukurannya yang meraksasa, hiu paus diketahui tidak berbahaya bagi manusia.
Meski bertubuh besar, cemlorot lintang adalah hewan laut yang jinak dan kadang-kadang membiarkan para penyelam menungganginya.
Berenang dengan lamban, ikan ini acap dijumpai penyelam di banyak lokasi penyelaman di wilayah tropis.
Terutama di Thailand, Maladewa, Filipina, Taiwan, Indonesia, Pulau Christmas, dan Sri Lanka. (Tribunjateng/Moch Saifudin)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Hiu Paus Ini Terbawa Nelayan Demak dari Tengah Laut, Panjang 5 Meter Merobek Jaring 3 Meter